Ramuan apa?

1.4K 96 26
                                    

Di sebuah rumah yang damai.... Ralat bukan damai lagi sih sebenarnya

"BLAZE! TAUFAN!! THORN!!! APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA KAMARKU!!!!" Teriak sang pengendali elemen petir menggelegar ke seluruh rumah

"Kenapa marah marah, kan sudah makin bagus kamarnya bang hali" ucap sang pengendali elemen api sambil terus berlari karena sang pengendali elemen petir atau bisa di panggil halilintar tengah mengejarnya dan kedua saudaranya

"Benar sekali, pink itu kan cocok buat lili chan" ucap si pengendali angin sambil menggoda si pengendali petir

"Thorn gak tau apa apa, Thorn cuma ikutan aja" ucap si hijau imut sambil terus berlari

Sang elemen tanah yang mendengar teriakan itu hanya bisa pasrah saja sambil melanjutkan acara memasaknya dan sesekali sang elemen tanah atau lebih sering di panggil Gempa mencicipi sup ayam buatannya. Sang elemen air juga mendengar teriakan itu dari kamarnya tapi dia biarkan saja karena dia terlalu ngantuk untuk melihat apa yang Abang kesayangannya itu perbuat sampai berhasil memancing jiwa buas Abang sulungnya sedangkan sang elemen cahaya hanya diam di kamarnya sambil bereksperimen. Sementara itu akhirnya ketiga anggota TTM yaitu Taufan, Blaze, dan Thorn tertangkap dan mereka di hukum untuk membersihkan kekacauan yang mereka sudah mereka perbuat, awalnya sang kakak sulung atau halilintar ingin menghukum mereka lebih tapi saat si imut thorn menangis sambil memohon untuk di maafkan membuat halilintar tak tega dan akhirnya hanya menghukum ketiga elemen itu untuk membersihkan kamarnya yang berantakan dan di penuhi cat warna pink.

Setelah menghukum TTM, Halilintar pun pergi ke dapur untuk mengambil segelas air putih dan di dapur dia melihat Gempa yang nampaknya sudah selesai memasak dan menaruh makanannya di meja makan

"Kelihatannya enak, Gempa masak apa?" Tanya halilintar sambil meminum segelas air putih yang baru saja dia ambil dari kulkas

"Gempa cuma masak sup ayam sama ikan goreng aja kok bang, emang sih sederhana tapi harap harap yang lainnya suka" ucap gempa seperti biasa selalu disertai senyum hangat yang mampu membuat semua kembarannya nyaman

"Oh iya, tadi di cariin tok aba loh" ucap halilintar

"Benarkah? Kalau begitu gempa pergi dulu lah bang, kalau kalau penting nanti" ucap gempa sambil mencopot celemek pink yang dia pakai

"Yuk, Abang ikut sekalian mana tau nanti kalian butuh bantuan" ucap halilintar

Halilintar dan gempa pun keluar dari dapur dan pergi ke kedai atok mereka yang tempatnya tak jauh dari rumah mereka. Setelah halilintar dan gempa keluar dari dapur itu tiba tiba

"Yuhu! Akhirnya ramuan ku selesai juga, tinggal mencari objek untuk percobaan tapi apa yang harus ku jadikan objek percobaannya ya?" Ucap sang elemen cahaya atau lebih sering di panggil solar sambil membawa segelas ramuan berwarna oranye cerah mirip dengan jus jeruk

Karena tak memiliki objek untuk percobaan, solar pun duduk di meja makan lalu mengambil segelas air putih tetapi tiba tiba dia di panggil oleh ochobot yang membuat solar harus pergi dan meninggalkan ramuannya itu di meja makan. Setelah solar keluar dari dapur tiba tiba muncullah si elemen api atau lebih sering di panggil blaze, terlihat blaze kelelahan karena baru saja selesai membersihkan kamar Abangnya yaitu halilintar, blaze pun membuka kulkas lalu mengambil segelas air putih tapi sebelum dia meminum air putih dingin itu tiba tiba dia melihat segelas cairan oranye yang ada di meja makan yang blaze pikir cairan oranye itu adalah jus jeruk

"Wah ada jus jeruk, kelihatannya enak tapi punya siapa ya?" Ucap blaze bertanya tanya tetapi blaze merasa bodo amat dan meminum cairan yang dia anggap jus jeruk itu dan ternyata rasanya...

"Pahit! Ish mungkin sudah kadaluarsa mungkin ya" ucap blaze lalu meminum air putih untuk menghilangkan rasa pahit itu lalu menaruh kembali gelas kosong yang tadinya berisi cairan oranye kembali ke meja

Baby Blaze Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang