𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟎𝟓

842 62 0
                                    

Hari sudah pagi. Sekarang mereka sudah terbangun dari tidur nya. Je-mi yang tidur di samping Su-hyeok pun langsung di bangunkan oleh Su-hyeok.

Dae-su dengan segala cara nya pun menyatakan cintanya pada kakak perempuan Woo-jin, Jang Ha-ri. Namun, Dae-su justru malah di pukuli dengan bola oleh Ha-ri. Je-mi yang baru bangun tidur pun hanya bisa menonton keributan itu.

Setelah beberapa menit, Je-mi berkata “kita semua harus secepatnya keluar dari sini. Karena tidak mungkin kita terus berada di sini,”

“bagaimana cara kita keluar? Zombi diluar masih banyak,” ucap On-jo. Akhirnya, mereka pun terdiam.

“aku tahu.” ucap Su-hyeok.

“kita bisa keluar dengan troli ini. Kita menyusun terlebih dahulu saat ingin keluar. Saat sudah di luar, tinggal di buat lingkaran saja, lalu kita semua masuk ke dalam lingkaran dan dorong hingga pintu di pojok belakang sebelah kanan,”

Mereka pun mendengarkan instruksi dari Su-hyeok dan menali antara troli lain dengan troli lainnya.

“hei. Tak bisa dibuat seperti ini.” ucap Mi-jin.

“kita harus membuka ini kebelakang dan bersembunyi di bawah.” lanjutnya.

“tidak. Kita harus menumpuknya,” jawab Woo-jin.

“kau pikir zombi tidak bisa memanjat ini?”

“ini sudah cukup,”

“jangan konyol. Buka ikatan dan ulang dari awal.”

“terlalu pendek jika tutupnya tak di buka. Apa? Kau mau merangkak? Mentang-mentang senior, jadi seenaknya.” balas Joon-yeon.

“hei. Apa katamu?” jawab Mi-jin ketus.

“jika tak suka, buat saja sendiri. Meski kau lebih tua dariku, jangan seenaknya.”

Mi-jin pun menoyor kepala Joon-yeon dua kali lalu dibalas dengan pukulan di kakinya.

shibal.” umpat Joon-yeon.

shibal? Shibal katamu?” kata Mi-jin.

“hentikan. Kau juga, Joon-yeon.” sergah Je-mi.

“memang nya dia siapa menyuruh ulang dari awal?”

“ ‘memang nya dia siapa?’ kau benar-benar kurang ajar.” 

“kau ikut dengan kami kan?” tanya Su-hyeok dari belakang sambil berjalan mendekat ke arah Je-mi.

“kalian yang bergabung dengan kami.” jawab Mi-jin.

“kita takkan tinggalkan kakak kelas kan?” tanya Su-hyeok.

“tentu saja tidak,” jawab Joon-yeon.

“jika kita akan pergi bersama kenapa kalian sudah bertengkar?” tanya Je-mi.

“maka, ikuti perkataan ku jika ingin tak mati.” ucap Mi-jin.

“makanya di buat tinggi karena kita tak ingin mati.”

“sudah cukup. Berapa yang sudah mati saat kesini? Tak boleh ada yang mati lagi. Kita seharusnya tak bertengkar. ” ucap Su-hyeok.

“aku melawan bukan untuk mati. Aku begini karena ingin hidup. ” jawab Joon-yeon.

“ikuti perkataan ku jika kau ingin hidup, sialan.”

“berarti, kita pergi terpisah. Buat saja sendiri!” 

“hei, kembali kau sialan!!” kata Mi-jin dengan penuh emosi.

ya!” ucap Je-mi dengan bersamaan Nam-ra yang mendorong salah satu troli dengan keras.

𝐇𝐞'𝐬 | 𝐒𝐮-𝐇𝐲𝐞𝐨𝐤 × 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang