Suasana sore hari diperumahan bumi pesona asri seorang laki laki berkulit putih,mata yang sedikit sipit,hidung mancung dengan pakaian khas santri nya sedang sibuk bermain bersama kucing miliknya,ialah Hibban Athiyyah.
Hibban Athiyyah atau biasa dipanggil iban saat ini sedang menjalani pengabdian di pondok pesantren al latif yang berada di daerah bandung dan saat ini ia sedang pulang kerumah.
"Tumben betah dirumah,biasanya pulang cuman sehari," Tanya laki laki paruhbaya yang tak lain ialah ayah Hibban bernama Umar
"Ya.gapapa dong bi,mungkin lagi kangen sama umi," Sahut umi Hana.
"Heran aja,biasanya paling lama dia pulang sehari."
"Iban pengen lebih lama disini abi," Jawab Hibban.
"Terus kepondok lagi kapan?"
"Besok, iban udah kesana."
"Yasudah,jangan terlalu lama,siapa tau disana sedang butuh kamu."
Hibban mengangguk. "Iya Abi."
"Astagfirullah,Umi lupa," Sahut Umi.
"Ada apa?" Tanya Abi.
"Umi belum belanja bulanan bi."
Abi menghela napas. "kirain ada apa bikin kaget aja mi."
"Abi bisa antar umi?"
"Haduh..Badan abi lagi ga pengen kemana mana,gimana dong mi," jawab Abi dengan alasan.
Umi memutar bola mata malas. "ya sudah sama hibban aja," nada sedikit kesal.
"Nak,bisa antar umi?"
Hibban mengangguk. " bisa umi."
"Kalau gitu umi siap siap dulu," diangguki hibban kemudian ia duduk disebelah abi.
Tak lama setelah itu,umi datang dengan atasan tunik hitam dan bawah rok plisket moca serta balutan pashmina hitam menambah kesan elegant pada dirinya.
"MasyaaAllah," ucap Hibban spontan membuat Umi tersenyum.
"MasyaaAllah cantiknya," ujar Abi.
"Kenapa abi baru sadar,kalau dari dulu umi itu cantik," ujar Umi dengan pd nya.
"Ih umi kepedean,Abi bilang cantik itu ke moza," ujar Abi menunjuk kucing bewarna putih bersih yang sedang bermanja pada Hibban.
"Abi ga boleh gitu nanti umi marah loh," tegur Hibban terkekeh.
"Udah udah,yu belanja keburu sore," ajak umi meninggalkan mereka berdua sambil menghentak hentakan kakinya.
Hibban dan Abinya hanya menatap satu sama lain.
🐻🐻🐻
Saat dalam perjalanan baik umi maupun Hibban hanya diam dan sibuk dengan pikiran mereka masing masing.
"Umi," panggil Hibban memecah keheningan yang tercipta,umi menoleh dan memasang wajah bingung.
"Kalau iban nikah,kayanya lucu deh," ujarnya sambil fokus menyetir mobilnya.
"Boleh..asal ada calonnya," balas Umi.
"Tapi kalau calonnya ga ada,itu yang lucu," sambung Umi.
"Maksud iban bukan gitu,iban beneran pengen nikah boleh ga?"
"Iya boleh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hibban
Teen FictionHibban Athiyyah,seorang mahasiswa lulusan al azhar kairo yang saat ini sedang menjalani pengabdian di sebuah pondok pesantren. Namun,siapa sangka ia bertemu kembali dengan gadis yang ia kagumi sejak lama. Akan tetapi sebuah kekecewaan datang saat di...