MIN YOONGI CHAPTER 1

621 41 7
                                    

📞“SEKARANG aku masih di jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📞“SEKARANG aku masih di jalan.. Mm, baru pulang kantor.. Aku juga tahu sekarang sudah jam sepuluh.. Ya, jam sepuluh lewat delapan belas menit. Terserahlah.”

IU melangkah perlahan. Sebelah tangannya memegang ponsel yang ditempelkan ke telinga, dan tangan yang sebelah lagi mengayun-ayunkan tas tangan kecil merah.

Ia mengembuskan napas panjang dengan berlebihan dan mengerutkan kening. Saat ini orang terakhir yang ingin diajaknya bicara adalah Kim Namjoon, tapi laki-laki itu malah meneleponnya dan bersikap seperti kekasih yang protektif.

📞“Joon-aa, sudah dulu ya? Aku lelah sekali..”

IU menyela ucapan Namjoon dan langsung menutup telepon.

Sekali lagi ia mengembuskan napas panjang, lalu menatap ponselnya dengan kesal. Kenapa hari ini muncul banyak masalah yang tidak menyenangkan? Tadi pagi ia sudah bermasalah dengan salah satu klien perusahaan, kemudian diomeli atasannya dan akhirnya harus lembur sampai selarut ini.

IU semakin kesal begitu mengingat apa yang sudah dialaminya sepanjang hari. Tapi ia terlalu lelah untuk marah-marah. Seluruh tulang di tubuhnya terasa sakit dan otaknya sudah tidak bisa disuruh berpikir.

Lagi-lagi ia mengembuskan napas panjang. Ini bukan pertama kalinya IU harus bekerja sampai larut malam tapi hari ini ia sudah memutuskan akan berhenti bekerja untuk perancang busana itu.

Pekerjaannya sungguh-sungguh memakan waktu dan tenaga sehingga tidak ada lagi tenaga yang tersisa untuk berkonsentrasi pada kuliahnya di pagi hari.

Ia berhenti melangkah dan mendesah. “Bisa gila aku” gumamnya pada diri sendiri.

IU memandang sekelilingnya. Kota Seoul masih belum menunjukkan tanda tanda mengantuk. Bangunan-bangunan di sepanjang jalan seakan sedang berlomba lomba menerangi seluruh kota, membujuk orang-orang untuk menikmati indahnya suasana malam musim gugur di ibukota Korea Selatan yang menakjubkan itu.

Meskipun sudah bertahun-tahun menetap di Seoul, IU masih terkagum-kagum pada suasana kota ini. Jam memang sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat, namun jalanan masih dipenuhi pejalan kaki dan mobil-mobil yang berlalu-lalang.

Aroma makanan tercium dari restoran Jepang di depan sana, lagu disko terdengar samar samar dari toko musik di sampingnya, suara orang-orang yang berbicara, berteriak, dan tertawa.

Tiba-tiba IU merasa kepalanya pusing. Lalu pandangannya berhenti pada toko makanan kecil di seberang jalan. Setelah merenung sesaat, ia mengangguk dan bergumam, “Baiklah,” seolah menyerah pada perdebatan yang dia lakukan seorang diri.

 Setelah merenung sesaat, ia mengangguk dan bergumam, “Baiklah,” seolah menyerah pada perdebatan yang dia lakukan seorang diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
He Is Min Yoongi [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang