hari demi hari berlalu tak ada yang berubah athala yang selalu mencoba menjelaskan semuanya pada nnta namun nihil nnta tetap pada pendiriannya itu
athala semakin takut kehilangan orang-orang yang ia sayangi
hari ini tepat hari pertama ujian dilaksanakan
seluruh peserta ujian telah menyelesaikan ujiannya"guyss,jalan yuk,kemna kek, mumet nii"ucap zena
"yaudh ayoo tapi kemana?"tnya bila
"Mall?"ucap ara
"legooo"ucap mereka semua
tak ada penolakan dari yang lain bartanda "iya"
sesampainya di salah satu mall,mereka memutuskan untuk makan di salah satu resto sushi
"pesen gih"ucap athala
tak berselang lama usai mereka memesan makanan pun datang
semuanya makan dengan anteng dan lahap
"lo gamakan tha?"tnya lana
"ga,gw cape pen istirahat"ucap athala memejamkan matanya dan menyenderkan kepalanya di dinding yang berada di sampingnya,ia sedang berusaha mengendalikan dirinya sebab pusing yang tak kunjung hilang
posisi athala memang di ujung dan mepet dengan dinding
"ntr bangunin kalo udh pada selesai"tentu mereka yang berada disana dibuat heran dengan kelakuan athala
"dari pada nyusahin orang mending ga usah ikut"ucap nnta
tak ada yang merespon dan kembali menyantap makanan
namun athala tentu Masi mendengar jelas apa yang di katanya nnta sebab nnta duduk di depannya"thaa..athala"panggil Lana membangunkannya
"ehmm?"jawab athala singkat
"lo mimisan"
athala langsung terbangun dan beranjak dari sana
di toilet
"sialan, kenapa di depan mereka sih?"ucap athala kesal yang masi membersihkan mimisannya
setelah membersihkan itu athala termenung
(flashback)
"uhukk.."
"akh sakit banget,gw kenapa sih"disaat itu ia menyadari ada yang tak beres dengan dirinya.
athala pergi ke dokter sendirian"dok..gman?"tnya athala penasaran
"kmu kuat"ucap dokter itu
"kuat? maksudnya dok?"
"kamu di diagnosa gagal ginjal kronis.."
"gagal ginjal...?"
"Iya,ada banyak faktor yang menyebabkan salah satunya yang banyak saya temui pada anak yang masi berusia muda adalah kebiasaan gaya hidup yan tak sehat"
"Seperti seringnya mengonsumsi alkohol secara berlebihan"
"merokok,pola makan dan banyak lagi"athala yang diam tak bisa membantah itu semua
"tapi Masi ada kesempatan untuk sembuh"
"kamu harus rutin cuci darah dan jangan telat untuk memakan obatmu"
"jika kamu sudah siap maka hal terakhir yaitu transplantasi ginjal""saya tau kamu tidak menginginkan hal ini,tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa"
"hanya kamu yang bisa menyembuhkan diri kamu""makasih dok"
athala keluar dari ruangan itu dengan langkah yang lunglai entah apa yang terjadi padanya
mengambil obatnya dan pergi dari sana(Flashback end)
"huhh,bisa gw pasti bisa sembuh"ucap athala yang kembali kepada temannya
"thaa,Lo gapap?"tnya queen
"gapapa,gw kurang istirahat doang, apalagi kita udah mulai ujian"
"kalo kenapa-kenapa pliss kasi tau kita ya?"ucap Lana menatap athala
"iyaa, sayangnya akuu"balas athala bercanda kepada lana
mereka tak ingin kemana-mana lagi,penat sudah mereka semua yang kemudian memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing
di rumah
"maa,aku pulang"pekik athala
"iyaa,ganti baju sana istirahat"
athala sudah terbiasa dengan kalimat itu semenjak dia kembali kerumah dan tak lagi di apartnya
setelah bersih-bersih ia keluar kamar dan sudah ada kate disana
"kaget gw sialan"ucap athala menduduki kursi gamingnya
"ngapain kesini?""suka-suka gw lah"ucap Kate
"kee, untuk sementara waktu gw bakal ngasi kepercayaan penuh buat lo ngambil alih kerjaan gw, apapun itu semuanya"ucap athala serius
"whyy?"heran Kate
"nth kenapa akhir-akhir ini gw ngerasa cape banget,pengen istirahat yang lama"
"sekarang gw lagi ujian semuanya hectic banget"
"Walaupun sebagian kerjaan gw udh Lo handle tapi bantu gw untuk kali ini"
"1 Minggu aja ya?"mohon athala"gw gatau apa yang lo rasain sekarang"
"tentang kerjaan,Lo ga perlu khawatir,sebisa mungkin bakal gw bantu"
"sampai Lo kelar sama masalah yang ada di diri Lo""makasih"
percakapan itu selesai karna sang mama sudah memanggil mereka untuk makan bersama
(hehehe update lagi)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY ME?
Teen Fictionorang bilang kesempatan tak pernah datang 2 kali seumur hidup bahkan disaat keterpurukan sekalipun namun apa daya bila takdir yang membuat kesempatan ke 2 itu datang? tidak ada yang tau akan itu