≈Kalina Pov≈
Dirinya menatap Binar yang tengah tertidur pulas di atas pangkuan Gayatri.
Gadis remaja itu benar-benar ingin tidur, dia bahkan tanpa sungkan langsung mengambil baju tidur milik Gaya dan memakainya, Binar bahkan sampai merebahkan kepalanya di atas paha Gaya.
Gaya sempat terkejut, namun bisikan yang di ucapkan Devano berhasil membuat Gayatri langsung terdiam.
"Jadi gadis ini anak lo dari masa depan?" Tanya Gaya sembari menatap Binar.
Dirinya hanya bisa menghela nafasnya pelan. "Gak tahu gue, gue masih ngerasa ini cuman prank." Jawab dirinya.
"Tapi kalo di liat-liat, kalian emang mirip sih. Kata dia bapak kandung nya itu Iqbal ya?" Gaya kembali bertanya.
"Lo tahu sendiri gue gak kenal siapa itu Iqbal, kita ketemu aja pertama kalinya di cafe sore tadi, masa iya gue nikah sama dia?"
"Mungkin emang lo berdua masih belum waktunya ketemu. Cuman karena Binar dateng jadi alurnya di percepat."
"Tauk ah pusing gue." Keluh dirinya yang langsung merebahkan kepalanya pada baju Rama.
Mereka berlima memang masih diam di rumah milik Gaya, termasuk Julian yang juga masih belum mau pulang padahal sedari tadi pun dia malah diam tidak banyak berbicara.
"Kok gue takut ya?" Celetuk Devano tiba-tiba.
"Ini anak sebenarnya datang kesini alasan utama nya bukan karena mau lihat lo sama Iqbal, tapi kaya ada misi khusus." Ujar Devano.
"Misi khusus gimana maksudnya?" Tanya Rama bingung.
"Ya mungkin mau mencegah masa depan gitu, dia bilang kan selama 16 tahun terakhir lo sakit parah kan? Bahkan sampai rela memberikan Binar ke gue sama Gaya, berarti gak menutup kemungkinan kalau Binar mau memperbaiki itu." Terang Devano.
"Jadi mungkin secara gak langsung dia mau cegah supaya lo gak sakit keras." Lanjutnya.
"Ah iya dan jangan lupa, Binar gak pernah mau ungkit sesuatu tentang Iqbal. Apa Iqbal jadi faktor utama yang bikin lo sakit?" Celetuk Julian.
"Bener.." Rama menjentikkan jarinya. "Binar bilang kan dia gak pernah ketemu sama Iqbal? Apa mungkin si Iqbal selingkuh dan bawa kabur anak cowok kalian?" Tanya Rama.
"Nah bisa jadi, Binar bilang kan dia gak pernah ketemu sama Papa dan kakak sulungnya? Binar selalu bilang kalau dia lebih dekat sama anak gue. Apa itu alasannya hingga buat lo sakit parah?" Timpal Devano.
Diri nya menghela nafasnya lelah. "Kan gue bilang kalau gue juga gak tahu alasan sebenarnya. Entah itu Iqbal selingkuh atau gimana, gue gak tahu." Jawab dirinya sembari masih menatap wajah Binar yang tertidur dengan lelap.
Dia juga masih merasa bingung dengan keadaan saat ini. Seorang gadis yang "mengaku" Sebagai anak nya dari masa depan datang kepada dirinya.
Dirinya tidak denial bahwa dia juga bisa melihat adanya kemiripan antara dia dan juga Binar.
Dari wajah Binar dia bisa melihat ada wajah dirinya dan dari senyuman Binar pun dia melihat ada Iqbal. Walaupun dia hanya baru melihat Iqbal untuk pertama kali, tapi rasa penasarannya membuat dia memberanikan diri untuk melihat akun media sosial milik Iqbal.
"Lo mau pulang atau nginep disini?" Tanya Gaya.
"Gue kayanya mau nginep deh, ada yang masih mengganjal di hati gue." Jawab dirinya.
Setelah waktu menunjukan jam 9 malam, Devano, Rama dan juga Julian mulai berpamitan pulang.
Namun sebelum itu Devano sempat menggendong Binar dan membawanya ke dalam salah satu kamar yang akan mereka gunakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission - 60 days back to 2023
FantasíaBagaimana jadinya jika kamu terjebak dalam sebuah pilihan harus memilih di antara 4 orang sekaligus. mantan kekasih yang sangat sulit kamu lupakan, kekasih mu saat ini yang berhasil membuat mu bangkit dari keterpurukan, sahabat sekaligus cinta perta...