Selama ini kau berpisah.
Kau jauh, dengan nya.
Kau tumbuh besar tanpa nya.
Dan sekarang kau menjadi seorang anak remaja, bukan kecil lagi atau kanak-kanak.Bayangkan dari selama ini kau jauh darinya, kau berpisah..
Kemudian ibumu datang dan hadir ada di hadapan mu..
Apa yang ingin kau katakan?
Apa yang ingin kau sampaikan?
Apakah kau akan menangis?
Apakah kau akan mencium tangan nya, atau langsung memeluk nya?Tak mungkin jika anak mu ini tak rindu Bu..
Tak mungkin ia tidak memikirkan mu di sana.
Tak mungkin jika dia tidak pernah menangis kala teringat pada mu.Ketika dia bermain atau pergi, kemudian dia melihat atau menyaksikan antara seorang anak dengan ibu nya yang saling menyayangi, saling memberikan perhatian, dan juga dekat.
Dalam hatinya ia berkata."Maaf, aku tak seperti itu"
"Aku juga menginginkannya"Kenapa tidak bisa?
Karena dia tidak bisa melakukan nya kepada seseorang yang dia tak menganggap nya sebagai ibu.
Sekalipun sudah ada seseorang yang menjadi penggantimu.
Tapi dia tidak bisa menjadi seperti dirimu.Dia pernah memberiku luka, tanpa memberiku obat. Lalu aku sendiri yang harus menyembuhkan nya.
Kemudian..
Ketika seseorang mendeskripsikan tentang keluarga nya yang seperti ini, seperti itu, yang harmonis. Yang saling berbagi dan menyayangi. Yang saling peduli dan selalu ada untuk satu sama lain.
Hati kecil nya berkata"Tidak, aku tidak seperti itu"
Melihat itu semua..
Tak mungkin hatinya tak sakit atau tidak tergores karena itu semua.
Namun, dia cerdik. Dia tetap tersenyum.
Dia menampakkan senyum yang indah, yang seakan-akan ia pun sama merasakan seperti itu.Dia hanya diam, atau pura-pura tak peduli atau tidak apa-apa ketika melihat bentuk kasih sayang seorang ibu pada anaknya, sedangkan dia kurang untuk itu. Dia tetap diam, ketika menyaksikan kehangatan seorang ibu pada anaknya. Sedangkan dia sendiri lupa, kapan terakhir kali dia merasakan nya.
Mata nya berkaca-kaca menahan tangis, dada itu terasa sesak.
Kemudian hatinya berbisik
"Aku juga ingin seperti itu"
Dia pun sama, ingin merasakan nya.
Tapi dia terlalu kuat sehingga dengan mudah menepis perasaan itu.
Dia tidak jujur pada hatinya sendiri,
Hatinya mengatakan tidak.
"Tidak, aku tak membutuhkan nya, aku sudah besar, aku bukan anak kecil lagi"Tapi, diri dia sendiri tau,
"Aku rindu perlakuan itu, aku rindu perhatian dan sikap lembut itu, aku rindu dan ingin kasih sayang itu, aku menginginkan belaian hangat itu"Aku membohongi diriku sendiri dengan mengatakan aku tak membutuhkan nya.
Yang sebenarnya aku mencoba menahan tangis ketika menyaksikan itu semua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
Short Story-Aku dengan segala rasa yang ku rasakan -Luapan Rasa -Ungkapan Rasa -Kumpulan Rasa -Monolog Hati -Kata Hati -Isi Hati ~Isinya cuman luka ~Katanya tuh gini.. ~di balik yang terlihat gapapa dan baik-baik aja ~tersimpan luka ~goresan pena ~Opini diri