Bungsu Theerapanyakul

804 21 7
                                        

Menjadi anak bungsu keluarga mafia tentu saja sering di abaikan.
Sangat jarang ada orang yang menanyainya tentang bagaimana harimu! Semua orang hanya berfokus pada bisnis dan bisnis.

Bernasib sama dengan sang sepupu kimhan mencoba mengeluh ke putra bungsu keluarga minor.

"Cape ga sih? Dianggap anak kecil yang ga tau apa-apa terus" tanya Kim pada bungsu minor.

"Mau gimana lagi? Mungkin ini jalan yang terbaik agar kita tak terkena imbas perbuatan mereka" balas Macau selaku bungsu minor.

"Memangnya kamu tak sakit hati di anggap lemah?" Tanya Kim penasaran.

"Mau sakit hati juga nyatanya begitu phi" jawab Macau sedih.

"Oh ayolahh jangan terlihat lemah! Atau musuh bakal mengincar mu" tutur Kim

"Jika memang itu takdirnya, kita bisa menghindar sejauh mana?"

"Ngga ada keputusasaan! Tak ada yang memandang keluarga kita lemah, jangan merusak reputasi keluarga atau kau akan di bunuh oleh paman"

"Daripada membunuhku, kurasa orang itu lebih asik menyiapkan strategi mengalahkan ayahmu"

"Jangan begitu! Lihat bagaimana Vegas melindungi mu, Apa kau tak kasian padanya?"

"Huhh sebenarnya aku hanya bingung mau mulai dari mana" keluh Macau yang tak pernah didengar siapapun.

"Emm gimana kalo kita meminta salah satu pengawal untuk mengajari kita menembak?"

"Bukanya kau sudah lihai memainkan benda sialan itu kak?"

"Belum, aku belum bisa membidik hati mu"  gumam kimhan yang masih bisa di dengar Macau samar

"Ha?"

"Ah tidak! Kenapa kau menyebut benda itu sialan?"

"Jika di keluarga kita tak ada benda itu, mungkin saja hari ini aku masih bisa bermain dengan bunda"

"Ohh sudahlah Macau! Misi sekarang adalah membalas dendam, jika kita berhasil, mereka takakan mengaggap kita lemah"

"Apa kau akan membantu ku?"

"Of course! Aku akan membantu dan melindungi mu hingga kapanpun"

"Terimakasih! Aku menyayangimu" ucap Macau yang memeluk Kim dengan tiba-tiba.

Hari demi hari di lewati Macau dengan belajar untuk memahami dunianya, oh bukan maksudku belajar memahami dunia yang harus ia jalani.

Dengan keterpaksaan dan bujukan dari bungsu mayor, Macau melaksanakan instruksi dari kepala bodyguard yang di pilih Kim untuk mengajarinya mengontrol benda yang membuat mama-nya kehilangan nyawa.

Seminggu telah berlalu!
Satu Minggu juga kedua bungsu keluarga mafia ini selalu dekat dan semakin terlihat akrab.

Seperti sekarang setelah berlatih keduanya bercanda ria di balkon kamar bungsu mayor.

"Aku dengar kakakmu kemarin memenggal kepala musuhnya"

"Sudah bukan hal aneh bukan"

"Benar! Tapi jaga keselamatanmu ya, aku takut sisa dari mereka mengincar mu"

"Dengan kau di sisiku, sepertinya aku akan aman" balas Macau dengan senyum manisnya menatap sang sepupu

"Macau! Bagaimana jika aku mencintaimu?" Tanya kimhan reflek karena melihat senyum manis sepupunya.

"Hahaha pertanyaan konyol, tentu saja yang di penggal bukan hanya musuh vegas! Tetapi kau juga"

"Tak masalah jika itu bisa membuat ku hidup bersama mu"

ONESHOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang