Salju dan PDKT | Woojin

4 0 0
                                    

Hari ini buliran salju mulai turun di kotaku, suasana pagi di musim dingin tidak banyak disukai orang - orang, namun aku menyukainya.

Berbekal teh hangat yang sengaja kubuat saat bangun tidur, aku berdiri di depan jendela kamar, memandang ke arah luar.

Aku harap hanya keberuntungan yang terjadi hari ini.

Sedetik setelah aku memikirkan itu, wajahku terasa dingin dan sedikit sakit, seperti di lempar es batu atau sejenisnya. Aku membuka mataku, mendapati seorang laki - laki yang berada tepat di seberang jendela kamarku tengah membulatkan matanya.

"PARK WOOJIN!!!!"

Aku berteriak sejadi - jadinya, persetan dengan tidur orang yang terganggu.

"Maaf..."

Laki - laki itu berlari secepat kilat setelah meneriaki kata maaf.


Park Woojin, teman sekelas sekaligus tetanggaku itu selalu bersikap mengesalkan.

-------

Hari sudah sore, suasana natal semakin terasa, aku masih sibuk nenghias jendela kamarku dengan beberapa ornamen khas natal.

"Rena."

Aku mendapati mamaku tengah berdiri di ambang pintu kamar.

"Iya ma?"

"Ada temen kamu di depan."

Aku mengernyitkan dahiku, selama natal yang sudah kulewati bertahun - tahun belum pernah ada teman yang datang ke rumahku.

"Temen?"

Mamaku hanya mengangguk dan berlalu.

Aku meletakan segala ornamen yang ada di tanganku tadi dan menuju teras depan untuk melihat 'teman' yang dimaksud oleh mamaku.

"Kamu?!"

Park Woojin, dengan bingkisan kecil di tangan kananya, dan tangan kiri yang sibuk memegangi tengkuknya, tersenyum lebar menunjukkan gingsulnya ke arahku.

"Ngapain kamu kesini?"

"Buat kamu."

Aku masih memandang tajam dirinya, laki - laki aneh.

"Maaf.. tadi aku gak sengaja ngelempar bola salju di wajah kamu." Woojin tersenyum canggung. "Kusangka jendelanya ketutup tadi."

"Ini udah kesekian kalinya kamu ngejahilin aku, park woojin."

Woojin kembali tersenyum canggung. "Maaf.."

"Udah deh pulang sana, aku udah maafin kamu."

Aku hendak melangkahkan kakiku kembali masuk ke dalam rumah, namun terhenti karena tangan Woojin menahan lenganku.

"Kamu sibuk gak?" Aku menggeleng. "kita jalan - jalan yuk, sambil ngeliat pohon natal yang ada di pusat perumahan kita?"

"Ngapain?"

"Karena aku mau PDKT?"

Damn.

Damn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
What if... #AB6IXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang