Chapter 5 (Terperangkap?) [FAILED]

16 0 0
                                    

꒰‧₊˚🌳☆☽༉‧₊˚.

'Dimana ini?' Sesaat ada yang memegang punggung tangan Ayuna.

"Kak, jangan melamun! Kondisi kita lagi buruk," ucap anak kecil yang sedang mengintip kondisi di dekar sekitarnya.

Ayuna menengok ke arah sebelah kanannya sedikit terkejut bahwa ada pria yang tak asing lagi baginya, itu adalah kakak nya dari anak kecil tersebut.

"Nedy?" Ucap ku tanpa di sadari.

"Wakh, kau tau namaku. Senangnya di ingat nona manis," ujar Nedy lalu mengedipkan sebelah matanya. Ayuna sedikit ilfeel pada lelaki itu.

"Kak Ned, sepertinya kita di pedalaman hutan. Kita harus mencari sumber air, itu mungkin bisa menuju arah kepedesaan," ujar anak tersebut.

"Tapi dari tadi tidak menemukan apapun disini, maupun itu pedesaan, jalan besar ataupun sumber air. Atau mungkin kita malah masuk kedalam hutan?" Pikirnya Nedy.

"Gak mungkin, padahal anak di persimpangan tadi menunjukkan ke arah kanan atau anak tersebut menjebak kita?" Ujar anak tersebut yang berekspresi sangat menyeramkan.

Ayuna hanya memperhatikan apa yang mereka berdua bicarakan, lalu kedua kakak beradik itu menatap Ayuna yang menunggu jawaban Ayuna.

"Aku tidak tau, tapi mungkin kita memang di jebak. Jika yang di arahkan anak itu benar seharusnya kita sudah di jalan yang kita inginkan," pikir Ayuna yang spontan.

"Kalau kita kembali yang ada kita bertemu mereka," ujar Nedy.

"Resya, bingung di tambah lagi di sini penghuninya tidak bisa di ajak tanya. Jadi, mustahil jika aku berkomunikasi dengan mereka," ujar Resya.

'Namanya Resya yah?'

"Kita harus coba terus jalan, mungkin ada keajaiban. Positif thinking aja Res,"

Kami bertiga menyelusuri hutan yang entah kami kenal, suasana malam yang gelap hanya ada pancaran cahaya bulan menerangi jalan kita bertiga dan juga di sertai suara serangga hutan.

Jantungku berdetak sangat kencang tak karuan, melihat ke arah sekitar di dekat dan berharap tidak ada sesuatu yang terjadi.

"Tenang saja, kau akan aman jika bersamaku jika ada hewan buas," ucap Nedy yang untung menenangkan Ayuna.

"Memangnya kau bisa mengalahkannya?" Tanyaku

"Iyah, dia bisa jadi santapan malam hari ini untuk binatang buasnya," ujar Resya dengan datar kepada kakaknya.

"Hei, awas saja yah kau jika berani beraninya, dasar anak durhaka," kesal Nedy dengan perkataan adiknya.

Ayuna hanya terkekeh dengan sikap perilaku adik kakak tersebut, 'aku juga ingin punya saudara' senyumnya Ayuna.

-ˋˏ💭✄┈┈

Seketika keadaan menjadi gelap, adik kakak tersebut menghilang secara tiba-tiba. Hanya ada suara-suara percakapan mereka walau apa yang di katakan mereka tidak begitu jelas yang di dengar oleh Ayuna.

"Kau di jalan yang salah," ucap pria entah darimana sumber suara itu.

Ayuna mengerutkan keningnya yang dengan heran sebenarnya apa yang terjadi? Seketika tersadar bahwa Ayuna mengalami mimpi ini nyata seperti terakhir kali.

"Aku mengalami lucid dream? Tetapi aku tidak bisa mengendalikannya? Sepertinya bukan itu, jadi apa maksudnya?" Gumamnya Ayuna dengan memejamkan matanya.

Killer ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang