stuck permanently

92 7 12
                                    



•••

   Memang sial sekali hidupku setelah bertemu dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Memang sial sekali hidupku setelah bertemu dengannya. Aku jadi menyesal pernah kagum hingga head over heels pada si bangsat satu itu— see? Aku bahkan meluangkan diri sebagai fansite dan menghabiskan banyak uang untuk investasi bodong dan kamera. Kini akibatnya aku muak setengah mati melihat wujud manusia pria gila itu. Akan lebih baik jika wujudnya berubah, jadi anjing misalnya agar cocok dengan sifat menelnya.

   Kalau ada haechan disini mungkin habis aku diejek nya. Manusia kurang ajar satu itu kan suka sekali melihatku tertimpa masalah.

   "Tattoos and flowers? Tidak nyambung, tapi menarik. Kau jadi pedagang setelah berhenti memata-matai diriku sayang?" Aku melayangkan tatapan tajam saat aktor gila satu itu dengan beraninya menyentuh rambutku.

   "Oh... Jadi sekarang kelinciku ini memutuskan berhenti dan bukan lagi fans setia yang akan memotretku di setiap acara? Hatiku sakit sekali mendengarnya." Bajingan sekali mulutnya.

   "Kita tidak ada hubungan apapun. Yang kemarin itu bahkan bukan termasuk kedalam hubungan apa-apa. Jadi bisakah kau berhenti menggangguku secara personal?" sela ku.

   "We had sex dan kau masih bertanya-tanya tentang hubungan kita? Kalau ada bayi di perutmu, kita bisa jadi suami-istri, ayah-ibu, calon kakek-nenek, kita berhubungan dalam sekali." Lee Jeno— oh bukan, Jung Jeno atau Dominic Maddox lebih tepatnya, dengan tengil menurunkan kacamatanya dan menatapku dengan senyumnya yang menjengkelkan.

   "No. I don't want to—and never want to. Benar kita pernah melakukan sex, tapi itu dilakukan hanya untuk nafsumu. Aku tidak pernah benar-benar menggunakan hatiku. Masalah mata-mata— bukankah kau si mafia kepala singa itu? Yang kejam dan berdarah dingin? Daripada menggangguku terus kenapa tidak langsung menembakkan peluru khusus mu itu saja padaku?" Biarlah, kepalang kesal diriku.

   Pria tak beres itu malah tertawa, "daripada menembakkan peluru padamu aku lebih tertarik menembakkan seluruh benihku— kelihatannya menyenangkan melihatmu mengandung penerusku," sahutnya.

   Aku bahkan tak mampu membalas dan menutup mulutku. Omongannya seperti orang tidak berotak saja, demi Tuhan dia manusia gila yang pernah aku temui setelah haechan.

   "Dan lagi...

     Aku kagum dengan kepintaran mu, jadi ayo buat kesepakatan." Dia menunjukkan sebuah kertas yang mampu membuatku terdiam dan pasrah ketika bajingan itu mengangkat ku tanpa beban seperti karung beras di bahu lebarnya.

   "Kenyalnya~ bagaimana kalau kita melanjutkan malam waktu itu?" Aku memukul kencang kepala belakangnya. Dasar lancang! Kurang ajar sekali tangannya meremas bokongku.

shades of mr. J's lil'bunny [ nomin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang