Suasana sore hari di taman bermain perumahan Bumi pesona asri tampak gadis dewasa yang sedang berjalan jalan sore bersama adiknya.Siapa lagi kalau bukan Ashila dan si gemes Nara.
"Nara,kita pulang yu sudah sore," ajak Ashila.
"Nala masih mau disini," rengek Nara sambil menggelengkan kepalanya.
"Tapi ini sudah sore,nanti kita kesini lagi."
"Nda au kak."
"Kalau gitu kakak tinggalin,nanti ada badut suruh culik Nara," Ashila menakut nakuti adiknya itu.Al hasil yang tadinya menolak akhirnya Nara menuruti ajakan Ashila.
"Kakak Nala nda au diculik. Ayo pulang," Karena ketakutan Nara langsung meminta Ashila untuk menggendong dirinya.
Ashila terkekeh. "Iya,ayo."
Sesampainya dirumah mereka disambut dengan Bunda lisa yang sedang menyapu halaman rumah nya.
"Assalamu'alaikum bunda," salam Ashila kemudian mencium punggung tangan Bunda lisa.
"Wa'alaikumsalam,eh anak-anak Bunda udah pulang. Gimana seru jalan jalan ditaman?"
"Seru dong bunda, Nara aja ga sampai ga mau pulang." ucap Ashila yang masih menggendong Nara.
"Oalah,yaudah sekarang kakak lia mandi, Nara biar bunda aja yang mandiin."
"Iya,bunda." Ashila menurunkan Nara kemudian menuju ke kamar mandi untuk bersih bersih begitupun dengan Nara.
🐻🐻🐻
Sehabis sholat isya dan selesai makan malam,Ashila menuju keruang tengah atau bisa dibilang ruang keluarga dan disana sudah ada Bunda,Papa dan juga Nara.
"Bunda,Papa." panggil Ashila.
"Iya nak,ada apa?" tanya Bunda.
"Alhamdulillah lia terpilih buat jadi perwakilan lomba Tilawah antar sekolah," jawab Lia dengan senang.
"Alhamdulillah,"
"Tapi bun,Lomba kali ini bukan di Jakarta."
Bunda lisa mengerutkan dahinya. "Terus dimana lombanya?"
"Disalah satu Pondok pesantren yang ada Di Bandung,makanya lia mau minta izin buat tinggal disana beberapa minggu."
"Kamu bakal tinggal dimana? kita kan ga punya saudara di Bandung," sahut papa yang sedang mengajak main Nara.
"Papa tenang aja,Lia punya kenalan disana."
"Siapa?"
"Dia kakak kelas Lia waktu SMP.Saat ini sedang menjalani pengabdian di Pondok Pesantren Al Latif atau tempat perlombaan nanti."
"Kapan berangkat? Dan sama siapa?"
" Besok pah,lia berangkat sendiri dari sini."
"Biar papa yang antar."
"gausah pah,papa ga perlu khawatir. lia bisa jaga diri kok."
"Tapi papa takut hal itu terjadi lagi Nak."
"Pah....tenang aja, Lia bisa jaga dirinya sendiri lagian kan ada Allah yang jagain Lia," ucap Bunda menenangkan suaminya itu.
"Yasudah papa izinkan,tapi inget kalau ada apa apa langsung hubungin papa."
Ashila mengangguk. "makasih papa,makasih bunda. Kalau gitu Lia kekamar duluan." pamit Ashila dan diangguki kedua orangtuanya kemudian pergi ke kamarnya.
"Iyah nak,"
"Papa,kenapa jadi khawatir bukannya dulu papa bilang ke bunda,kalau Lia harus berani."
"Gimana ga khawatir,lomba dia sekarang di daerah Bandung bukan Dijakarta Bun. "
"iya, Bunda ngerti perasaan papa,tapi papa harus yakin Lia bisa jaga diri."
Papa mengangguk. "Iya bun,makasih udah yakinin papa." diangguki Bunda.
"Bunda,Nala ngantuk," ucap Nara menghampiri Bunda.
Bunda terkekeh. "oalah,yaudah yu bobo."
"Gendong," Nara sambil merentangkan tangan nya,Bunda pun menggendong gadis kecil nya itu dan kemudian membawa nya ke kamarnya.
"Yaudah pah,yu bobo kesian Nara." ajak Bunda.
"Bunda duluan,nanti papa nyusul." diangguki Bunda.
Jam menunjukkan pukul 2 pagi,Bunda tiba tiba kebangun pada jam tersebut karena biasanya ia bangun jam 3 pagi untuk sholat Tahajud.Saat Bunda sudah mengambil wudhu dan air minum untuk Nara,ia tak sengaja melihat ke arah kamar Ashila karena pintunya tidak ditutup rapat.
Saat Bunda akan menutup pintu kamar Ashila,Bunda melihat anak gadis nya sedang berdo'a.
"Ya Allah,jaga anakku dimana pun ia berada dan hilangkan rasa takut dan trauma atas sesuatu hal yang terjadi pada saat itu," batin Bunda dengan air mata yang sudah jatuh,karena bunda tak kuat menahan air mata nya,Bunda langsung kembali ke kamar nya.
Ashila yang tidak tahu Bunda nya mengintip nya ia kembali tidur sebentar setelah sholat tahajud dan tadarus agar ketika sholat shubuh tidak mengantuk.
🐻🐻🐻
KAMU SEDANG MEMBACA
Hibban
Novela JuvenilHibban Athiyyah,seorang mahasiswa lulusan al azhar kairo yang saat ini sedang menjalani pengabdian di sebuah pondok pesantren. Namun,siapa sangka ia bertemu kembali dengan gadis yang ia kagumi sejak lama. Akan tetapi sebuah kekecewaan datang saat di...