Blaze kangen Ice

831 81 13
                                    

Hari ini Ice, Gempa, Taufan, dan FrostFire di beri misi oleh komander kokoci untuk menyelamatkan sebuah power sphera yang telah di curi seorang alien dan di bawa lari ke planet musim dingin. Ice yang di minta untuk menyelesaikan misi itu pun harus meninggalkan abangnya yang menjadi bayi tetap di rumah karena tidak mungkin kan dia menjalankan misi sambil membawa abangnya yang berubah menjadi bayi. Selama Gempa, Ice, Taufan, dan FrostFire menjalankan misi tugas untuk menjaga baby blaze di serahkan pada halilintar. Awalnya ice agak khawatir mengingat sifat Abang sulungnya itu yang tidak bisa sabar bahkan jika itu dengan anak anak tapi gempa mengingatkan ice kalau di rumah masih ada Glacier yang sudah gempa suruh untuk membantu halilintar menjaga bayi blaze. Mendengar itu ice bernafas lega, Glacier walau memiliki setengah sifat malasnya tapi dia juga memiliki setengah sifat bertanggung jawab dari gempa yang membuat ice bernafas lega.

Awalnya komander kokoci meminta solar untuk ikut dalam misi ini tapi halilintar melarang solar ikut menjalankan misi sebelum dia bisa mengembalikan blaze menjadi dewasa lagi, bahkan halilintar sampai memasang wajah seram yang seperti berkata "jika kau kabur dari tanggung jawabmu maka kau akan mati". Jadi sekarang ini blaze sedang bermain di ruang tamu di temani oleh halilintar yang sibuk dengan hp nya

" Lili... Lili..." Ucap blaze sambil menepuk nepuk paha Abang sulungnya

"Hm?" Jawab halilintar

"Laze apar" ucap blaze kecil sambil memegang perutnya

"Lapar ya, oke ayo kita ke dapur" ucap halilintar dengan sabar menggendong blaze lalu mengajaknya ke dapur

Halilintar pun pergi ke dapur bersama dengan adik ketiganya yang menjadi bayi. Halilintar menaruh blaze di kursi bayi yang di beli hanya untuknya dan mulai membuat bubur untuk blaze. Sebenarnya masakan halilintar tak seenak buatan gempa sih tapi kalau soal rasa lumayan lah walaupun masih kalah saing dengan masakan gempa yang sudah seperti mommy para elemental dan para fusion.

Halilintar pun dengan sabar menyuapi blaze, sedikit demi sedikit. Halilintar beruntung blaze belum rewel hari ini jadi dia tidak kerepotan, yang halilintar perlu lakukan hanyalah membuatkan bubur untuk blaze, membuatkan susu untuk blaze, menemani blaze bermain, dan menidurkan blaze. Semoga saja sang mommy dan adik kesayangan blaze bisa langsung pulang dalam waktu dekat karena halilintar tak yakin kalau blaze bisa anteng seperti sekarang, halilintar yakin pasti beberapa jam lagi blaze pasti akan rewel

"Lili" panggil blaze

"Apa?" Jawab halilintar

"Mommy ana?" Tanya blaze

"Mommy pergi misi" jawab halilintar

"Ice?" Tanya blaze lagi

"Ice juga pergi misi" jawab halilintar

"Apan ulangnya?" Tanya blaze

"Tidak tau" jawab halilintar seadanya

Blaze yang mendengar jawaban halilintar itu pun mulai berkaca kaca karena sang adik tersayang dan mommy nya tidak ada di rumah dan halilintar bersiap siap menutup telinganya karena akan ada yang meledak sebentar lagi

"Hweeeeeee...... Ce... Ce...." Tangis blaze pecah

Sedangkan halilintar hanya mampu menutup telinganya saja

"Laze mau ice!" Teriak blaze di sela sela tangisannya

Halilintar yang melihat kalau blaze sudah mulai rewel pun mulai menggendongnya dan mulai menenangkannya. Sebenarnya halilintar ini tidak pandai mengurus anak anak apalagi bayi tapi kalau blaze di biarkan menangis terus sampai sakit pasti gempa akan membunuhnya maka dari itu halilintar hanya bisa sabar dan mencoba menenangkan adik bayinya yang sedang menangis, terlihat sekali wajah tertekan halilintar tapi mau bagaimana lagi kan karena dia anak sulung.

Glacier yang mendengar tangisan bayi blaze pun terbangun dari tidurnya dan menghampiri blaze dan halilintar yang ada di dapur, dengan langkah gontai dia pun masuk ke dapur dan melihat Abang sulungnya tengah menenangkan blaze yang sedang menangis di gendongannya

"Ini kenapa sih ribut ribut?" Ucap Glacier sambil mengucek mata kirinya dan sedikit menguap

"Ah- kebetulan kamu ada di sini, ini kamu gendong blaze dulu ya" ucap halilintar langsung memberikan blaze yang sedang menangis ke Glacier

"Aduh bang blaze jangan nangis dong" ucap Glacier mencoba menenangkan abangnya

Glacier beruntung karena dia memiliki setengah kekuatan abangnya ice karena itu blaze kadang menempel padanya bahkan ketika ice dan gempa tidak di rumah maka blaze akan menempel pada Glacier yang memiliki setengah aura Gempa dan setengah aura Ice

"Sssttt.... Bang blaze jangan nangis ya" ucap Glacier sambil menepuk nepuk pelan punggung blaze dan blaze pun mulai berhenti menangis dan mulai merasa mengantuk

"Ciel.... Antuk" ucap blaze kecil

"Ya udah, tidur sama glacy ya" ucap Glacier lembut dan hanya di balas anggukan oleh blaze kecil

Glacier pun kembali ke kamarnya dengan blaze di gendongannya meninggalkan halilintar sendiri di dapur. Kadang halilintar heran kenapa blaze hanya tenang di gendongan tiga orang saja yaitu gendongan ice, gempa, dan glacier. Halilintar tau kalau blaze sangat menempel pada ice karena ice adalah kembarannya, dan blaze menempel pada gempa karena gempa memiliki aura seperti ibu mereka, lalu bagaimana dengan Glacier? Apa karena Glacier memiliki setengah kekuatan ice dan gempa yang membuat blaze nyaman tapi seperti biasa halilintar tidak mempedulikan semua itu dan lanjut mencuci piring bekas blaze makan tadi, dalam hati halilintar bersyukur karena tidak harus menjaga si kecil hayperaktif itu tapi mungkin itu hanya berlaku untuk sekarang sih karena entah mengapa filing halilintar mengatakan kalau blaze nanti akan rewel lagi. Tapi syukurlah sekarang sudah tenang














To be Continued

Hey hey hey kembali lagi dengan author kalian ini!!
Maaf ya aku udah lama gak update book ini dan semoga chapter kali ini membuat kerinduan kalian pada baby blaze terobati

Sampai ketemu lagi di chapter selanjutnya dan jangan lupa tinggalkan komentar jika kalian menyayangi blaze kecil kita

Blaze: angan upa kacih bintang juga ya








Baby Blaze Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang