ASTROPHILE || 2

23 4 0
                                    

"Nyebat sambil ngopi tuh bener bener kenikmatan dunia yang hakiki." Kata Andre dengan senyum puas.

"Lanjutin bre. Biar Lo cepet mati."Sahut Satria dengan wajah malas.

Andre mengejek satria lewat gerakan bibirnya membuat Satria langsung melayangkan sandal kiyowonya ke mulut cowok itu.

"Kotor anying!"

"Biar tau rasa mulut bau Lo!"balas Satria ikut kesal.

"Eh mau kemana Van. Disini aja, jangan jauh jauh."pinta Bima yang tiba-tiba memegangi kaus yang dipakai Vanno dengan tampang sok imutnya.

"Lo kenapa setan! Jadi takut gue."

"Apasih. Jangan mikir aneh aneh deh. Lo jangan jauh jauh. Ntar hotspotnya nggak nyambung."kata Bima lalu melanjutkan lagi aksi nge-gamenya.

"Mangkanya modal. Dompet doang yang gede, tapi nggak ada isinya."kata Vanno pada Bima.

"Makanya sumbangin bre."

"Males. Mending gue sumbangin ke anak yatim."kata Vanno tanpa memandang Bima.

"Lah kan gue yatim, Van."

Astaghfirullah.... Gue lupa.

Vanno memaki diri sendiri dalam hati. Ia jadi tidak enak dengan bima.

"Lah Sarpidin itu siapa bangsat?"tanya Rakha dengan mata melotot.

"Eh, Sarpidin bapak gue bangke!"sahut Farhan tidak terima nama ayah tirinya disebut-sebut.

"Oh nama bapak Lo ya? Sorry sorry, gue kagak tau, hehe...."Rakha menyatukan kedua telapak tangannya sebagai permohonan maaf.

"Nggak gue maafin. Transfer dulu lima juta."kata Farhan sambil menjulurkan tangan kanannya.

"Kayak tante-tante girang Lo Meres gue. Kampret emang!"

"Oh Lo udah pernah diperes sama tante-tante? Apa Lo yang diperes? Ventil lo yang kechiel mungiel itu?"tanya Farhan yang mulai ngakak.

"Geli anjir. Mulut Lo bener-bener."timpal Vanno lalu ikut tertawa.

"Kenapa ventil imut gue dibawa-bawa?"Rakha tidak terima. Ia menjambak jambul cetar membahana Farhan sampai rubuh dan tidak bisa bangkit lagi.

"Monyet! Jambul paripurna gue...."

"Udah. Bercanda Mulu. Lihat tuh, pipi Lo udah pada keriput."sahut Sabian.

"Ini nih Yan. Biang onar base camp kita."tunjuk Rakha pada Farhan.

"Lo kali, ngapa jadi gue?"Farhan juga tidak terima. Ia melempar Rakha dengan sandal hiu besarnya.

"Tuh, jadi lompat kan hiu gue. Sini balikin!"

"Sendal laknat!"maki Rakha pada sandal hiu kesayangan Farhan.

"Anjing emang!"maki Rakha lagi.

"Ada masalah apa sih Lo sama anjing? Kasihan, hewan nggak ngapa-ngapain di bawa bawa Mulu."tegur Bima dengan muka yang dibuat seserius mungkin.

"Biasa. Naksir kali dia sama anjing."lanjut Vanno.

"Sorry. Gue Islam."balas Rakha sambil memutar bola mata malas.

"Okeehh! Salam toleransi!"sahut Keano sambil mengambil posisi hormat.

Rakha merasa tidak enak. Ia tidak tahu kalau ada Keano yang beragama Kristen disini. "Sorry Kean. Nggak sengaja gue. Ini nih gara gara monyet Bonbin."

"Nah nah, tadi anjing sekarang monyet. Lo ada dendam apa sih sama hewan bre? Sini cerita. Kayaknya masalah Lo berat."kata Andre sambil terkekeh.

"Hih males begete gue cerita sama Lo. Takut kena rabies gue."Rakha bergidik ngeri.

ASTROPHILE (ArcherByna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang