9장

13 10 0
                                    

☆ ㅤ     ❏ ㅤ    ⎙         ⌲
ᵛᵒᵗᵉ    ᶜᵒᵐᵐᵉⁿᵗ   ˢᵃᵛᵉ     ˢʰᵃʳᵉ

        "Uwaa, benarkah ini studio nya?" tanya Muti menatap sebuah gedung bertuliskan,

=위에화 엔터테인먼트=
_Yue Hua Entertainment_

"Keren bukan?" tanya Brian membuat Muti mengangguk dan tersenyum manis.

"Ayo masuk" kata Yunseo memimpin, Brian dan Muti segera mengikuti. Seung Eon ikut membuntuti di belakang.

"Apa ada artis? Bisakah aku bertemu dengan Bona-Eoni? Yena-Eoni??" tanya Muti dengan ceria.

*Eoni = Panggilan untuk kakak perempuan, oleh perempuan.

"Para artis jarang berada disini, mereka sangat sibuk" jawab Yunseo.

"Ah, geuleon geos gat-ayo" (ah begitu rupanya) ucap Muti mengangguk-angguk paham.

"Kita tidak apa-apa membawanya kesini? Bukankah kalau hyung-nim tau dia akan marah?" tanya Seung Eon menatap Brian.

"Hari ini Hyung-nim yang menyuruh kau untuk datang, ku bilang teman nya mau ikut dan tidak akan membocorkan apapun. Dia setuju" jawab Brian mengangguk-angguk yakin.

"Uwaa, benarkah ini penghargaan yang di dapat para artis? Semuanya tersimpan disini?" tanya Muti menatap lemari kaca yang panjang dan lebar, di dalamnya terdapat banyak sekali trofi dan penghargaan.

"Hm" sahut Yunseo mengangguk bangga.

"Waah, Bona-Eoni sangat keren. Dia punya penghargaan atas akting nya? Uwaa" kata Muti ia tampak sangat terkesan dan senang.

"Kalian sudah sampai?" tanya seseorang membuat mereka menoleh. Seorang pria dengan pakaian rapi berjalan menghampiri keempatnya.

Lee Dae Jung, pria 36 tahun. Seorang kepala keluarga dari 2 anak laki-laki kembar yang kini baru memasuki usia 6 tahun. Ia adalah orang penting yang mengurusi setiap keperluan ketiga remaja itu di bawah pimpinan Yue Hua Entertainment.

"Annyeong haseo hyung-nim" ucap Seung Eon dan ketiganya ikut memberi salam sopan.

"I salam nuguya?" (Ini siapa?) tanyanya.

"Dia...teman dekat ku, maaf sebelumnya karena dia memaksa ikut" jawab Seung Eon.

"Annyeong haseo, aku Kim Muti. Teman dekat nya Seung Eon, dari Indonesia. Tenang saja Pak aku tidak akan membocorkan hal apapun. Aku orang yang sangat menjaga rahasia" tutur Muti dengan tersenyum meyakinkan.

"Bagus kalau begitu, kau bilang dari Indonesia? Bagaimana kabar Bali? Masih sangat mengasyikkan?"

"Uwaa, ternyata bapak juga tahu Bali. Masih sangat menyenangkan untuk datang kesana"

"Baiklah, itu bagus" Seung Eon saling pandang dengan Yunseo dan Brian. Mendengar percakapan keduanya yang begitu lancar.

"Ayo masuk, ada beberapa hal yang harus kita bicarakan" kata Dae Jung memasuki sebuah ruangan.

"Ne" seru ketiganya dengan kompak.

"Kim Muti, sebaiknya kau menunggu di kantin. Kau bisa makan apasaja disana" kata Yunseo menunjuk kantin di ujung lorong.

Langit Yang Sama || 같은 하늘 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang