Isagi terbangun disaat matahari belum menampakkan eksistensi nya.
Kondisinya sudah cukup baik daripada hari kemarin. Isagi menarik nafas dalam dalam dan meregangkan badannya yang cukup pegal.
Kalo dipikir pikir gue nyebelin banget karena manja kemarin?? Sama Rin pula??
Isagi menghela nafas. Inner child gue kambuh.
Isagi menoleh ke sebelah kirinya. Rin tertidur disebelah nya. Dia spontan menghela nafas lega, karena Rin masih mau menuruti permintaan nya walau mungkin Rin terpaksa melakukan nya.
Gue malu.
Kakinya beranjak turun dari kasur. Melangkahkan kaki nya menuju balkon kamar mereka.
Membuka pintu perlahan agar tidak mengganggu Rin yang sedang tertidur.
Udara dingin menyapa kulit isagi. Ini masih terlalu pagi untuk keluar rumah.
Dirinya termenung.
Bagaimana nasib pernikahan mereka kedepannya. Apakah hubungan mereka akan membaik, atau malah bertambah buruk.
Isagi menghela nafas.
Sudah saatnya dia masuk kedalam.
Isagi menutup pintu. "Besok gue balik ke apartemen" Dia tersentak.
Anjir. kaget.
Isagi mengangguk.
"Apa lo butuh sesuatu? Sarapan misal? " Rin menatapnya.
"Gak perlu berlagak jadi selayaknya pasangan pada umumnya. Urus aja urusan masing masing" Isagi menghela nafas.
Padahal enak loh kalo ada yang ngurusin.
Cowo aneh.
Isagi terdiam ditempat. Bahkan tidak beranjak 1 cm pun dari tempat awal dia menutup pintu.
"Tanggapan lo tentang omega gimana? " Tiba tiba saja pertanyaan itu keluar dari bibirnya.
"Omega yang dimaksud ini lo? "
Isagi tersadar, lalu menggeleng pelan. Dia juga penasaran "nah, secara keseluruhan"
"Omega nyusahin" Tanpa berpikir panjang Rin mengucapkan kalimat itu. Karena menurut rin memang begitu adanya.
Dia lahir dari keluarga enigma dan alpha, menurutnya dia dijadikan kelinci percobaan karena dijodohkan dengan omega dominan. Rin mendecih.
"Terus kenapa lo mau nerima perjodohan kita? " Rin menghela nafas.
"Menurut lo? "
"Yea I know, terpaksa. Tapi ga ada alasan lain gitu? "
"Apa untungnya juga di gue kalo ngasih tau lo??" Isagi menghela nafas. Iya juga.
"Biar saling mengetahui masing masing aja" Isagi menatap rin lekat. Menunggu jawaban tentu saja.
Rin mendecih "lo lagi berusaha biar kita dekat apa gimana isagi? "
Isagi menatap kearah lain, "mungkin iya"
"Gue hargai effort lo, tapi mending simpen aja didalam mimpi lo" Isagi kelepasan tertawa.
"Ngapain gue mimpiin lo njir. Tapi apa lo gak mau punya anak? Ya tentu aja sama gue? " Rin seketika menoleh kearah isagi.
Kini seluruh perhatian nya terarah kepada isagi. Udah berani.
Pandangan nya kembali beralih ke arah laptop.
"Perek"
Isagi tertawa lagi. "Ngomong gitu ke suami sendiri gapapa lah, ke suami orang baru perek"
"Orang gila" Rin menutup laptopnya lalu melenggang pergi meninggalkan isagi.
Isagi hanya menggeleng. Lalu menghela nafas lelah.
Lo berani banget chi. Padahal kemaren ketakutan setengah mati.
Rin keluar kamar. Sepertinya dia sudah muak melihat muka Isagi terlalu lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage | Rinsagi
Fanfictiondari awal aku bahkan tidak mengharapkan apapun setelah tau kalau aku dijodohkan dengan lelaki itu -yoichi. !Warning! ° Boy x Boy [BL] ° Abovers ° M-preg Top - Rin Bot - Isagi Itoshi Rin x Isagi Yoichi. Blue lock © Muneyuki Kaneshiro & Yūsuke Nomur...