[1] ; Foreign Place

391 33 2
                                    

Xiao mendaratkan tubuhnya pada pembatas bangunan di lantai 15 yang menjadi daerah kekuasaannya itu dengan setangkai permen masih terbungkus berada ditangan kanannya.

Omega bermata tajam itu baru saja kembali dari cafe setelah cukup lama mengobrol bersama kedua Alpha yang tadi sore bertabrakan dengannya.

Setelah membuka bungkus permennya dan memasukkannya ke dalam mulut, matanya menatap ke hamparan kota yang ada di depan matanya.

Hanya ada tatapan kosong yang entah menyiratkan arti lain didalam sana begitu sekelebat adegan ingatan masuk ke dalam kepalanya.

"Apa aku pulang saja, ya?"

Xiao menimang dirinya akan ia bawa kemana sebelum malam yang semakin larut.

Sebenarnya pulang pun untuk apa juga ia tidak tau karena sepanjang harinya akan ia habiskan di bangunan terbengkalai itu.

Akhirnya, Xiao memutuskan untuk tetap disana. Merebahkan tubuhnya pada sofa lusuh diujung ruangan yang gelap tanpa takut sama sekali.

Baru saja ia akan memejamkan matanya untuk masuk ke alam mimpi, instingnya mengatakan untuk bangun.

Matanya menelisik ke sekitar guna mencari sesuatu yang mungkin janggal di matanya.

Namun nihil, ia tidak mendapati apapun yang membuat instingnya terganggu.

"Ck, aku pergi saja."

Xiao bangkit, berjalan menuruni tangga yang gelap guna pergi meninggalkan bangunan terbengkalai itu tanpa menyadari ada gerak-gerik lain disekitarnya yang tengah menatap kepergiannya.

❥๑━━━━━━━━━━━━━━━━━๑❥


Pagi hari ini cuaca cukup tidak mendukung dengan menunjukkan awan gelap, menandakan langit yang sebentar lagi akan menurunkan rintikan-rintikan hujan.

Semua orang enggan untuk keluar ketika cuaca yang sedang tidak bersahabat seperti sekarang ini. Termasuk juga dengan kedua Alpha yang saat ini tengah berada di mansion besar salah satu dari mereka.

Kedua Alpha itu tengah berada di dalam sebuah kamar dengan banyak berkas yang beragam. Salah satu nya adalah berkas pengurusan kepemilikan kamar apartemen.

"Bagaimana menurutmu?"

"Tidak perlu bertanya. Beli saja dan selesaikan tugas ini dengan cepat."

Salah satu Alpha itu mendengus kasar karena ucapannya hanya dianggap hal sepele. Padahal ia juga ingin tugasnya cepat selesai.

"Hahh.. Aku hanya minta pendapat. Tidak usah terbawa suasana begitu, Scara." Alpha bersurai putih itu berujar sambil memutar bola matanya malas menatap rekannya yang duduk di depannya.

"Kau yang seharusnya tidak boleh terlalu santai, Kazuha." Sang Alpha bersurai biru gelap membalasnya ucapannya dengan sedikit sarkas.

Kemudian hanya ada keterdiaman di antara keduanya karena terlalu sibuk dengan berkas-berkas yang harus mereka selesaikan.

"Dosenku memperingati ku agar tidak membolos lagi besok." Kazuha memulai kembali sebuah pembicaraan.

Scara mengangguk, "kalau begitu kita undur esoknya lagi untuk menangkapnya."

Kazuha melempar berkas yang ada ditangannya di ke depan Scara, "Hanya aku yang ada kelas besok. Kau yang harus menangkapnya sendiri," ujarnya.

Scaramouche yang mendengar itu sontak saja menurunkan berkas yang tengah ia baca, menatap sinis ke arah Kazuha yang terlihat tenang.

Omega Kill . ABO [ScaraXiaoKazu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang