Chapter 3-Hari yang bermakna

21 2 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 3 pagi,waktu inilah Allah dan para Malaikat-Nya turun kebumi karena pada waktu tersebut semua do'a yang kita langitkan akan terkabulkan seperti dalam hadits Bukhari Muslim.

"Allah turun ke langit dunia setiap malam disepertiga malam terakhir,kemudian Allah SWT mengatakan siapa yang berdo'a kepadaku maka aku akan menjawab do'a itu,siapa yang meminta kepadaku maka aku akan memberikannya dan siapa yang meminta ampunan kepadaku maka aku akan mengampuninya" (H.R Bukhari Muslim).

Para santri putra dan putri dibangunkan oleh pengurus yang menjadi keamanan dipondok pesantren Al latif untuk melaksanakan sholat tahajud dan tadarus bersama.Termasuk Hibban yang sudah berada dimasjid dan melantunkan surah Ar rahman dengan lagam Nihawand dan di murotalkan.Suara lantunan tersebut terdengar disetiap penjuru pesantren.

"MasyaaAllah,suara Ustadz Hibban merdu banget," ucap seorang santriwati yang sedang berjalan menuju masjid.

"Iya,merdu ditambah ganteng."

"Abang siapa dulu," sahut Hafsah.

"Iya deh,sipaling abang," jawab Zia sahabatnya itu.

"Kira kira,abangmu udah punya calon belum ya? kalau belum bisa kali sa," ucap Fitri menyenggol tangan Hafsah.

"Hm,kayanya udah punya," ledek Hafsah.

"Yah...patah hati," ucap Fitri mengerucutkan bibirnya.

"so patah hati," ucap Zia

Hafsah terkekeh melihat kelakuan sahabatnya itu,"udah udah,yu cepetan jalannya.Nanti habis waktu tahajudnya," diangguki kedua sahabatnya itu.

🐻🐻🐻

Hafsah,Zia dan Fitri sedang duduk didepan asrama mereka sambil Muthola'ah kitab karena hari ini kelas mereka ada ujian baca kitab dengan ditest Nahwu Shorof.Tiba tiba seorang santriwati menghampiri mereka bertiga dengan membawa sesuatu di lengannya.

"Assalamu'alaikum," salam santriwati tersebut.

"Wa'alaikumsalam," jawab mereka bertiga.

"Hafsah,Ini ada titipan buat kamu," Santriwati itu menyodorkan paper bag berukuran besar.

Hafsah mengerutkan dahinya. "Dari siapa?"

"Dari Ustadz Hibban."

"Ga kaya biasanya abang ngasih pake paper bag,biasanya pake kantong plastik," batin hafsah.

"Oh iya,syukron tika."

"Na'am,kalau gitu aku pamit ya Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Hafsah membuka paper bag pemberian abang nya itu,didalamnya terdapat 2 desert rasa mangga dan strawberry kemudian 1 kotak berukuran sedang bewarna pink dan secarik kertas yang diikat dengan pita.Hafsah membuka kotak pink tersebut dan ternyata didalam nya ada sebuah gelang emas kupu kupu dan lampu tidur,senyuman dibibirnya terangkat.

Kemudian Ia membuka kertas yang diikat dengan pita dan membaca nya tak terasa setetes air mata jatuh dan mengenai kertas tersebut.

"Abang...ternyata abang masih ingat dengan ulang tahun Hafsah," ucap Hafsah terharu.

"Aaaa romantis banget abangnya," sahut Zia dan Fitri yang ikut membaca surat tersebut.

"aku titip ini ya," Hafsah memberikan hadiah dari abang nya kemudian pergi meninggalkan mereka.

"Dia mau kemana?" tanya Fitri.

"Ke abang nya mungkin,"

Hafsah berlari kecil mencari keberadaan Hibban sampai akhirnya ia melihat Hibban sedang berbicara dengan Petugas kebersihan pondok yaitu Mang Jaja.

HibbanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang