Chapter 18

348 73 9
                                    

Semua orang membaca pesan di grup dengan raut wajah yang sulit di artikan, kecuali Krystal. Wajahnya penuh dengan senyum kemenangan. "Yap! Berhubung adik saya yang tercinta menemukan bahagianya di tempat nasi uduk, saya dan Kai juga pamit izin mencari kebahagiaan di tempat lain dengan para staf. Ayo By."

Ujarnya memecah keheningan lalu pergi begitu saja meninggalkan Kai yang gelagapan. Para staf juga secara perlahan bangun dari duduknya untuk ikut Krystal pergi.

"Bukannya kalian gak betah kerja sama Jaehyun? Kenapa masih mau?" Tanya ayah Jaehyun kepada para staf yang sudah berdiri di ambang pintu akan keluar. Jeno membalik tubuhnya lalu tersenyum, "Tidak ada yang tidak betah sebenarnya Pak, beliau atasan yang luar biasa. Terima kasih atas undangannya dan selamat ulang tahun untuk Pak Johnny."

Jedanya menatap Johnny dengan begitu ramah. "Semoga lancar hingga hari pernikahan. Mohon permisi kami pamit pulang." Tambahnya mewakili yang lain. Doyoung dan Mark menatap Jeno bangga.

Jessica dan Donghae akhirnya ikut berdiri, "John, selamat ulang tahun ya. Kita harap bisa merayakan secara terpisah nantinya, tapi untuk saat ini mohon maaf kami juga pamit." Ujar Donghae terhenti sejenak melirik ke arah para orang tua lalu kembali tersenyum.

"Ayo sayang, kita makan nasi uduk aja." Ajaknya sarkas yang disambut sepenuh hati oleh Jessica. "Pah, ayo kita cari makan di luar." Ajak Donghae pada Pak Jung yang juga berdiri untuk ikut anak-anaknya pergi dari sana.

"Saya harap kejadian hari ini tidak pernah terulang lagi. Jaehyun anak baik yang tidak pernah membangkang, dia selalu nurut pada kakak-kakaknya. Dia juga sosok yang sangat amat menyayangi keluarga." Ungkap Pak Jung dengan nada tenangnya.

"Sosok Wendy yang secara sengaja kalian serang bertubi-tubi, amat sangat dicintai oleh semua orang. Kadang tidak melulu soal uang dan potensi, ada kalanya ketulusan dan kebaikan mengungguli semuanya. Kebetulan Wendy paket sempurna, ia punya semuanya." Pak Jung tersenyum sebelum akhirnya merangkul Donghae dan Jessica untuk pergi.

Chaeyeon berdiri, "Ayo sayang. Kita juga pamit. Terima kasih banyak atas usaha kalian ngancurin malam bahagianya Johnny ya. Terutama Bunda, aku harap Bunda menyesali apa yang udah Bunda lakuin. Aku kecewa berat." Johnny mengikuti kepergian Chaeyeon.

•••

"Ayo mau kemana lagi?" Tanya Jaehyun di dalam mobil menatap Wendy yang sedang makan gorengan dengan mata sembabnya. Jaehyun mengusap mata itu masih dengan rasa penuh bersalah. Wendy membiarkan Jaehyun mengusap matanya karena ia terlalu fokus makan.

"Kakak maunya kemana?" Wendy bertanya balik. "Ke apartemen yuk?" Ajaknya berniat meminta Wendy untuk bersantai dengan tiga kucing di apartemennya tapi Wendy salah mengartikan. "Astaga gak ngira ternyata Kakak cabul banget..."

Jaehyun menoyor kening Wendy, "Otak lu yang kotor. Gua pengen kita nonton Netflix aja sambil main sama kucing." Ujarnya meluruskan kesalahpahaman. Wendy tertawa, "Ooohhh, ya udah ayo!"

"Tapi jajan dulu boleh gak?"
"Iya boleh."

•••

Sesampainya di apartemen Jaehyun, Wendy langsung menyapa ketiga kucing lucu di ruang TV. Jaehyun pergi ke kamarnya untuk bersih-bersih dan mengganti pakaian dengan yang santai. Wendy yang menyadari Jaehyun menghilang akhirnya memilih untuk menunggu di ruang TV karena ia berencana ingin meminjam kamar tamu untuk melepas perhiasan yang Jessica pinjamkan.

Jaehyun kembali membawa setelan piyama dengan rambut yang basah, menandakan dirinya baru saja mandi. "Nih buat lu ganti baju." Wendy menatap setelan tersebut lalu bertanya, "Baju Chaeyeon kah?" Tanyanya polos. Jaehyun mendecak, "Baju gua lah ngapain baju dia masih ada di apart gua."

HEARTLESS✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang