5. Dijebak

2.5K 337 34
                                    

Bel panjang berbunyi akhirnya jam pulang sekolah tiba, Zayyan baru ingin mengatakan sesuatu kepada Lex tetapi saat dia menoleh orang itu telah hilang ditelan bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel panjang berbunyi akhirnya jam pulang sekolah tiba, Zayyan baru ingin mengatakan sesuatu kepada Lex tetapi saat dia menoleh orang itu telah hilang ditelan bumi. Akhir-akhir ini Zayyan merasa Lex begitu dekat dengan  Hyunsik Hyung, perawat jaga di sekolah yang terlihat tampan, dan ramah itu. Setiap pulang sekolah Lex pasti akan datang ke ruang kesehatan, entah apa yang mereka sedang kerjakan.

Zayyan pergi ke parkiran seorang diri dan saat tiba di sana, suasana terasa begitu sepi, wajar saja ini sudah lewat beberapa jam dari bel pulang. Zayyan yang menyempatkan diri mampir ke perpustakaan untuk meminjam buku dan berakhir lupa waktu.

Dari jauh Zayyan merasa ada yang tidak beres, di ujung gedung tak terpakai yang bersebelahan dengan parkiran itu sekelompok anak tengah berkumpul. Awalnya Zayyan sama sekali tidak peduli sampai akhirnya dia melihat sosok yang begitu familier di antara mereka.

"Bukannya itu Gyumin? Apa aku tak salah lihat?" Sedang apa dia bersama para brandal sekolah?"

Zayyan mendekat karena merasa janggal dengan aktifitas yang sedang mereka lakukan, dia khawatir jika Gyumin akan mendapat masalah, pikirannya sudah ke mana-mana. Sekilas Zayyan dapat melihat jika orang-orang itu seperti tengah menghisap sesuatu,  Zayyan mengambil ponselnya lalu memotret dan merekam mereka dari belakang untuk melihat dengan jelas apa yang mereka lakukan.

Namun, belum sempat Zayyan memastikan. Seseorang menarik dirinya dan membekap mulutnya.

Zayyan yang kaget sponton melawan dan menimbulkan suara yang membuat sekumpulan pemuda itu menoleh. Beruntung mereka lebih dulu bersembunyi.

"Diam, kau bisa ketahuan jika sedang mengintip mereka." Zayyan merasa suara dari arah belakang itu tak asing.

"Jika kau tenang. Aku akan melepas bekapan mulutmu."

Akhirnya perlahan orang di belakang Zayyan melepaskan. Zayyan segera menoleh dan mendapati Sing ada di belakangnya sambil tersenyum tidak berdosa.

Sesaat mereka saling menatap dengan pandangan tak biasa. Hingga suara pergerakan dari sekelompok orang yang tengah Zayyan mata-matai itu terdengar. Lalu Sing dan Zayyan segera melarikan diri sambil bergandengan tangan.

"Lepaskan aku!" Zayyan mencoba melepas pegangan tangan Sing yang semakin erat saat tiba di tempat aman.

"Eh, maaf, aku lupa."

Zayyan memindai Sing dari atas sampai bawah, dia ingin memastikan sesuatu.

"Apa kau termasuk kelompok dari orang-orang itu?"

"Tentu saja bukan, mereka kelompok anak nakal, sedangkan aku siswa baik yang menggemaskan." Sambil tersenyum dan kedua tangan di atas kepala membentuk kuping puppy.

Sekilas senyum Zayyan tersungging tipis, sangat tipis, hingga rasanya tak akan terlihat jika tidak memperhatikan.
Orang ini sungguh aneh. Pikir Zayyan.

사랑해요, Zayyan HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang