Chapter Thirteen

694 41 4
                                    

Welcome back!!!
.
.
.
Hope you enjoy😉
.
.
.


Jangan lupa vomennya tukhonn!!








Aku masih menangis sesenggukkan dengan posisi yang masih sama. Aku tak tahu harus bagaimana. Semoga ada keajaiban yang datang.

"Loh Yim, sayang, kamu kenapa?" suara berat itu menginterupsiku. Bisa kurasakan kehadirannya yang duduk disebelahku setelah meletakkan sesuatu diatas nakas.

Aku mendongak. Melihat seseorang yang sedaritadi kucari. Lalu berhambur memeluknya erat.

"Phi da-darimana? A-aku nyariin daritadi. Aku ki-kira phi meninggalkanku.."

Tangan besarnya mengelus pelan punggungku membuatku sedikit tenang. Aku menghirup aromanya dalam-dalam untuk mengurangi rasa takutku. Dan itu berhasil.

"Aku tadi habis beli pakaian buat kamu, terus ambilin sarapan. Aku ga tega buat bangunin kamu. Kamu pasti lelah kan semalam? Maafin aku ya sayang?"ucapnya sambil mengecupi pucuk kepalaku.

Aku lega. Ternyata apa yang kusangka semuanya salah. Aku terlalu kalut tadi hingga berpikiran yang tidak-tidak. Nyatanya phi Tutor memang orang yang sangat baikk.

Aku mengangguk, "Maafin aku juga karena udah berprasangka buruk sama phi"

"Gapapa, pasti kamu tadi kalut banget ya?" lagi-lagi aku mengangguk.

"Yaudah, sekarang kamu mandi, terus sarapan"perintahnya. Aku melepas pelukannya lalu mengangguk menuruti perintahnya.

Aku berjalan dengan badan yang tertutup selimut. "Kenapa ditutup badannya? Lagipula aku udah liat semuanya"

"Ih phi mesum!!" aku segera berlari ke kamar mandi. Meninggalkan phi Tutor yang tertawa terbahak-bahak disana.

Tak butuh waktu lama untukku mandi. Oh ya, kenapa aku tidak membawa pakaianku? Aih Yim, kau benar-benar bodoh!!

Aku menyembulkan kepala di pintu kamar mandi. Mencari seseorang yang ternyata sedang bermain ponsel di atas kasur.

"Phi!! Dimana pakaianku?"teriakku agak kencang.

Dia mengalihkan perhatiannya kearahku,"Oh, kutaruh dimana ya?"

Ya mana kutahu. Aish ni orang gimana si?

"Ya ga tahu saya. Phi jangan bercanda! Udah dingin ini!!"

Dia berjalan ke lemari yang ada di kamar. Lalu mengeluarkan sebuah kemeja lengan pendek dengan celana bahan hitam. Lah kalo tau daritadi ada di lemari, aku ga akan nangis-nangis kek tadi. Aduh bodohnya kau Yim!!

"Nih" phi Tutor menyerahkan pakaiannya saat tiba didepanku. Saat hendak menerimanya, dia menarik lagi lengannya.

"Ganti disini aja. Ga ada yang lihat"ucapnya.

Idih inimah akal-akalannya aja pasti.

"Ga mau. Ntar phi Tutor pasti ngintip"

My Lovely Idol {Tutoryim}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang