Meet

633 50 3
                                    

Kata kakak iparnya 30 menit. Ini sudah satu jam jika dia perhatikan jam di lobi.

Dia tidak mungkin melewatkan rin.

Kakak iparnya juga tidak mungkin ke lobi. Mereka pasti langsung menuju basement karena mobil mereka ada disana.

Dan kebodohan nya adalah hp nya mati. Gila ini gila.

Dia membalikkan badannya menuju ruang tunggu, duduk disana entah sampai kapan.

30 menit berlalu.

Sampai sekarang rin juga belum menampakkan dirinya, yang benar saja.

Rasanya dia ingin menangis.

Kenapa sih ada aja masalah yang menimpa dirinya saat sedang tidak ada siapa siapa yang dia kenal.

Yoichi menunduk dalam.

Airmatanya tertampung disana.

Dia malu, terus terusan menangis seperti ini.

"Lo kenapa ga di lobi aja? Gue jadinya parkir dulu di basement karena lo ga nongol"

Yoichi menoleh.

Buru buru dia mengusap airmatanya yang hampir jatuh.

"Maaf...lagian gue mana mungkin berdiri disana satu setengah jam"

"Ngapain nangis? Cengeng"

Lengan nya ditarik oleh sang empu.

"Wajar dong gue nangis. Gue disini ga kenal siapa siapa. Udh gitu hp gue mati"
Pria itu tampak berdehem.

"Berisik"

Yoichi terdiam. Dadanya terasa nyeri.

Setelah mobil yang dia naiki keluar dari pekarangan hotel. Dia mulai ingin mengangkat topik, walau mungkin ini sensitif menurut nya.

"Lo kenapa ninggalin gue semalem? Kalo ga ketemu kak sae gue bakal tidur di emperan jalan"

"Jangan manja. Lagian lo yang ga dengerin gue isagi. Setelah acara selesai ikutin gue, lo gak denger? Ya udah, ngapain gue repot nyari lo"

Yoichi terdiam "Sorry rin"

"Save your apologies, I don't need that"

Gue gak pernah ngomong itu. Cuma akal akalan gue aja. Poor isagi.

"Gue harap lo ga nyusahin dan kendalikan pheromone lo"

Sorry.

See, dimana pun gue berada gak ada yang mengharap kan kehadiran gue.

Arranged Marriage | RinsagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang