tinted in black and blue.

465 16 1
                                    



§§§

Kulihat-lihat dari ujung ke pangkal, suara jepretan kamera menyambut dan mengikuti setiap langkah aktor itu. Yah memang aku juga termasuk salah satu yang ikut lomba menekan tombol bidik kamera. Beruntung aku dapat posisi di pojok, jadi tidak perlu tersiksa karena terjepit atau terinjak oleh reporter dan fansite lain.

Beberapa kali teralihkan oleh dua perempuan di sampingku, mereka saling melempar kata pedas satu sama lain perkara mencari posisi yang tepat untuk bisa memotret bias kami dengan sempurna. Aku sih tidak sekeras itu ya~ bagiku yang nomor satu yang harus diandalkan seorang fansite adalah keahlian memotretnya.

Mau dari pojok atau bahkan sambil sky diving pun kalau memang sudah pro sepertiku, hasilnya akan tetap bagus kok. Mereka saja yang tidak berbakat. Dan lagi buat apa banyak-banyak membidik foto orang yang sama? Toh saat dikomersilkan tidak semua juga kan? Dapatkan foto yang bagus dan pasti-pasti saja lah.

Oh! Dia sudah dekat!

Klik! Klik!

Aku tersenyum puas saat melihat hasil bidikan kameraku. Bagus, dari posisiku berdiri aku bisa menghasilkan foto tubuhnya yang jenjang dan wajah yang tirus. Ini yang diinginkan oleh para fans lain. Well, aku memang berbakat.

Kembali ku naikkan dan mengatur lensa agar tidak buram selagi menanti momen yang pas dan- klik! Klik!

Ups! Apa itu? Dia tersenyum padaku? Aku buru-buru mendongak untuk memastikan biasku, woah! Hatiku berdegup kencang sekali saat melihat tatapannya benar-benar kearahku.

"Ahgassi, tutup mulutmu nanti serangga masuk kalau terbuka selebar itu hihi." Kulirik reporter perempuan yang berdiri disebelah ku dengan tatapan paling tajam yang kupunya.

Sial, mulutku terbuka karena sepadan dengan pemandangan biasku yang se-wow itu! Dan dengan kata apa tadi ia memanggilku??? Ahgassi??? Apa jakun yang menonjol di pertengahan leherku ini kurang??? Apa perlu memeriksa bukti paling kongkrit yang ada dibawah???

Sialan memang.

"Aku pria hehe."

"Eh? Kau fanboy atau reporter juga?" Kenapa dia tidak ada merasa bersalahnya memanggilku ahgassi??? Setidaknya minta maaf dulu!

"Begitulah," jawabku sekenanya. Emosiku hampir meledak saat tahu biasku sudah masuk saja kedalam gedung.

Ada apa dengan hari ini? Semuanya seperti babi saja! Beruntung aku dapat cukup banyak foto biasku. Malas sekali berlama-lama berbagi oksigen dengan orang-orang ini. Jadi lebih baik aku bergegas pergi saja.

_

"Kau sudah selesai? Mau pergi duluan?"

Aku mengangkat kepalaku dari layar kamera. Mengangguk dan kembali fokus memilah-milah foto mana yang harus ku upload di akunku. Dia juga ikut mengangguk paham, aku tak sengaja melihat sepatunya.

Astaga! Apa itu sepatu dino yang kuincar?? Dengan tak percaya aku menunjuk sepatunya.

"Kau beli dimana sepatu dino itu haechan-ah?"

"Online. Kenapa?" Aku mencebik mendengarnya.

"Aku sudah memasukkan itu kedalam list barang belanjaan. Rencananya malam nanti ku check out. Bagaimana? Apa itu nyaman?"

shades of mr. J's lil'bunny [ nomin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang