shades of mr. J's lil'bunny [ nomin ]

Badluck decision

§§§

   Langkah kaki yang terayun enteng, siulan santai dan kunci yang diputar dengan jari telunjuk yang terangkat di udara. Jaemin menikmati hari-hari barunya di tempat baru juga. Cuaca di Santorini hari ini sangat bagus, mendukung untuk menghabiskan uang dan waktu menikmati keindahan laut pesisir dengan kayak atau yacht. Pemuda itu dengan ramah membalas sapaan orang-orang atau memulai senyum kepada orang asing yang bersinggung pandang.

   Berbeda dari terakhir kali, jaemin mengubah banyak penampilannya. Surai merah mudanya itu berubah menjadi biru muda— ingin menyamakan dengan vibes Santorini, alibinya kemarin. Tak tanggung-tanggung ia mengurangi massa ototnya untuk terlihat kurus dari terakhir kali di Korea sana.

   Cara berpakaian jaemin pun berbeda. Di tempat ini ia lebih terbuka, hanya dengan jeans pendek berapa senti dari lutut dan kemeja tipis yang lebih besar dari tubuhnya. Dua kata untuk gaya jaemin yang sekarang, musim panas. Jaemin mungkin bukan sosok terkenal, bahkan malah menyembunyikan eksistensinya dari dunia luar untuk keberlangsungan hidup.

   Namun keberuntungan yang diberi dewa tidak tanggung-tanggung untuknya. Visualnya yang indah dan menjanjikan, bahkan aktor besar pun tergila-gila padanya, kan. Ngomong-ngomong tentang aktor gila itu ... Jaemin tidak mau tahu.

   Setelah seminggu yang lalu ia memberikan informasi terakhir untuk joaenn Phoebe. Itu artinya kontrak mereka selesai dan jaemin bebas. Uang dari joaenn juga cukup untuk menghidupinya yang hedon beberapa tahun kedepan. Jadi jaemin memutuskan untuk tidak menerima tawaran lain untuk dekat-dekat ini.

   Santorini terlalu indah untuk dilewatkan. Jaemin bahagia dengan keputusan impulsif nya untuk pindah dan menetap beberapa lama di tempat ini.

   Tinn tinn

  "Oy! Lama sekali kakimu melangkah, sebentar lagi sunset!"

   Jaemin tertawa mendengar protes haechan. Pemuda itu langsung melompat masuk dan duduk diatas kursi penumpang. Mercedes Benz 190 SL itu mulai melaju pelan menuju dermaga. Alunan musik berjudul Salvatore milik Lana del Ray mengalun indah menemani perjalanan mereka.

   "Kau belum bercerita! Kemarin kau bilang kau tertangkap oleh si Lee Jeno itu kan? Bagaimana caranya kau bisa kabur?" Haechan meneguk cola dan menoleh sekilas pada jaemin.

   " apa yang tidak aku bisa? Kemarin itu sangat beresiko, tapi aku senang terjebak dalam rasa tegangnya—kau tahu, dia hebat di ranjang."

   "Ewh, too much information." Haechan mendelik pada jaemin yang tertawa keras.

   "Well, tapi tidak juga. Bagaimana pun dia orang paling menjengkelkan yang pernah aku temui seumur hidup setelah si kurang ajar Huang xuxi itu!"