Note: seragam sekolah Zayyan
🌹🌹🌹🌹
Zayyan tengah menyantap makan malamnya, tiba-tiba saja sang mama yang biasanya selalu terlihat sibuk itu duduk di hadapannya.
"Mama tidak ingin makan bersamaku?"
Mengambil sayuran dan meletakkan di mangkok Zayyan hingga penuh.
"Makan yang banyak, agar tubuhmu tinggi."
"Ma, sebenernya aku gak pendek-pendek amat, tinggiku 174cm lho, Ma!" Zayyan protes karena sekarang bukan hanya teman-temannya yang sering mengatakan dirinya pendek juga imut, sekarang ibunya pun mengatakan demikian.
"Apa? Yang bener? Kenapa mama lihat kamu kok, berasa kecil aja, ya."
"Itu karena mama selalu membandingkanku dengan anaknya Paman Ha Joon itu."
"Ah, iya, si kembar tapi tak serupa itu, mereka itu benar-benar tinggi Zay, mungkin 180cm lebih."
Zayyan terlihat malas jika mamanya sudah membahas tentang kakak beradik anak dari Paman Ha Joon, karena dia pasti kalah jika dibandingkan dengan mereka. Meski sebenarnya, seh, Zayyan sendiri belum pernah bertemu dengan mereka, tetapi karena mamanya yang sepertinya berlebihan menceritakannya membuat Zayyan insecure.
"Bagaimana hubungan Mamah dan Paman? Apa semua baik-baik saja?"
"Oh, iya, Paman Ha Joon ingin bertemu denganmu Zay. Kau harus datang, tidak ada alasan lagi."
"Aku akan datang, Mah, untukmu apapun akan kulakukan."
"Anakku tersayang. Kami akan mengatur waktunya. Mama yakin kalian akan menjadi saudara yang kompak nanti, saling menyayangi dan mencintai."
Zayyan tersenyum sambil mengaminkan kata-kata mamanya dalam hati.
.
.
.Pagi hari, suara teriakan memanggil-manggil namanya dari arah dapur dapat Zayyan dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
사랑해요, Zayyan Hyung
Fiksi PenggemarDISCLAIMER: Penulis hanya meminjam nama dan visual, semua kejadian dalam cerita hanya fiktif belaka. *** Kehidupan Zayyan yang tenang, kini telah berakhir, tepatnya saat sang ibu yang selama 10 tahun menyandang status single mom itu mengatakan aka...