Part 3

8.1K 15 0
                                    

sesampainya dirumah tyara aku langsung membuka kulkas untuk mencari cemilan untuk dimakan di kamar tyara, aku memang sudah sering kerumah nya, bahkan bisa di bilang aku merupakan penghuni tidak tetap dirumahnya

mamah dan papah nya tyara sudah sangat mengenal ku, tetapi mereka jarang pulang karena urusan pekerjaan

keluarga tyara bisa dibilang merupakan keluarga kaya raya, kedua orang tuanya merupakan dokter di salah satu rumah sakit terkenal, tak heran betapa sibuknya mereka

dirumah ini tyara sering kali sendirian sehingga hampir setiap saat ia mengajak untuk menginap dirumahnya

setelah beberapa saat aku mengambil cemilan dari kulkas rumah ini, akupun naik ke lantai 3 , yang dimana lantai tersebut merupakan kamar dari tyara.

sesampainya aku dikamar aku langsung merebahkan diri di kasur seakan aku sangat kecapean sepulangnya dari sekolah.

kami berbincang-bincang seperti sahabat pada umumnya hingga tyara nyeletuk sambil memakan cemilan yang ku bawa dari bawah

"eh kei lo tadi katanya mau curhat?  kenapa emang? cowo? apa orangtua? "

aku membalasnya dengan perasaan sedikit malu

"bukann ihh, ginii , eh tapi janji ya jangan ketawa lu"

"emang apasih" jawab nya penasaran

"ituu aku kemaren nonton bokep dikamar, terus itu gue kerasa geli banget, abis itu gue gesek-gesek, galama keluar air gt deh, basah kasur gue " jawab keisya dengan nada malu

"AHAHAHHAHA " ketawa tyara keras

"akhirnya sahabat gue yang alim ini udah dewasa " jawab nya senang

"ihh kan diketawain " balas ku

"tapi yaa gapapa itu normal ko, akhirnya gue tau kenapa lo telat tadi, cape yaa??AHAHAHA" "timpalnya dengan ceria

" ahh kan lu mah di ketawain mulu betee" jawab ku

"ehh lucu tau ", " lagian lo nonton yang mana coba gue liat " balasnya penasaran

dengan polos akupun menunjukkan video yang tadi malam aku tonton ke tyara

"anjir cakep ya cowonya , tipe-tipe Korea gt, kesukaan lo banget, pantesan ampe keluar tadi malem " komen tyara

aku hanya menjawab dengan menggaguk-ngangguk

baru selang beberapa menit video di mulai, perasaan horny melanda tubuh ku kembali.

dada yang mulai terasa geli dan selangkangan yang mulai lembab

tyara yang memerhatikan ku, dengan jail tiba-tiba meremas sebelah toket ku dengan kencang

"aawhh" seketika desahan itu keluar otomatis dari mulut ku

"HAHAHAHAH "

" gila lo, sange banget cuman nonton beginian doang " ledeknya

" anjir ya mo gimana, alamiah anjing " timpal ku padanya

Tiba-tiba ia mematikan video tersebut dan berkata

"udah mending kalo lo mau colmek, dirumah aja, ni kasur baru gue ganti sprei nya, nanti kotor "

"tapi gue bisa bantu lo cari cowo, nih dating apps " ia menunjukan HP nya pada ku

"mayan banyak yang cakep-cakep loh , mana masi banyak yang sma juga "  katanya

tyara memang expert masalah seks, karena memang ia sudah duluan mengenal hal tabu tersebut jauh sebelum aku

ia pun sudah beberapa kali having sex dengan cowo-cowo kenalannya

dan dahulu aku sering sekali memarahinya karena memang hal tersebut adalah hal yang salah dan belum sepantasnya anak seumur kita melakukan seks

ditawari dating apps yang sering ia gunakan aku pun menolak, karena aku memang tidak mau mahkota kewanitaan ku di rebut , aku tetap harus menjaga keperawanan ku untuk suami ku nanti

"ga ah gamau, gue masi masih ngejaga " kataku

"yaudah kan aku cuman ngasih saran aja , kalo mo puas ama cowo ehehehe " timpalnya

"gaa" jawab ku singkat

tak terasa jam sudah menunjukan pukul 7 malam sehingga aku harus pulang

aku pun memutuskan untuk membereskan barang ku dan pulang ke rumah, tetapi sesaat setelah aku mengambil HP ku di meja tyara, ternyata ada 3 misscall dari mamah

aku pun panik karena memang aku lupa mengabari nya kalo aku mau mampir ke rumah tyara dulu

aku pun cepat-cepat untuk menelfon nya kembali dan ketika ia mengangkat sudah kutebak pasti aku akan dimarahi habis-habisan

aku pun bergegas untuk pulang kerumah setelah berpamitan dengan tyara, jarak rumahku dengan tyara lumayan jauh, karena memang kami tidak searah

aku menancap gas hingga melebihi kecepatan normal , dengan hati yang tidak tenang aku pun membelah jalan dan seketika sudah hampir 10 menit lagi sampai dirumah

BRAAKKK

"aduhh apalagi ituuu" aku menengok ke depan stir mobil ku, karena rasanya aku menabrak seseorang

jalan dekat rumahku memang gelap sehingga aku kurang bisa meneliti jalan tersebut

"WOII" teriak seseorang yang ku tabrak dari luar mobil

aku terlalu takut untuk membuka kaca, apalagi keluat dari mobil

"keluar lo anjing " maki pemuda itu

"kalo ga gue pecahin ni kaca mobil lo " ia meneriaki kata-kata tersebut dengan memukul-mukul kaca disebelah ku

aku yang tadinya sangat takut mencoba untuk memberanikan diri keluar mobil

"maaf yaa aku benar-benar gasengaja seriuss " dengan wajah memelas ku memberanikan diri berdiri di depan pemuda itu

"ohh cewe toh " matanya tajam menatap ku

"iyaa maapin aku yaa aku bisa ganti rugi kok, minta nomor rekening ajaa " aku menyodorkan HP ku yang sudah membuka bcamobile kepadanya

ia menatap ku tajam  , sejujurnya pemuda ini cukup tampan jika di perhatikan, mata tajam nya dan tubuh tinggi nya menyudutkanku ke body mobil

ia mengambil HP ku dan mulai mengetik

setelah waktu yang singkat, ia pun mengembalikan HP ku, dan berkata

"itu nomor gue, besok temuin gue di bengkel, biar lo tau berapa yang harus lo ganti " celetuknya

"knp ga langsung kasih nominal ajasi, ribet lo" timpal ku

"eh denger ya, gue gamau ngambil keuntungan dari orang kaya lo, cukup ganti sesuai apa yang rusak and we done" balasnya kembali

"aelah ribet lo"  kesal ku

"siapa suruh nyetir ka hati-hati" balasnya

seketika tangannya menyentuh dagu dan pipi ku, dan menekannya hingga mulut ku terbuka

"untung lo cewe, kalo lo cowo udah abis dari tadi lo ama gue " kesalnya

aku berusaha menahan tangan nya tapi aku kalah tenaga dengannya.

tiba-tiba tangan itu mengendur dan ia mulai melepaskan dari muka ku

"gue tunggu lo besok di bengkel, alamat nya nanti gue sharelock, kalo lo emg mau tanggung jawab chat gue " 

"kalo engga, gue cari lo ampe ujung dunia pun, dan gue bakal abisin lo saat itu juga"

cowo itu pun kembali ke motornya, yang tampak cukup mahal dan pergi meninggalkan ku

aku merasa sangat deg-degan, karena aku pikir aku akan habis olehnya tadi, tetapi aku ingat bahwa aku harus cepat-cepat pulang karena mamah sudab mengomel dari tadi

aku pun masuk ke mobil dan melesat kerumah

Senior highschoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang