Bait untuk ibu

7 0 0
                                    

Dia Malaikat tak bersayap
Untuk yang telah pergi dan yang jauh

Kau ada di setengah jalan ku.
Kau tidak sepenuhnya mendampingi ku.
Kau menemani proses ku tumbuh, kemudian kau pergi, di proses pendewasaan ku.
Pendewasaan yang pertama kali kau berikan adalah "perpisahan mu yang abadi"
Di situlah, awal aku belajar mandiri.
Kau membuat ku mandiri, tanpa bimbingan mu, kau menyuruhku harus bisa menerima tanpa nasehatmu.
Kau meninggalkan ku, kau pergi jauh, ketempat yang tak siapapun bisa pergi kesana.
Kenapa kau pergi meninggalkan ku secepat ini?? Kau, melihatku di atas sana, kau, menyaksikan aku melewati semuanya sendirian.. kau juga melihat aku menangis tersedu-sedu, kau tau aku lemah, kau tau aku masih belum cukup dewasa, kau tau aku masih belum cukup kuat, kau tau aku masih membutuhkan mu.. kau tau, aku rindu.
Siapa yang saat ini bisa ku peluk dan ku katakan sebagai seorang ibu. Sosok siapa yang akan menggantikan mu??. Aku telah kehilangan dua peran penting dalam hidup.
Kamu, dan seseorang yang telah membuat ku ada di dunia ini.
Aku, di tinggal pergi olehmu, dan aku juga jauh dari nya.
Mengapa kalian berdua pergi meninggalkan ku sendiri di sini??...
Tolong!!, Pulang dan kembalilah, salah satu di antara kalian!.
Peluklah aku ini, anakmu. Taruh dia di atas pangkuan mu, kala seperti dulu kalian menimangku di waktu kecil. Cium keningku, seperti dulu, ketika aku sudah terlelap tidur.
Belai aku, seperti dulu, caramu menidurkan ku. Jika dulu adalah sebuah dongeng, maka sekarang nasehati aku sebagai ceritamu.
Ibu.. mama..
Kenapa kalian pergi??, Lihatlah anak mu ini, tengok ia sebentar saja, tanyakan padanya,
"Apakah kau baik - baik saja nakk?"
Jika dia hanya diam dan tersenyum, maka peluklah ia, bukan nya dia enggan untuk menjawab, tetapi dia sedang menyembunyikan luka nya.
Jika dia tetap diam tak membalas pelukmu, maka dia sedang menangis, di pundak mu.
Sesungguhnya, itu yang ia inginkan dan rindukan.
Lalu sekarang Bahu dan pundak siapa yang akan ku jadikan sandaran, jika bukan kalian?? Siapa orang yang akan ku katakan "dia adalah ibuku".
Dulu, di saat aku belum mengerti apa artinya kehilangan, aku selalu kasihan terhadap anak yang tak memiliki ibu. Aku hanya iba, tanpa mengerti rasanya. Karena,, aku memiliki kalian. Karena aku merasa orang tua ku masih ada dan utuh, dan tidak meninggalkan ku.
Tapi sekarang aku kasihan terhadap diriku sendiri, aku mengasihani nya, karena takdir dan nasib nya, tak sama seperti anak yang lain. Ntah, apakah memang Dunia yang kejam, ataukah aku yang masih belum bisa menerima.

17,02,2023

PASURUAN
19,07,2023

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang