"jadi?"
"Perlu gue ulang ya?"tanya Sabian balik ketika Byna malah bertanya maksudnya.
"Lo nggak jelas, minggir. Gue buru-buru."Byna mendorong bahu Sabian agar cowok itu tidak menghalangi jalanya, tapi yang dilakukan Sabian malah mencekal erat pergelangan tangan gadis itu.
"Lo-jadi-milik-gue. Kurang jelas?"ulang Sabian dengan penuh penekanan.
"Kita baru kenal. Nggak usah main main. Minggir!"
"Terus kalo baru kenal kenapa? Gue kan cuma mau lindungi Lo."
"Gue udah dilindungi negara. Lo nggak usah sok sok an jadi pahlawan. Pahlawan gue udah banyak di buku sejarah,"jawab Byna jutek.
"Lah siapa elo? Anak presiden?"tanya Sabian dengan ekspresi menyebalkan.
"Kalau iya kenapa?"
"Kalau iya besok Lo jadi istri gue!"putus Sabian seenak jidat.
"Kalau enggak?"
"Kalau enggak, berarti Lo harus siap jadi ibu dari anak anak gue."
"Sama aja goblok!"
"Susah banget sih diajak pacaran. Gue tajir tenang aja,"kata Sabian dengan tampang songongnya.
"Sorry gue nggak makan uang, Alhamdulillah dari bayi gue makan nasi."balas Byna.
"Bodo amat pokoknya Lo jadi pacar gue. kalo enggak, besok nikah!"
"Bodo amat pokoknya gue nggak mau!"
"Pulang sekolah gue lamar!"
"Nooooo!"
"WAHAI PENDUDUK DUNIA, BAIK PAK PRESIDEN LUAR NEGERI ATAU PRESIDEN INDONESIA DAN SELURUH JAJARANNYA. SAYA MEMINTA IZIN UNTUK MENCINTAI SABYNA. HARI INI SABYNA SOK KUAT ADALAH PACAR SAYA. ADA YANG BERANI GANGGU DAN SENTUH! GUE PATAHIN LEHERNYA!" Teriak Sabian yang membuat Byna langsung menutup telinganya rapat rapat. Cowok di depannya ini sudah gila. Byna ingin menangis saja rasanya.
Seluruh Pasang mata yang ada di sekitar jalan menoleh dengan tatapan aneh kepada Sabian. Cowok yang terkenal dingin dan tak tersentuh itu nyatanya bisa mendadak gila hanya karena seorang gadis yang baru ditemuinya. Byna sendiri syok melihat aksi cowok di depannya ini. Kemarin Sabian terlihat begitu lembut saat bertemu dirinya di pemakaman, namun sekarang? Ia benar benar tidak tahu lagi harus berkomentar apa.
Tadi, niat Byna hanya ingin ke minimarket untuk membeli stok Snack di kulkas yang habis. Namun di perjalanan pulang, ia tiba-tiba dihadang oleh Sabian yang entah dari mana datangnya. Dan dengan seenak jidat Sabian mengklaim dia sebagai pacarnya. Byna bahkan tidak tau Sabian itu siapa.
"Lo gila?"
"Nggak gue waras, kalo nggak waras gue nggak mungkin keliaran di jalan."
"Bisa tolong pergi dari sini? Gue mau pulang!"
"Oke, hari Minggu gue lamar Lo."
"Apasih, Nggak jelas!"
"Beneran gue. Soalnya besok Jumat, gue harus ke masjid buat jumatan. Kalo Minggu kan libur, ntar sekalian kita jalan."kata Sabian dengan senyum yang dapat memikat siapapun namun tidak dengan Sabyna.
"Kita masih kecil!"
"Gapapa. Entar juga gede."
"Udah berapa cewek yang Lo giniin?"tanya Byna malas.
"Baru Lo kok. Kan Lo first love gue."
"Bullshit! Kelihatanya Lo udah pro."
"Pro apa nih? Kebetulan, gue pro dalam segala hal." Sombong Sabian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTROPHILE (ArcherByna)
Ficção AdolescenteASTROPHILE-Tentang gadis penyuka benda langit dan laki-laki penyuka hujan. Sabyna Senja Grahana. Gadis dengan sejuta luka yang tak pernah sembuh. Gadis dengan sejuta warna yang tak pernah sirna. dan senyum yang menutupi sejuta rahasia. Dan Sabian A...