PONSELNYA masih berdering. IU ragu apakah ia harus menjawabnya atau tidak.
Ia sudah melihat huruf-huruf muncul di layar ponselnya. Dari Mister Kim. Hari ini hari Minggu dan seharusnya IU tidak bekerja. Kenapa atasannya menelepon? Tapi IU juga tahu kalau teleponnya tidak dijawab, Mister Kim akan terus meneleponnya sampai laut mengering.
Akhirnya ia menyerah dan meraih ponselnya.
📞“Hha-lho...” Salah satu alasannya malas menjawab telepon adalah karena tenggorokannya sedang sakit dan ia tidak bisa berbicara seperti biasa.
Sekarang suaranya nyaris seperti bisikan angin. Di seberang sana terdengar suara Mister Kim Seok Jin yang melengking.
📞“Astaga, Miss Lee Kenapa suaramu seperti hantu begitu? Aku tahu, aku tahu, hari ini Minggu. Tapi aku harus tetap menelepon mu untuk meminta bantuan. Tolong kau antarkan pakaian untuk Min Yoongi, ya? Kami di sini sibuk sekali. Ya, sibuk sekali. Tidak ada yang sempat membawakan pakaiannya. Tolong ya? Antarkan ke rumahnya. Kau tahu alamat rumahnya? Tentu saja tidak, bodoh sekali aku. Eeh... alamatnya di mana ya? Sebentar, ya... Mister Jung... MISTER JUNG! Di mana ku taruh alamat Min Yoongi? Tolong carikan untukku. Miss Lee, kembali ke pembicaraan kita tadi. Begini saja, akan ku kirim alamat Min Yoongi lewat chat begitu kutemukan nanti. Kau bisa mengambil pakaiannya dari butik lalu langsung pergi ke rumahnya ya? Thank you very much. Miss Lee, kau baik sekali. Bye-bye!”
IU mendengar telepon ditutup di ujung sana. Ia sama sekali tidak punya kesempatan bicara. Kalaupun punya kesempatan, ia tidak akan bisa bicara banyak.
Ia menarik napas perlahan-lahan dan mengembuskan nya perlahan-lahan juga. Mungkin atasannya ini dari dulu sampai sekarang tidak akan bisa berubah. Seenaknya sendiri. Diktator, pikir IU dalam hati sambil melotot kepada ponselnya.
Sebaiknya kau menambah gajiku atau aku akan mengundurkan diri. Lihat saja siapa yang mau bekerja untukmu.
Kata-kata ini sudah sering diucapkannya, tapi ia belum pernah benar-benar mengajukan surat pengunduran diri. Walaupun Mister Kim orang yang aneh dan seenaknya, IU merasa bisa belajar banyak darinya. Sejak kecil IU suka sekali dunia fashion.
Jadi, walaupun jalan tidak selalu lancar, ia senang bisa bekerja dengan perancang busana terkenal yang tidak segan-segan mengajarinya banyak hal.
IU meneguk teh panasnya lagi dan duduk meringkuk di tempat tidur. Hari memang sudah siang, tapi ia masih segan bangun dari sana. Pagi tadi begitu ia bangun, tenggorokannya terasa sakit dan suaranya mulai serak.
Mungkin ini efek segala jeritan dan teriakannya kemarin di acara jumpa penggemar Jung Tae-Woo. Kemarin ia memang menjerit sekuat tenaga bersama-sama ribuan penggemar lain. Entah apa yang diteriakkannya, ia sendiri juga sudah lupa.
Ia hanya terus menjerit untuk meramaikan suasana. Akibatnya, hari ini berbisik saja susah! IU baru saja akan terlelap kembali ketika ia teringat perintah Mister Kim. Sambil mendecakkan lidah dengan kesal dan mengumpat-umpat dalam hati, ia bangun dan berganti pakaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Min Yoongi [Completed] ✓
Teen FictionMin Yoongi.. Penyanyi muda terkenal Seoul yang muncul kembali setelah empat tahun menghindari dunia showbiz. "Aku hanya ingin memintamu berfoto denganku sebagai pacarku," kata Min Yoongi pada gadis di hadapannya. IU alias Lee Jieun.. Gadis blasteran...