*⁠.⁠✧ - 6

431 42 1
                                    

Prom Night

Haloo semuanyaa, makasii yaa sudah mau Vote Cerita sebelumnya, terima kasih banyak sudah mau baca Cerita yang aku buat hehee

Happy Reading!

5 hari setelah hari itu, di pagi harinya,
[ Name ] terbangun dari tidurnya.

aku melihat jam ku yang ada di atas meja disamping kasurku,

"Ahh? jam 5 Pagi?" Aku duduk di tepi kasurku dan mengusap mataku

"kok rasanya sakit ya" aku memegang perutku dan berdiri, aku mengecek kasur ku tetapi semuanya bersih tak ada noda

"bersih, mungkin baru mau datang ya? aku mandi lebih awal ahh, air di subuh hari pasti sejuk kan?" aku menuju kamar mandi.

Setelah keluar dari kamar mandi rasa sakit di perutku semakin menjadi jadi, aku kembali ke kamar mandi dan benar saja.

"tamu merah.." aku berbicara dengan sangat pelan, tak lama aku keluar dari kamar mandi dan memakai baju yang akan ku kenakan hari ini. Setelah sudah siap, jam di handphone ku masi menunjukkan jam 05.55

Terdengar suara di dapur seperti ada yang akan memasak, aku pergi ke dapur dan melihat bunda yang sudah mau memasak sarapan kami

"bundaa" ntah bagaimana bunda tidak merasa kaget

"ehh anak bunda sudah bangun, tumben jam segini udah rapihh"

"aku tadi kebangun karna sakit perut, aku kira sakit perut biasa, ternyata aku kedatangan tamu merah" kataku dan membantu bunda memasak

"ohh, nanti bawa air minum ya? banyakin minum air putihnya" kata bunda yang memulai memasak

"memang fungsi nya minum air putih pas lagi dapet itu untuk apa bun?" tanyaku

"sudahh ikuti sajaa" bunda sangat fokus dengan masakan

Sekarang sudah jam 06.34 seperti biasa aku pamit dengan bunda dan diantar ayah, Kosta juga selalu berangkat bersama ku, itu alasan semangat sekolah hehe.

Aku dan Kosta berjalan melewati lorong dan memasuk Kelas, Kelas sangat sepi. hanya ada aku dan Kosta seorang

"nanti kalau semisal Lomba ekskulnya jadi, kamu ikut Lomba Ballet?" Kosta membuka pembicaraan

"sepertinya iya, itu juga kalau aku sudah bisa menari dengan bagus" balasku

"bukannya kamu uda belajar Ballet sejak umur 6 tahun?" Kosta kembali bertanya

"iyaa, tapi kan siapa tau tarian Ballet ku tidak sebagus itu bagi yang membimbing ekskul Ballet" kataku

"kamu pasti bisa ikut kalau kamu berusaha [ Name ]" kata Kosta

"hmmm" aku menggeserkan kursi ku ke kursi Kosta hingga kursi kami saling bertemu lalu aku menyenderkan kepala ku di bahu Kosta.

Kosta menyadari sebelumnya aku belum pernah seperti ini

"kamu gapapa kan [ Name ]?" Kosta merangkulku

𝐘𝐨𝐮 𝐚𝐫𝐞 𝐦𝐲 𝐰𝐨𝐫𝐥𝐝 | | 𝓚𝓸𝓼𝓽𝓪 𝓚𝓮𝓬𝓶𝓪𝓷𝓸𝓿𝓲𝓬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang