New Mission is New Problem

102 9 1
                                    

Hari baru telah tiba.. Sudah hampir 3 bulan ini Fourth resmi menjadi anggota Divisi 1 di Kepolisian Thailand. Selama 3 bulan ini, rasanya Fourth mau mati! 

Bagaimana tidak!

Hampir, ah tidak! Bahkan setiap hari di kantor Divisi 1, atasannya itu sempat saja memarahi kecerobohannya. 

"Hei, kenapa makanannya kau cabik-cabik? Tidak mau makan, hn?", tanya sang ayah dari balik sekat dapur dengan ruang makan.

"Hei, kenapa makanannya kau cabik-cabik? Tidak mau makan, hn?", tanya sang ayah dari balik sekat dapur dengan ruang makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak, Pa~ Fourth hanya kesal dengan atasan di kantor", kata Fourth lemas.

"Oiii~ Kau seharusnya bersyukur sudah bisa kerja di usia muda. Tahu tidak, Paman Nom kemarin cerita ke ayah. Anaknya yang paling tua, ingat?", tanya sang ayah ketika sudah duduk di sampingnya.

"Oh~ Phi Tar, aku ingat Pa.. Fourth dengar ia sudah selesai kuliah kan?", jawab Fourth sambil mengujarkan pertanyaan.

"Hnn.. Kata Paman Nom, anaknya sekarang susah mencari kerja! Diam di kota pun tidak dapat kerjaan, Fourth!", kata sang ayah.

Crunch..crunch..crunch

PLAKK

"Ahhh! Pa! Ini sakit~", rengek Fourth begitu kepalanya menerima sentuhan sayang dari sang ayah. "Lalu kenapa kalau Phi Tar belum dapat pekerjaan, Pa? Mungkin belum menemukan tempat yang cocok", kata Fourth malas. Fokusnya menikmati salad sayur yang disiapkan ayahnya.

"Duh, kau ini~ Kau tidak mengerti maksudku! Artinya, kau harus bersyukur apapun pekerjaanmu! Namanya juga kita kerja, berbagai hal yang diluar ekspektasi kita pasti kita temui Fourth", ucap sang ayah. "Kita sebagai pekerja ya hanya bisa sabar kan, mau tidak mau harus begitu. Kita perlu uang untuk hidup, ayah tidak munafik tentang itu", lanjutnya.

Fourth mengangguk mengerti mendengar ucapan sang ayah yang berupa nasehat untuknya. Setidaknya bisa menjadi penyemangatnya memulai hari.

"Oke, Pa~ Fourth berangkat ya~", ujar Fourth berpamitan.

"Eung~ Oi, Fourth.. Jangan lupa pamitan dengan ibumu di depan!", teriak sang ayah.

"IYA!!!", jawab Fourth berteriak pula.

Tidak lupa ia berpamitan pada foto sang ibu yang terpampang di depan pintu masuk

"Ma, Fourth berangkat~ Doakan aku! Aku menyayangimu!", pamit Fourth.

Langkah Fourth begitu riang pagi ini. Menyambut hari baru di kantor kepolisian Bangkok, tempatnya bertugas.

..

Apel pagi alias upacara pagi telah selesai, para anggota baik yang senior maupun junior kembali ke ruang divisi masing-masing.

Trak.. Trak.. Trak

Bunyi pulpen yang dihentakkan ke meja memenuhi ruang Divisi 1. Pelakunya tak lain pimpinan dari Divisi yang terkenal akan kedisiplinan dan kesuksesan misi-misi yang diberikan. Divisi impian seluruh anggota kepolisian.

Le Sixième Sens - The Third Eyes! (GeminixFourth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang