NIAT BUSUK

795 109 11
                                    

Setelah menyusun rencana mereka pun membuat strategi agar rencana mereka berjalan dengan lancar

"Kita harus menghancurkan pertunangan mereka" - MUTIA

"rencana kita harus berhasil ces" - FRISKA

~sekipp di sekolah~

"Sayangg" - RAKHA, menghampiri meja Mala

"iya??" - MALA, menatap kearah Rakha

"Nanti jadi kan buat undangan tunangan buat beberapa sodara dan temen Deket" - RAKHA, mengelus kepala Mala

"Jadi dongg" - MALA, senyuman

Mutia dan Friska mendengar kan pembicaraan mereka dari balik dinding

"mereka mau cetak undangan??" - MUTIA

"gw ada rencana, ayo fris" - MUTIA, senyuman licik

Friska dan Mutia pun pergi ke taman sekolah untuk menyusun rencana awal

"Gimana kalo kita ikutin mereka, kuda harus tau mereka cetak dimana biar bisa sabotase alat nya" - MUTIA

"Tapi princess, sabotase tuh ga gampang lo yakin bakal berhasil?" - FRISKA

"Jelas yakin lah, udah liat aja nanti" - MUTIA, mengangkat alisnya

• pulang sekolah pun tiba

"Ayo kita pergi sekarang, biar ga kesorean" - RAKHA, memasangkan helm ke Mala

"heem" - MALA, menganggukan kepalanya dengan senyuman lucu

Rakha dan Mala pun langsung bergegas pergi dari parkiran motor

Friska dan Mutia yang sudah siap untuk membuntuti mereka juga pergi dari parkiran

• sesampainya di tempat pencetakan undangan

"Mas permisi, mau cetak undangan bisa?" - MALA

"bisa boleh di kirim aja langsung design nya" - MAS ANDRE, selaku pencetak undangan

"Ini mas, cetak untuk 15 orang aja" - MALA

"Baikk" - MAS ANDRE

"oh iya, bisa di tinggal dulu ga mas?" - MALA

"bisa bisa" - MAS ANDRE

"oke makasi ya mas" - MALA

"Iya sama sama" - MAS ANDRE

Mala dan Rakha pun meninggalkan tempat cetak foto

Setelah Mala dan Rakha pergi Friska dan Mutia pun turun dari mobilnya dan menghampiri tempat pencetak foto tersebut

"Permisi mas" - FRISKA

"Iya ada yang bisa di bantu?" - MAS ANDRE

"Saya mau undangan ulang tahun bisa?" - FRISKA

"Tentu aja bisa" - MAS ANDRE

saat sedang mengobrol, Mutia pun diam diam memasuki toko dan memotong salah satu kabel pencetakan tersebut aga alat tersebut tidak bisa di gunakan

"/Memberikan tanda jempol kepada Friska" - MUTIA

Friska yang melihat kodean dari Mutia pun memutuskan pembicaraan ia dengan mas Andre

"Kalo besok bisa ga mas cetaknya? soalnya ternyata dp nya blm saya bawa" - FRISKA

"oh gitu yasudah tidak apa apa" - MAS ANDRE

"Makasi ya mas, marii" - FRISKA

"iyaa" - MAS ANDRE

Friska dan Mutia pun meninggalkan toko cetak tersebut

• di dalam mobil

"YESSS, rencana kita berhasil" - MUTIA DAN FRISKA

"gw yakin rencana pertunangan mereka gagal." - MUTIA, lirikan licik

"pastinyaa princess" - FRISKA

"Cabut yuk, keburu mereka balik kesini" - MUTIA

"siappp" - FRISKA, menyalakan mobil

Selang beberapa menit Friska dan Mutia pergi, Rakha dan Mala pun sampai di tempat cetak foto mas Andre

"Permisi mas, sudah jadi belum ya?" - MALA

"Waduh mba, maaf sepertinya ada masalah di mesinnya dan harus di service" - MAS ANDRE, dengan wajah bingung bercampur panik

"yah, kok bisa sih mas?" - MALA

"Saya juga gatau mba, tadi saya cek sudah rusak padahal tadi baik baik aja loh" - MAS ANDRE

"yaudah mas Andre gapapa, sayang kita kan masih ada link nya jadi kita undang lewat link digital aja gausah pake undangan offline" - RAKHA, memenangkan Mala

"/Mala menganggukan kepalanya"

"kalo gitu kita pamit dulu ya mas, terimakasih" - MALA DAN RAKHA

"iya, sekali lagi saya minta maaf ya" - MAS ANDRE

Rakha dan Mala pun meninggalkan toko mas Andre dan pergi pulang

Tbc

COME & STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang