𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟎𝟐

1.6K 119 5
                                    

"Jemi-ya, ayo sarapan!"

"aku sudah telat, eomma."

"makan lah roti, sedikit saja,"

"baiklah, akan ku ambil satu potong roti, akan ku makan saat di perjalanan saja nanti. Dah!"

Je-mi pun langsung berlari menuju ke pintu. Ia segera membuka pintu rumah dan langsung lari pergi ke sekolah.

"ah sial! Kenapa harus telat lagi?" gerutu Je-mi pada dirinya sendiri.

Je-mi pun berlari sambil memakan roti nya, agak tidak enak memang. Saat sudah dekat dengan pagar sekolah Je-mi segera berlari untuk masuk.

Setengah perjalanan menuju halaman sekolah, Je-mi bertemu dengan Su-hyeok. "Jemi-ya!" teriak Su-hyeok. Su-hyeok pun menjajarkan langkahnya dengan langkah Je-mi.

"Ah! Su-hyeok! Kenapa?"

"mulut mu penuh."

Je-mi pun reflek langsung memegang pipi nya dengan tangannya. "tidak sempat sarapan tadi."

Tak lama, Su-hyeok pun mengambil roti yang Je-mi pegang. Dan Su-hyeok pun lari.

"ya! Lee Su-hyeok!" Je-mi pun kembali ber- lari lagi.

Singkat cerita, Su-hyeok dan Je-mi sudah sampai di kelas. Je-mi pun langsung memukul lengan Su-hyeok terus menerus. "jemi-ssi!" keluhnya.

"dasar!" omel Je-mi pada Su-hyeok. Merasa sangat kesal, Je-mi pun segera menuju ke mejanya. Ia satu meja dengan Nam-ra.

Dengan rasa tidak bersalah, Su-hyeok pun langsung bergabung dengan Cheong-san, Dae-su, Gyeong-su, dan lain lainnya.

Kelas bahasa inggris pun dimulai.

Park ssaem masuk ke kelas dan langsung menyuruh para murid untuk mengumpulkan ponsel mereka. Semuanya sudah mengumpulkan ponsel nya, tersisa I-sak dan dua murid lainnya yang ketahuan tidak mengumpulkan ponselnya.


Pelajaran pun dimulai.

"adakah salah satu dari kalian yang melihat atau tahu di mana Hyeon-ju?" tanya Park Sun-hwa selaku wali kelas.

"kemarin, kita membersihkan lab sains bersama. Tapi, setelah itu aku tidak tahu ke mana ia pergi." jelas Joon-yeong.

"ah.. baiklah, jika ada yang tahu keadaan Hyeon-ju, tolong hubungi saya."

Sampai pada Park Sun-hwa yang bertanya "ada yang bisa mengartikan yang ada di papan tulis?" tak ada yang menjawab. Tetapi ada satu murid yang berdiri dari duduknya. Park Heesu. "seongsaenim, boleh lah aku izin ke toilet?"

"ah, tentu. Silahkan,"

Setelah Heesu keluar, datanglah Hyeon-Ju dengan keadaan yang berdarah darah.

Park Sun-hwa pun langsung merangkul Hyeon-Ju agar tidak jatuh. Hyeon-ju pun berkata tentang Lee Byeong-chan, selaku guru sains yang mengurungnya dan menyuntiknya dengan cairan aneh.

Hyeon-ju pun langsung di bawa ke UKS, dengan Su-hyeok yang menawarkan diri untuk menggendong Hyeon-ju.

Je-mi selaku wakil ketua kelas pun ditarik I-sak untuk ikut. Je-mi pun membantu Su-hyeok untuk menaikkan hyeon-ju ke punggung Su-hyeok.

Mereka telah sampai di UKS. Hyeon-ju terus terusan mengeluh panas, padahal suhu tubuhnya rendah, yaitu 29° celcius.

On-jo yang berusaha untuk menahan Hyeon-ju pun hampir di gigit oleh Hyeon-ju. Tetapi, On-jo berhasil menghindari nya, tetapi tangan On-jo pun Ter silet oleh bagian ranjang UKS yang tajam.

𝐇𝐞'𝐬 | 𝐒𝐮-𝐇𝐲𝐞𝐨𝐤 × 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang