"SUNWOO!! WOY BANGUN WOY! AYOK KITA SEKOLAH!"
Mata Sunwoo mengerjap kaget. Pandangannnya memburam dengan kepala yang pusing luar biasa.
"Woy! Bangun! Tidur mulu! Sekolah lah sekolah!" Sekali lagi, orang itu berbicara. Tidak berteriak namun suaranya masih saja terdengar keras.
"Apasih?!" Sunwoo ngelempar bantal ke arah orang itu. "INI MINGGU GOBLOK!"
Orang itu kebingungan. Lalu dia mengambil ponsel di saku dan menyalakannya. Di layar tertera bahwa hari ini adalah hari minggu. Bibirnya terkekeh dengan wajah polos tanpa dosanya.
"Iya, Yah. Ini hari minggu. Kok gue gak sadar?"
Sunwoo memasang wajah sepet juga rambutnya yang amburadul tak terdefinisikan. Sekali lagi Sunwoo ngambil bantal terus di timpukin ke orang itu dengan wajah masam. Tapi sayang nggak kena. Bikin Sunwoo tambah kesel.
"Erik anjing!" Umpat Sunwoo yang kepalang kesel. Dia tadi lagi mimpi berduaan sama Hyunjin eh malah di bangunin sama manusia kampret ini.
"Guk! Guk!" Sialnya, Erik malah balesin.
"Ck, ngapain sih, Rik? Itu juga seragam gue napa lo pake?! Gue udah effort buat nyetrika malah lo lecek-lecek lagi!"
"Dih, lo yang apaan pekok! Ini baju gue yah?"
"Hah?"
"Jeuh, emang yang bisa sekolah di situ lo doang? Gue juga bisa kali." Erik memasang senyum pepsodennya.
Badan Erik bikin pose kayak model di majalah. "Gimana? Ganteng nggak gue pake seragam ini?"
Sunwoo masang muka kayak orang bego. Sejenak dia terkesima. Erik kok cakep bener, monolognya dalam hati.
Tapi buru-buru kepalanya ngegeleng brutal. "Gak, gak boleh oleng!" Cicitnya pelan.
"Ngomong apaan lo bocah?" Erik nanya sambil korek-korek telinganya. Siapa tau aja dia salah denger.
"Gak!" Mata Sunwoo memicing dengan posisi berkacak pinggang di depan Erik. "HEH! KALO LO SEKOLAH DI SINI EMAK LO SAMA SIAPA DI SANA?"
"SUNWOO! JANGAN TERIAK-TERIAK MELULU! BERISIK!"
Erik terkekeh kecil. Dia merangkul bahu Sunwoo. "Tuh, Yang. Jangan teriak. Di marahin papah kan?"
Denger itu Sunwoo terdiam. Dia jadi kangen Hyunjin gara-gara Erik manggil dia 'ayang'. Mana sekarang Hyunjin aneh banget. Nggak kayak dia yang biasanya.
"Awas ih!" Dengan cara yang tak berprikeerikan Sunwoo dorong tubuh bocil Erik ke kasur.
"Aduh! Galak banget nih anak maung!"
"PAPAH! ADEK DI KATAIN ANAK MAUNG SAMA ERIK!"
"EH, NGGAK PAH! SUNWOO BOHONG. JANGAN PERCAYA SAMA MANUSIA DEKIL SATU INI. BELIAU TUKANG BOHONG!"
Sedangkan Sangyeon yang lagi buat sarapan geleng-geleng kepala. Harusnya dia udah kebal sama yang beginian tapi kok tetep aja kaget yah?
"Pagi, Pap!" Sapa Juyeon ke Sangyeon yang lagi balikin telor goreng. Dia udah seger soalnya baru abis mandi.
Sangyeon bales senyum aja, "Iya, pagi juga."
"PAPAH!"
Mata Sangyeon memutar malas. Dia menarik nafas lalu kemudian, "APA SIH? ABANG KENAPA LAGI?"
"ADA KECOAK PAP TOLONG!"
"KAMU BADAN GEDE AJA TAKUT SAMA KECOAK!"
"IH, BUKAN TAKUT TAPI JIJIK!"
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL
FanfictionNothing lasts forever, right? Warn! -Bxb!/Homo! -Lapak Sunwoo bot, Hyunjin Top! -Bahasa kasar Jan salah lapak, oke!