Bab 7] Debaran aneh

1.5K 129 21
                                    

Dia berdiri dipadang rumput, pemandangan yg indah memanjakan mata, sianar mentari terada begitu hangat akan tetapi semua berubah menjadi gelap.

Dingin.

Sepi.

Rasa hampa yg menusuk hingga ketulang, tak ada siapapun hanya dia sendirian. Rasa takut akan sesuatu menghantui benaknya, dia kesepian, kedinginan tanpa siapapun tau kalau dibalik topeng datarnya terdapat luka yg masih berdarah.

Dalam keputusasaan sebuah suara terdengar.

"Jangan menangis, aku janji tidak akan pergi .."

Seperti mantra sihir, seketika perasaan didalam hatinya membaik. Jay tidak tau siapa yg mengucapkannya namun suara itu tampak familiar dan dia tidak akan melupakannya.

...

Sang surya mulai meninggi, namun agaknya jay masih malas untuk terbangun. Dia merasa nyaman akan kehangatan yg mrnyelimutinya saat ini.

Di tengah-tengah ambang kesadaran, dia masih bisa merasakan orang disampingnya.Kehangatan itu menghilang, tapi jay masih tetap dalam tidurnya.

Tiba-tiba jay merasa ada benda kenyal menempel dibibirnya awalnya dia berfikiri kalau itu halusinasinya namun tak lama dari itu hal yg lebih aneh kembali terjadi.

Sesuatu yg lunak dan basah seolah menyapu wajahnyaz tal hanya itu benda 'asing' tersebut juga masuk dan bermain didalam mulutnya. Apakah imajinasinya terlalu kuat atau ini hanya pemikiran jay saja.

Dia mendorong tubuhnya untuk bangun, melawan segala kemalasan itu akhirnya mata jay terbuka. Mengerjap perlahan, membiasakan diri dengan pencahayaan yg masuk keretina matanya.

Hal pertama yg tertangkap, punggung tegap seorang pria yg duduk membelakanginya. Jay ingat dia tidur dengan siapa semalam.

"Um.. nngh-o.. wen?"

 wen?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"K..kau sudah bangun?"

Kerutan didahi jay, baru kali ini dia mendengar ucapan owen yg lucu? Sekilas dirinya menangkap pemandangan aneh wajah pria itu tersipu, wajahnya memerah seperti terbakar oleh panas matahari (?)

"Baru saja, ada apa?" Tanya jay sembari memperbaiki posisinya menjadi duduk.

"Tidak."

Tak ada lagi percakapan, dan jay sendiri juga tak mau ambil pusing dengan owen jadilah jay memilih pergi dan membersihkan dirinya dulu.

...

"Apa aku boleh menggunakan dapurmu?"

"Lakukan saja apa yg kau mau."

Setelah mendapatkan izin dari pemilik rumah jay segera menuju kulkas besar yg sedari tadi membuat tangannya gatal. Tapi sayang seribu sayang isi didalam kulkas mewah itu tak sesuai ekpetasi jay.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Third ending (Owenjay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang