Welcome back guys...
Semoga suka yaaa<3******
Di malam yang sunyi dan hanya ada hembusan angin serta suara hewan hewan yang ber aktivitas dimalam hari.
Haruto duduk di balkon atas kamarnya, memandang bintang.
Ini adalah kebiasaanya bahkan hampir setiap malam, tidak ada tempat cerita baginya, hanyalah bintang yang selalu mendengar segala celoteh dan keluh kesahnya.
Bahkan tak jarang ia sering mengirim surat untuk diterbangkan ke langit menggunakan balon.
Dia berharap bintang akan menyampaikan semua yang ia rasakan pada tuhan agar semua yang ia rasakan segera berakhir.
Ia sangat menyayangi neneknya, namun tak munafik ia sangat merindukan dekapan orang tuanya yang bahkan sama sekali tidak ia ketahui.Selama ini ia selalu menutupi kesedihannya dari neneknya, tak pernah ia sekalipun tunjukan keluh kesahnya pada nenek nya. Ia hanya tidak ingin neneknya mengkhawatirkan nya.
Haruto melihat keatas bintang terlihat raut wajah sendunya, lalu ia tertunduk dan memejamkan matanyaa dan kemudian berkata lirih
"Bintang, aku ingin sekali bertemu ayah sama bunda. Mereka kaya mana ya wajahnya? Apakah aku mirip sama mereka? Aku tau ini gak bakal mungkin terjadi, tapi aku mohon kasih aku jawaban dari teka teki hidup aku selama ini. Kenapa aku bisa terpisah dari mereka? Apa yang sebenarnya terjadi? Aku mohon bintang, permintaan aku kali inii, tolong buat semua nya terungkap dengan pelan pelan. Semoga tuhan selalu kasih aku jalan untuk mengungkapnya karena aku benar benar ingin mengetahui yang sebenarnya. Mungkin dengan kamu kirimkan seseorang yang bisa bantu aku atau bagaimana caranya aku hanya ingin semuanya terungkap. Aku ingin melihat ayah bunda walau akhirnya aku memang tetap gabisa bersama mereka" tanpa aba aba air mata haruto mengalir begitu deras dari mata nya.
Sakit sekali rasanya perasaan yang ia pendam selama ini. di depan neneknya dia selalu berusaha terlihat baik baik saja namun ketika ia sendiri dan di balkon ini selalu menjadi saksi keluhan haruto pada bintang di setiap malamnya.Ia mengambil secarik kertas kedalam kamarnya, lalu menulisnya.
Ini adalah caranya agar semua keluh kesah dan uneg uneg dalam pikirannya tertuangkan.******
Dear star.
Saya tau hidup selalu punya sisi gelap dan terangnya bagi setiap orang.
Ada sisi buruk dan sisi baiknya setiap pribadi masing masing.
Tapi, apakah semua merasakan kesengsaraan yang sama? Kurasa tidak.
Pahitnya hidup seseorang tentu berbeda bukan?Aku tidak bilang bahwa aku paling menderita dalam menjalani hidup, namun aku tau, penderitaan yang pernah saya alami dan saya lewati pasti ada maksud dan tujuan di ujung sana.
Kebaikan apa kirakira yang akan saya dapatkan setelah melewati segala kepahitan ini?Aku tidak menuntut apapun, aku hanya ingin hidup dalam garis keadilan yang nyata.
Semoga semua manusia di dunia ini mendapatkan porsi bahagia yang rata, diatas porsi penderitaan yang dialami nya.
Termasuk saya.
******Setelah menulis suratnya, haruto melipatnya menjadi bagian lebih kecil.
Lalu ia berjalan menuju laci meja belajarnya, rupanya di dalam laci itu banyak sekali balon yang ia simpan.
Balon itu ia gunakan sebagai alat untuk menerbangkan semua surat suratnya.
Ia percaya bahwa semua surat yang telah ia terbangkan akan sampai pada bintang dan akan tersampaikan pada tuhan.
Ia meniup balon itu lalu mengikat suratnya dengan seutas tali yang diikat pada sebuah balon itu. Iya terbangkan balon itu beserta keluh kesahnya.Karena waktu telah menunjukan pukul 22.30 dan angin semakin berhembus dengan kencang, haruto memutuskan untuk masuk kekamarnya dan akan segera tidur.
Setelah membaca doa tidur lalu haruto berucap 'semoga saja ada keajaiban diesok hari'
Haruto pun memejamkan matanya dan akan segera masuk ke gerbang mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at the Stars
Teen Fictionmenceritakan tentang seorang pemuda yang kehilangan sosok keluarga karena kejadian dimasa lalu dan selalu menggantungkan harapan kepada bintang yang selalu ia ajak bicara setiap malam, haruto dengan segala mimpi dan harapannya. dipertemukan oleh sos...