Mencari kebenaran

167 16 0
                                    

"Kalo lo mau tau sesuatu lo bisa tanya gue."

Sunwoo natep heran cowok aneh itu. Di sisi lain Hueningkai lagi sibuk ngebuka pintu rumah itu sampai akhirnya—

Klek

Hueningkai tersenyum bangga. Dia berdiri terus taro jepit rambut punya adeknya itu di saku celana. Beomgyu nepuk-nepuk kepala Hueningkai.

"Hebat bener anak bapak Yanto ini. Jadi makin sayang deh."

"Idih, jauh-jauh lo! Inget, sosial distancing. Lo udah ada doi."

"Apa sih dari tadi yang lo omongin doi mulu."

"Iyah, kan lo udah pacaran sama Taehyun. Gue gak mau yah nanti di cap pelakor."

Beomgyu mendatarkan wajahnya. Dia tak mau melanjutkan pembicaraannya lagi.

Di sisi lain Sunwoo menatap intens cowok yang tadi menawarkan bantuan. Dia ngelipet tangannya di dada. "Nama lo siapa? Dan, apa yang lo tau? Emang lo tau apa yang sebenernya gue cari di sini?"

"Nama gue Changbin. Gue lebih tua dari lo jadi lo bisa panggil gue bang Abin aja."

Changbin tersenyum. Dia raih tangan Sunwoo yang memakai gelang berbandul bintang. "Gak pernah berubah, dia emang suka hal berbau angkasa. Dan yang paling dia suka adalah bintang."

Terdengar helaan nafas dari yang lebih tua. "Apa yang mau lo tau?"

"Siapa itu Shaka?" Tanya Sunwoo to the point. Dia tak suka bertele-tele.

Changbin nyandarin punggungnya ke tembok yang agak kotor. "Itu doang?"

"Apa hubungan dia sama Hyunjin dan kenapa dia punya hubungan sama Yohan?"

Raut wajah Changbin berubah seketika saat mendengar nama Yohan. "Huh, apa yang pengen lo tau dari Yohan?"

"Banyak, apa hubungan dia sama Shaka?"

"Dia adeknya."

"Hah? Bukannya adek Yohan itu—"

"Haknyeon?"

Badan Sunwoo menegang. "Eum..."

"Arshaka Haknyeon Dirgantara. Itu nama lengkapnya. Tapi dia membuang nama tengahnya karena ada alasan tertentu."

Beomgyu dan Hueningkai sedari tadi hanya terdiam. Mendengarkan ucapan Changbin baik-baik.

"Jadi..."

"Shaka sama Haknyeon adalah orang yang sama Sunwoo."

Sunwoo terdiam. Ingatannya melalang buana ke hari di mana Hyunjin menjemputnya untuk bermain ke danau.

"Njin,"

"Apa?"

"Kalo suatu hari nanti kita berpisah, inget ini. Gue cinta sama lo." Sunwoo membatin. Dia ingin mengucapkan kalimat itu namun rasanya bibirnya kelu.

"Siapa itu Shaka?" Pada akhirnya hanya kalimat itu yang keluar dari mulutnya.

Dahi Hyunjin membuat banyak kerutan. "Loh? Tau dari mana Shaka coba?"

"Aku liat di hape kamu waktu mainin di rumah Jeno. Terus kalo soal namanya aku juga nanya ke Jeno."

"Oh, Shaka. Kamu mau tau banget?" Tanya Hyunjin sembari mengeratkan pelukannya.

Sunwoo menganggukan kepalanya.

"Dia sahabat aku. Nggak sih, dia kakel aku. Tapi udah aku anggep sahabat. Aku deket banget sama dia, bahkan dulu aku sempet punya rasa. Kak Shaka tuh sahabat, temen, kakak paling baik sedunia. Sampe rasanya kalo dia nggak ada kayaknya aku nggak bakalan nemuin sosok kayak dia lagi deh. Kak Shaka pindah rumah, dia bakalan ngunjungin ke rumah aku sebulan sekali, sampai tiba di hari itu. Dia—"

EPHEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang