bab 1 : komputer dan tablet

22 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"maah bintang pulang!"

suara langkah kaki terdengar nyaring di rumah sederhana sore itu. seorang anak laki-laki membuka pintu, dengan tali selempang tas hitam besar dipanggulnya. suara berdecitan dirinya membuka sepatu berbanding terbalik dengan suara sunyi yang menguar di dalam rumahnya. bintang menutup pintu coklat kayu dengan kakinya. dilihatnya satu isi rumah berperabotan cokelat hangat menyambutnya walau tidak ada satu manusia. bintang mengangkat bahu, pemandangan biasa untuknya.

langkahnya lantas melaju langsung pada ruang makan dan dapur untuk mencari barang sepotong roti untuk memenuhi rasa laparnya. sedari tadi siang mata kuliahnya sangat berat dan menguras tenaga.

"maah?"

bintang sekali lagi meneriakkan suaranya. satu menit, dua menit. merasa tidak ada yang menyahut, bintang mengangkat bahunya. mungkin ibunya sedang sibuk di pekerjaannya, menjadi suster di rumah sakit kota kecil tempat bintang tinggal. sudah biasa baginya, sehingga tidak perlu ada yang dipermasalahkan terkait itu.

meskipun hari ini bukan giliran ibunya bekerja, namun pekerjaan semacam itu seringkali berputar-putar tugas dan masuk pada hari yang diperintah karna satu dan lain hal. mungkin karna ada staf yang tidak masuk, atau pasien yang membeludak memenuhi isi bangsal. bintang juga tidak terlalu mengerti akan hal itu. tidak tahu, dan, tidak mau tahu juga.

bintang meletakkan tasnya di sofa beludru di tengah ruang keluarga. mengunyah wafer yang ditemukannya tergeletak di meja kecil didepannya. lantas menggulirkan tangannya pada telepon genggam di tangannya. mencari penghiburan untuk dirinya sendiri.

"besok ada tugas apa, ya?" gumamnya pelan pada diri sendiri. berpikir keras, bintang meraih wafer keduanya.

"kayaknya sih enggak ada," bintang menaikkan kakinya keatas meja, menyalakan televisi dan menonton berita sore hari itu.

"...pendaratan astronot di bulan disinyalir menjadi rencana terbaru negara adidaya di tahun depan, kepala administrator badan astronomi internasional mengatakan. pihaknya menyatakan bahwa proyek ini dimulai kembali dalam rangka penemuan ilmiah terbarukan hingga inspirasi bagi generasi yang akan datang. lebih lanjut..."

sisa berita tersebut sudah tidak bintang dengarkan lagi. pendaratan astronot, pesawat ulang-alik, uji coba luar angkasa, tahun-tahunan ini topik semesta sepertinya tidak tanggal dari obrolan masyarakat lingkup manapun.

meskipun bintang sehari-hari menggeluti bidang yang serupa, rasa-rasanya muak juga apabila pulang dan melihat hal yang sama di televisi dan telepon genggamnya. manusia dan obsesinya akan semesta, bintang tergeleng-geleng dibuatnya. buat apa jauh-jauh meneliti ke luar angkasa kalau pesawatnya saja belum bisa- eh?

tunggu sebentar.

bintang menepuk dahinya. "oh iya!" baru ingat dia besok pagi sekali ada mata kuliah desain pesawat udara dengan tugas rancangan pesawat. tenggat waktu yang diberikan dosen sebenarnya dua minggu. yang tentu saja belum dirampungkannya karna dua minggu ini ia sibuk dengan omong kosong tongkrongan akibat ajakan temannya berturut-turut.

jatuh (cinta) di angkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang