Setelah menyusun rencana mereka pun membuat strategi agar rencana mereka berjalan dengan lancar
"Kita harus menghancurkan pertunangan mereka" - MUTIA
"rencana kita harus berhasil ces" - FRISKA
~sekipp di sekolah~
"Sayangg" - RAKHA, menghampiri meja Mala
"iya??" - MALA, menatap kearah Rakha
"Nanti jadi kan buat undangan tunangan buat beberapa sodara dan temen Deket" - RAKHA, mengelus kepala Mala
"Jadi dongg" - MALA, senyuman
Mutia dan Friska mendengar kan pembicaraan mereka dari balik dinding
"mereka mau cetak undangan??" - MUTIA
"gw ada rencana, ayo fris" - MUTIA, senyuman licik
Friska dan Mutia pun pergi ke taman sekolah untuk menyusun rencana awal
"Gimana kalo kita ikutin mereka, kuda harus tau mereka cetak dimana biar bisa sabotase alat nya" - MUTIA
"Tapi princess, sabotase tuh ga gampang lo yakin bakal berhasil?" - FRISKA
"Jelas yakin lah, udah liat aja nanti" - MUTIA, mengangkat alisnya
• pulang sekolah pun tiba
"Ayo kita pergi sekarang, biar ga kesorean" - RAKHA, memasangkan helm ke Mala
"heem" - MALA, menganggukan kepalanya dengan senyuman lucu
Rakha dan Mala pun langsung bergegas pergi dari parkiran motor
Friska dan Mutia yang sudah siap untuk membuntuti mereka juga pergi dari parkiran
• sesampainya di tempat pencetakan undangan
"Mas permisi, mau cetak undangan bisa?" - MALA
"bisa boleh di kirim aja langsung design nya" - MAS ANDRE, selaku pencetak undangan
"Ini mas, cetak untuk 15 orang aja" - MALA
"Baikk" - MAS ANDRE
"oh iya, bisa di tinggal dulu ga mas?" - MALA
"bisa bisa" - MAS ANDRE
"oke makasi ya mas" - MALA
"Iya sama sama" - MAS ANDRE
Mala dan Rakha pun meninggalkan tempat cetak foto
Setelah Mala dan Rakha pergi Friska dan Mutia pun turun dari mobilnya dan menghampiri tempat pencetak foto tersebut
"Permisi mas" - FRISKA
"Iya ada yang bisa di bantu?" - MAS ANDRE
"Saya mau undangan ulang tahun bisa?" - FRISKA
"Tentu aja bisa" - MAS ANDRE
saat sedang mengobrol, Mutia pun diam diam memasuki toko dan memotong salah satu kabel pencetakan tersebut aga alat tersebut tidak bisa di gunakan
"/Memberikan tanda jempol kepada Friska" - MUTIA
Friska yang melihat kodean dari Mutia pun memutuskan pembicaraan ia dengan mas Andre
"Kalo besok bisa ga mas cetaknya? soalnya ternyata dp nya blm saya bawa" - FRISKA
"oh gitu yasudah tidak apa apa" - MAS ANDRE
"Makasi ya mas, marii" - FRISKA
"iyaa" - MAS ANDRE
Friska dan Mutia pun meninggalkan toko cetak tersebut
• di dalam mobil
"YESSS, rencana kita berhasil" - MUTIA DAN FRISKA
"gw yakin rencana pertunangan mereka gagal." - MUTIA, lirikan licik
"pastinyaa princess" - FRISKA
"Cabut yuk, keburu mereka balik kesini" - MUTIA
"siappp" - FRISKA, menyalakan mobil
Selang beberapa menit Friska dan Mutia pergi, Rakha dan Mala pun sampai di tempat cetak foto mas Andre
"Permisi mas, sudah jadi belum ya?" - MALA
"Waduh mba, maaf sepertinya ada masalah di mesinnya dan harus di service" - MAS ANDRE, dengan wajah bingung bercampur panik
"yah, kok bisa sih mas?" - MALA
"Saya juga gatau mba, tadi saya cek sudah rusak padahal tadi baik baik aja loh" - MAS ANDRE
"yaudah mas Andre gapapa, sayang kita kan masih ada link nya jadi kita undang lewat link digital aja gausah pake undangan offline" - RAKHA, memenangkan Mala
"/Mala menganggukan kepalanya"
"kalo gitu kita pamit dulu ya mas, terimakasih" - MALA DAN RAKHA
"iya, sekali lagi saya minta maaf ya" - MAS ANDRE
Rakha dan Mala pun meninggalkan toko mas Andre dan pergi pulang
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
COME & STAY
Non-Fictionkedatangan siswa baru yang merubah segalanya "gw gaakan kenal cinta" - MALA "cinta hanya membuang buang waktu" - RAKHA akan kah terjadi suatu perubahan pada pendirian mereka? #ceritarakmal #ceritabara