1

376 61 1
                                    

Hal pertama yang Hao rasakan ketika bangun adalah rasa nyeri di kepalanya. Sepertinya habis terbentur sesuatu.

Matanya kemudian terbuka, lalu ia mengedarkan pandangannya ke segala arah.

Hm? Ada yang aneh. Pemandangan ini, terasa sangat asing.

Ia kemudian berusaha untuk duduk namun kepalanya pening, ia reflek meringis.

"Akh!"

"Oh astaga, anda sudah bangun" Ucap seorang wanita sedikit panik. Astaga siapa lagi wanita ini? Wanita aneh yang menggunakan kostum maid, apakah orang ini sedang cosplay? Hao mengernyitkan dahinya heran.

"Sia-Akh!"

Sial, kepalanya kembali pening, dunia terasa berputar-putar.

Wanita itu dengan cepat berdiri dari duduknya, ia semakin panik melihat Hao yang kesakitan di bagian kepalanya itu.

"Tuan muda, jangan bergerak terlebih dahulu. Kepala anda masih terluka, nanti akan semakin sakit" Ucap wanita itu dengan tatapan cemas sekaligus panik.

Astaga apa lagi ini? Tuan muda? Seingat Hao, ia tidak pernah di panggil dengan sebutan 'tuan muda'. Ia juga bukan dari keluarga konglomerat. Cih, tuan muda apanya.

"Tuan muda? Apakah anda masih kesakitan?" Suara wanita itu terdengar lagi memecahkan lamunan Hao, pikirannya segera kembali ke dunia nyata.

"Huh? Tunggu, siapa yang kau panggil tuan muda? Ku rasa kau salah orang dengan memanggilku tuan muda"

Hao akhirnya membuka suara. Ia berpikir kembali, mungkin saat ini dia memasuki tubuh orang lain? Tapi suaranya masih tetap sama seperti sebelumnya, jelas ini adalah tubuhnya. Ia kemudian melihat sekeliling untuk mencari cermin. Ia harus memastikan bahwa ini adalah dirinya, Zhang Hao.

Ketemu! Ia menemukan cermin di dekat ranjang yang ia tempati, tepatnya di samping kanannya. Cermin itu cukup besar menghadap ke arah ranjangnya, jadi ia bisa dengan mudah bercermin di tempat.

Hm, wajahnya juga masih 'Zhang Hao'. Tapi tunggu... Ada yang berbeda, wajahnya yang sekarang kenapa terlihat lebih muda? Ada apa sebenarnya yang terjadi?

"Astaga, tuan muda. Sepertinya anda hilang ingatan"

Hah? Hilang ingatan? Enggak tuh, buktinya Hao masih ingat dirinya adalah Zhang Hao. Ia juga masih mengingat masa kecilnya yang selalu di kelilingi alat musik. Ia juga ingat apa yang terjadi sebelum dia tidak sadarkan diri lalu terbangun di tempat aneh ini.

Ia ingat sebelum kejadian aneh ini ia berada di rumahnya, membaca novel sembari mengomel karena tokoh yang memiliki nama yang sama dengannya mati di bunuh oleh sang tokoh utama.

Ia juga ingat setelah mengomel ia ingin tidur namun tidak jadi karena Keita memberitahunya bahwa Gyuvin, adik sepupunya kecelakaan. Lalu ia bergegas pergi ke rumah Gyuvin walaupun hujan lebat sedang melanda tempatnya.

Hm? Tunggu...
Astaga! Ia ingat!

Saat di perjalanan menuju rumah Gyuvin, di saat hujan lebat yang melanda, dirinya tertabrak truk lalu tidak sadarkan diri!

Seharusnya saat ini Hao sedang berada di rumah sakit jika ada yang menolongnya. Tapi... Bukannya rumah sakit, ia sepertinya sedang berada di rumah, tidak, ini seperti di mansion orang kaya. Sungguh, Hao sangat bingung dengan situasinya.

"Kau... Siapa?" Dengan agak takut Hao mengajukan pertanyaan itu kepada wanita yang mengenakan pakaian maid itu.

"Anda tidak ingat saya?" Tanya wanita itu agak kecewa. Hao menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

Dengan muka yang hampir ingin menangis, terpaksa wanita itu menjawab.

"Saya adalah pelayan pribadi anda, Hikaru. Astaga tuan muda, sepertinya Anda benar-benar hilang ingatan"

Demi apapun, Hao pusing, entah karena apa.

Ia kemudian menutup matanya, memijit pelipis guna menghilangkan rasa pusing yang menyerang.

"Kalau begitu aku siapa?"

Pelayanan yang bernama Hikaru itu terdiam sebentar, lalu menjawab dengan detail pertanyaan dari Hao.

"Nama anda Zhang Hao, anda adalah anak dari Duke Zhang"

Deg...
Tidak, apa yang ia pikirkan pasti tidak benar. Tidak mungkin kan dia adalah 'Zhang Hao' di novel yang ia baca?

"Kalau begitu, ini di mana?"

"Anda berada di mansion Duke Zhang, letak nya berada di kota Celestine, Kekaisaran Andromeda"

Hah? Kekaisaran mana lagi itu? Seumur hidupnya Hao tidak pernah mendengar nama tempat yang disebutkan oleh Hikaru itu.

Eh? Tunggu...
Dia pernah mendengarnya, ralat, membacanya di suatu buku. Benar, di novel yang dia baca sebelum akhirnya tidak sadarkan diri akibat kecelakaan.

Dan di detik berikutnya kepalanya kembali berdenyut sakit. Astaga, dia adalah tokoh 'Zhang Hao', keturunan satu-satunya dari keluarga Duke Zhang.

Ketakutan mulai menyelimuti pikirannya. Dia akan mati karena dibunuh oleh putra mahkota. Sial sekali.

Hao beralih menatap Hikaru, "Baiklah, kau boleh keluar"

Hikaru yang mendapat perintah dari tuannya mengangguk dengan ragu,
"Kalau begitu saya permisi, jika anda membutuhkan sesuatu panggil saya"

Hao menghela napas ketika sosok Hikaru menghilang di balik pintu kamarnya.

Kenapa dia harus mengalami nasib ini sih? Mati tertabrak truk, lalu melintasi dunia nyata menuju dunia novel. Dan yang lebih parahnya lagi dia sebentar lagi akan mati di bunuh.

Tidak bisa! Hao harus melakukan sesuatu. Seingatnya di kediaman ini ada perpustakaan, jadi dia bisa mengeruk informasi mengenai dunia ini.

Baru saja ingin turun dari ranjang, tubuhnya kembali melemah. Baiklah, mungkin besok saja ia perginya. Untuk saat ini lebih baik istirahat saja.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 5 sore. Hao saat ini masih berada di kamarnya. Ia dari tadi memikirkan cara untuk kembali ke dunianya.

"Jika aku datang ke dunia ini karena kecelakaan, berarti aku akan kembali ke duniaku jika aku mengalami kecelakaan juga?"

Ide yang muncul di kepalanya tidak selamanya bagus, buktinya saat ini  dia berencana ingin ditabrak lalu mati supaya bisa kembali. Nyatanya ia tidak bisa kembali karena ini adalah dunianya.
Dan Hao tidak mengetahui hal ini.

"Hah... "
Menghela napas pasrah, Hao kemudian beranjak menuruni kasurnya. Ia hendak keluar dari kamarnya. Tujuannya adalah taman di dekat Perpustakaan mansion nya. Persetan dengan rasa pening di kepalanya, dia saat ini membutuhkan healing.

Saat membuka pintu kamarnya, ia dikagetkan oleh Hikaru yang ternyata ingin membuka pintunya juga. Hao reflek teriak tertahan.

"Oh, tuan muda. Maafkan saya karena mengagetkan anda" Ucap Hikaru sedikit panik.

"Ah, tidak apa-apa" Jawab Hao dengan sedikit canggung. Demi apapun dia masih belum terbiasa dengan kata 'Tuan muda' yang menempel di namanya itu.

"Ekhem, Hikaru. Bisakah kau menunjukkan kepadaku jalan menuju taman?" Demi apapun, Hao tidak pernah berbicara sebaku ini! Rasanya ingin menenggelamkan diri ke pelukanmu ups... Maksudnya lautan...

Hikaru terdiam, rasanya tuan mudanya jarang pergi ke taman. Sekarang kenapa malah ingin?

"B-baiklah, tuan muda" Astaga canggung sekali...

"Kalau begitu silakan ikuti saya" Lanjut Hikaru.

Benar, jika tidak bisa kembali ke dunianya, maka Hao harus menyusun strategi untuk bertahan hidup di sini.

To be continued...

Annyeong...
Don't forget to votmen and follow my account 😉

Semakin banyak kalian vote dan komen, semakin semangat aku bikin ceritanya hwhwhw

Btw guys, request ortu nya Hao sama Hanbin dong

Sekian Terima Yujin🙏

Rendezvous [BinHao] HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang