Chapter 6

386 84 10
                                    

Jaehyun menarik nafas dalam-dalam dengan telanjang dada menatap jejeran pakaian formal di dalam lemarinya. Ia sungguh tidak bersemangat pergi ke kantor pagi ini karena terpikir ucapan sang mantan soal ulang tahun sahabatnya, yang juga calon suami dari mantannya.

Dan ditengah perdebatan tersebut ada makhluk kecil berbulu yang sengaja bermanja pada kakinya. "Apa Zoro?" Tanya Jaehyun sambil tersenyum penuh kasih sayang. Kucing abu-abu berbulu lebat yang diberi nama Zoro hanya terus menggesekan kepalanya ke kaki Jaehyun yang setengah basah.

"Emang paling bener diem di rumah nemenin kamu main ya?" Tapi senyumnya hilang ketika dirinya mengingat bahwa ia sudah janji akan bertemu dengan sang ayah di rumahnya siang ini. "Bajingan. Gak jadi hidup tenang gue hari ini."

Jaehyun bersiap untuk mengunjungi rumah sang ayah sesuai dengan janjinya yang kerap ia undur sejak beberapa bulan kemarin.

•••

"Kirain lupa kalau masih punya Bapak." Ucap sang ayah sarkas. Jaehyun tidak menjawab dan menunggu dipersilahkan masuk oleh si pemilik rumah.

Mereka duduk di ruang TV yang megah berarsitektur American Classic serba putih dan hitam dalam diam, tidak ada yang berbincang. "Jadi kamu sampe sekarang belum baikan sama Chaeyeon?" Tanyanya. Bukan kabar yang ia tanyakan, bukan bagaimana perusahaan, tetapi urusan pribadinya. Bisnis berkedok pribadi.

"Chaeyeon udah sama Johnny, semua orang udah tau kenapa Papah masih aja nanyain hubungan aku sama dia?" Jawab Jaehyun tak suka. Sang ayah berdecak, "Ya salah kamu goblok malah dilepas gitu aja! Udah tau Papah sama orang tuanya udah deal soal investasi pembangunan studio orkestra! Jadi sekarang gimana? Kamu biarin dia sama Johnny?"

Mulai. Batin Jaehyun. "Aku harus jelasinnya pake cara apa supaya Papah paham? Urusan Chaeyeon sama Johnny ya itu pilihan mereka lah Pah, aku gak ada hak disitu." Sang ayah membanting sebuah berkas di hadapan Jaehyun. "Kalo kalian gagal perbaiki hubungan, perusahaan kamu jadi jaminan hutang Papah ke mereka."

Hati Jaehyun mencelos. "Loh? Aku punya karyawan Pah! Gak bisa dong! Mereka gak mungkin aku pecat gitu aja!"

"Ya itu urusan kamu! Papah udah sabar dari kemarin nunggu kabar hubungan kamu sama Chaeyeon karena orang tuanya nanyain terus, Papah malu!" Jaehyun akhirnya berdiri dan berteriak, "Perjanjian bisnis yang Papah buat itu gak ada urusannya sama perusahaan aku! Gak! Gak bisa!" Jaehyun mengambil berkas tersebut dan merobeknya depan wajah sang ayah.

BUGH!!

"Kurang ajar kamu! Perusahaan kamu bisa ada juga karena Papah yang kasih modal! Kamu punya apa Jaehyun!? Kamu gak punya apa-apa!"

Jaehyun tersungkur di lantai dengan mata kiri yang sulit terbuka karena tepat di bagian alis kirinya menabrak ujung meja. Ia merasakan perih yang ia yakini pasti luka terbuka namun dirinya tidak menghiraukan hal tersebut dan bangkit.

"Kalo Papah masih nekat bawa-bawa perusahaan aku ke urusan bisnis Papah, aku bongkar semua masalah perusahaan Papah terkait pengupahan karyawan yang udah bermasalah dari 5 tahun lalu ke Kementerian Ketenagakerjaan. Aku gak akan diem kalo urusan teritorialku, inget ya Pah. Aku punya bukti aslinya."

•••

Wendy bingung ketika melihat jam menunjukan pukul 10 pagi dan Jaehyun tak kunjung hadir ke kantor padahal hari itu ada banyak rapat yang harus Jaehyun hadiri salah satunya yang terdekat adalah pukul 11.00.

HEARTLESS✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang