Chapter 4 (Apa yang terjadi?) [FAILED]

23 0 0
                                    

Sebelumnya ai mao, minta maap kalo ini up nya baru sekarang, because ada dikit dikit problem lah:< oke ges, happy reading🌷

:⋆.⋆:⋆:

Ayuna membuka matanya disertai rasa sakit. Ini bukan rasa sakit yang tadi ia rasakan, melainkan sakit pada batinnya yaitu perasaannya. 'Lagi dan lagi,' batinnya

Tangan dingin yang menyelimuti kening di kepala Ayuna. "Bagus lu dah turun demamnya, sekarang lu rasain pusing atau mual?" Tanyanya Serena kepada Ayuna.

Ayuna bangkit dari tidurnya. "Udah mendingan ini, sekarang jawab berapa?" Tanya Ayuna yang mengerutkan keningnya dan melihat ke arah jendela yang tertutup oleh gorden.

"Udah mungkin sekitaran jam 9 AM, gak tau sih. Belum liat jam tapi terakhir sih ku liat jam 9 AM, 10 detik yang lalu," ucap serena dengan berpikir keras.

"HAH? Pen banget gue jitak loe," kesalnya Ayuna dan Serena hanya tertawa.

"Eitss, pasien yang baru sembuh tidak boleh marah marah, nanti kumat lagi nangess," ejek nya Serena sambil menggoyangkan jari telunjuknya.

"Tiap kali bicara sama loe pasti bawaannya pengen nyebut nama-nama kebun bintang," bangkit Ayuna dari tidurnya disertai dengan rasa kesalnya.

Lalu Ayuna beranjak ke arah meja yang di penuhi oleh dokumen dokumen kerjanya. "Bolee, dipersilahkan nyonya rumah," ejek Serena.

"Hmm," dehamnya Ayuna dengan rasa malasnya.

"Tch, lu ngapain sih? Lu tuh baru sembuh dari demam, ngapain sih malah ngurusin kerjaan. Nanti lu sakit gw yang repot anjerr," komplentnya Serena yang memijat-mijat keningnya.

"Bukan kemauan G.U.W.E.H ini, tapi atasan gue yang minta dokumen penting hari ini," ujar Ayuna dengan kesal di tambah ucapan penekanan di kata tersebut.

Selesainya Ayuna memisahkan dokumen yang akan di bawa oleh Ayuna, Ayuna langsung memakai masker dan jas-nya dan tidak lupa dokumen yang sudah ia persiapkan di atas meja tadi.

"Lu sakit lagi, awas aja bakalan guweh kasih racun biar lu mati sekalian," ancamnya serena.

"Iya iya, cinta," ejeknya Ayuna. Lalu Ayuna terkekeh dengan sikap dengus kesalnya Serena.

"Gue mau ngomong penting," ujar Serena yang sedikit kecewa.

"Nanti aja pas gue pulang, gue berangkat," ucap Ayuna yang jalan mengarah ke pintu.

"Hati-hati, kunci motor lu di laci TV ruang tamu lalu--," ujar Serena yang belum sempat ia selesaikan, akan tetapi Ayuna sudah menutup pintu tersebut.

"Padahal gue mau ngomongin dia," gumamnya Serena yang tak di dengar oleh Ayuna dengan posisi kepala Serena menunduk.

🛵₊˚꒷.→🏨

Perjalanan ke Apartmen atasan Ayuna menempuh waktu sebanyak 2 jam, di karnakan kondisi macet.

Sesampainya Ayuna di depan pintu apartemen. Saat sebelum Ayuna menekan bel, ada tulisan surat kecil tertempel di depan pintu yang terdapat kalimat "tolong ketuk pintu, ada bayi dirumah ini"

Seketika Ayuna teringat dengan obrolan temannya yang sedang berbicara para karyawan di sana tentang bayi kakaknya yang sedang menginap di apartmen nya.

Ayuan mengetuk pintu, belum lama setelah Ayuna mengetuk pintu tiba-tiba seorang lelaki membuka pintu tersebut.

"Siapa?" Singkat ucap pria tersebut.

"Saya cari bu Valencia, pak," ucap ramah Ayuna. Pria tersebut mempersilahkan masuk tanpa perkataan apapun. Ayuna menunduk sedikit kepalanya lalu tersenyum.

Killer ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang