Hello welcome back to my story.
Semoga sukaaa
Happy readingg:)*****
Kicauan burung dipagi hari dan silauan cahaya matahari yang masuk kedalam ruang kamar mengusik tidur seseorang.
Haruto mengerjapkan matanya meyakinkan apakah ini benar sudah pagi?
Lalu ia melihat jam diatas nakas nya, sudah jam 6.00 ternyata, 'ceklekk' bunyi pintu kamar yang terbuka menampakan wanita paruh baya masuk kedalam kamar tersebut. "Ruto dah bangun? Tuh liat dah jam berapa cepet bergegas beres beres siap kesekolah nanti kamu telat, nenek udh masak tuh nanti abis mandi salin baju langsung sarapan ya nak" ucap sang nenek sembari mengusap kepala haruto, kemudian ia membuka jendela yang ada pada kamar haruto. Haruto pun bergegas mengambil handuknya yang tergantung dibalik kamar dan akan segera pergi mandi.Setelah sarapan haruto langsung berangkat ke sekolah sekitar jam 6.35.
Seperti biasa haruto menaiki angkutan umum dan menunggu diseberang gang rumahnya.
Tidak seperti biasanya yang hanya menunggu tak sampai 5 menit angkutan umum sudah pasti lewat disana, namun saat ini haruto telah menunggu lebih dari 15 menit tak ada tanda tanda akan datang.
Haruto sudah mulai gelisah, ia takut kalau pada akhirnya ia akan telat karena angkutan umum yang tak kunjung datang. Kemudian mobil mercy silver lewat didepannya namun tak jauh dari dia berdiri mobil itu terhenti, haruto menengok kearah mobil itu dan rupanya tak lama kemudian mobil itu mundur dan berhenti tepat di hadapan haruto.
Saat membuka jendela, rupanya itu Danielle.
"Haruto ayok bareng aja ini udah jam berapa nanti kamu telat" ucap danielle.
"Lu mau modus apa gmna si kayak sengaja banget tau gak" ketus haruto sembari memalingkan wajah kearah yang ia yakini akan ada mobil angkutan umum tiba.
"Gue niat baik harutoo, dimana letak modusnya coba? Nih ya gue kasih tau mobil angkutan umum yang mungkin biasa lu naikin lagi pecah ban diarah sebelah sana deket pertigaan. Ya terserah lu si mau atau ga" hentak Danielle, tak biasanya anak ini menaiki nada bicaranya terlebih menggunakan kosa kata 'lo-gue' yang jarang bahkan hampir tak pernah ia ucap.
Haruto tertegun merasa malu, ia bahkan baru tau mobil angkutan umum yang biasa ia naiki sedang mengalami pecah ban sehingga tidak lewat di hadapannya.
"Okedeh aku tunggu sampe 5 menit buat kamu berfikir, aku juga gakpunya waktu lama karena aku juga gamau telat jadi terserah kamu mau atau enggk nya aku hanya menawarkan" ucap danielle yang kali ini lebih santai.
Sebenernya siapa yang tak mau ditumpangi apalagi selain menghemat ongkos juga sudah pasti sampai lebih cepat dan tepat waktu.
Namun dibenak haruto yang terfikirkan hanya malu terlebih ia benar benar baru mengenal Danielle dan ia pun malu jika orang sepertinya dekat dengan orang kaya raya seperti danielle, itu fikirnya.
"Oke deh gue mau" tidak sampai satu menit haruto menjawab ajakan danielle, namun sebelum masuk kedalam mobil ia menghentikan langkahnya.
Danielle menyertitkan alis pertanda ada apa?
"Tapi sebelumnya gue minta maaf dulu sama lu ya niel" ucap haruto.
"Iya gakperlu minta maaf, yaudh gih masuk biar kita gk telat" ajak Danielle.
Haruto memasuki mobil itu dan duduk di sebelah Danielle dikursi belakang, namun ada sesuatu yang sejak tadi membuat danielle salah fokus. Haruto memanggilnya niel yang sebutan itu jarang sekali diucap oleh orang lain dalam lingkungan Danielle."Btw, rumah lu dimana kok searah sama gue?" Tanya haruto pada danielle.
"Perum griya kencana" jawab danielle dengan simple.
Haruto tau persis itu adalah perumahan elite orang orang yang ratarata mempunyai pekerjaan diatas ratarata a.k.a orang kaya raya.
Haruto sudah tidak heran melihat danielle dari awal sudah dia duga dia anak orang kaya raya, semakin rasa hati haruto tidak enak karena telah berangkat bersama danielle.Perasaan haruto semakin tidak enak disaat mobil yang ia tumpangi bersama Danielle mulai memasuki pekarangan sekolah, begitu sampai diarea parkir antar jemput siswa mobil berhenti pertanda sudah sampai tujuan.
"Yuk turun" ucap danielle singkat sembari membuka pintu mobil.
Diikuti anggukan dari haruto dan ia pun segera ikut membuka pintu mobil untuk keluar.
Saat bersamaan mereka keluar dari mobil ternyata banyak beberapa pasang mata yang melihat mereka, mereka berjalan di koridor sekolah menuju kelas mereka.
'ehemm' seorang yang lewat berpapasan dengan mereka berdehem, Danielle pun heran ada apa dengan dirinya.
Danielle berjalan sambil merapikan rambutnya namun tiba tiba seorang menghadangnya "lu pacaran sama ruto? Padahal baru beberapa hari lu disini. Oh iya apa karena lu sogok ya dia makanya mau? Wah ternyata ruto matre juga ya giliran ada yang kaya nih langsung digasak haha sebenarnya banyak yang kaya si yang suka ruto mungkin lu rada bego makanya cepet dipancingnya sama dia, eh dapet deh umpannya kan" ucap wanita itu asal ceplos di iringi gelak tawa dari teman temannya.
Haruto yang sudah jalan lebih dulu di depan Danielle mendengar kilasan omongan itu, ia menghentikan langkahnya namun ia berfikir marah pun tidak akan menyelesaikan perkara ini karena dimata orang lain ruto sudah dipandang rendah dan ia tidak dapat mengubahnya karena kenyataannya memang ia berbeda dari teman teman yang bersekolah disini, ia bisa bersekolah disini karena beasiswa bukan karena ia sama mampunya dengan yang lain."Kalau ngomong di jaga. Kalian disini sekolah buat punya mulut sampah kaya gitu?" Ketus Danielle kemudian berlalu meninggalkan mereka.
Namun saat danielle berjalan menuju kelasnya salah satu dari mereka yang tak terima menarik rambut Danielle dari belekang "awsss..." Rengkih danielle.
Tangan seseorang menarik tangan wanita itu dari rambut Danielle agar melepaskan cengkraman nya dari rambut danielle.
Wanita itu pun melepaskan, dan rupanya haruto lah yang narik tangan wanita itu.
"Minimal klau gapunya otak masih punya etika" celetuk haruto sambil berlalu dengan menarik tangan danielle pergi menjauh meninggalkan segerombol orang tak beradap itu."Udah gue bilang ini bakal buat gaduh" sambil berjalan haruto berucap pada danielle.
"Ya gue gak salah kan, gue cuma ngajak lu bareng klau gak juga lu bakalan telat" elak Danielle yang tak terima jika disalahkan karena menurutnya ia hanya berbuat baik pada haruto.
"Ia gue tau tapi pemikiran orang disekolah ini pada sakit tau ga" ketus haruto sambil masuk kedalam kelas mendahului Danielle didepan kelas yang masih berdiri memaku.
Tak lama danielle masuk ke kelasnya.******
Jam istirahat tiba, rupanya perbincangan hangat tadi pagi masih menjadi trending topic hangat di sekolah ini.
Danielle amat malas untuk keluar kelas ia rasanya ingin mengumpat sebisanya karena merasa telah menjadi pembicaraan satu sekolah.
"Mending lu cerita deh gimana bisa lu berangkat bareng haruto" celoteh hyein kepo.
"Gue lagi gak mood cerita rasanya gue mau pulang terakhiran aja deh sampe sekolah sepii" gerutu Danielle.
"Yaudah deh kalau gitu. Ohiya lu mau nitip ga gue mau kekantin laperr, lu pasti kan gamau keluar jadi mau nitip apa biar gue beliin?" Tawar hyein.
Danielle hanya membalas dengan gelengan kepala yang berarti ia tidak mau.
"Hmm yaudah gue kekantin dulu ya bilang klau ada yang macem macem telpon gue okeyy" suruh hyein dan dibalas anggukan oleh danielle.
Danielle kemudian menangkupkan wajahnya ke meja di hadapannya dan memeluk tasnya diatas meja.Tukk. Seorang menaruh susu uht cokelat dan sebuah sandwich diatas meja nya ia pun menegakkan badannya., rupanya haruto.
"Haruto," ucapnya menggantung.
"Gue tau lu gak bakal keluar kelas, lu masih malu kan? Ni gue bawain makanan gue tau lu pasti laper, udahlah dimakan aja gue gak menerima penolakan. Kalau sekiranya kurang kabarin yaa ntar gue beliin lagi atau misal nya lu mau apa gitu." Setelah itu haruto berjalan menuju arah mejanya.
"Gak kok, ini udah cukup dan makasi ya haruu" ucap danielle berterimakasih.
Haruto membalikan arah badan kembali menghadap danielle. Ia kaget baru kali ini ada seorang yang memanggilnya dengan sebutan Haru karena biasanya selain memanggil haruto teman lainnya memanggilnya ruto.
Kemudian Danielle melihatnya rekat kearahnya pertanya mengapa' ia membalikan badan kearahnya lagi, haruto mengerti kebingungan Danielle dari raut wajahnya.
"Hmm ohiya btw maaf ya gara gara gue lu jadi dapet hate kaya gini" alibi ruto
"It's okey gue terima hate mereka karena menurut gue kita berdua gak ada yang salah satu sama lain karena inj hanya kebetulan" jawaban danielle itu mendapat anggukan dari haruto dan ia kembali ke tempat duduknya.Danielle tak sadar sedari tadi wonyoung memperhatikan mereka walau tak mendengar percakapan dengan jelas namun ia sangat melihat dengan jelas ketika haruto memberikan sandwich dan susu kepada Danielle.
Drtrr drttt sebuah pesan masuk ke Danielle yang tak lain adalah pesan dari wony.
'gue perlu bicara dengan lu nanti pas pulang temuin gue'
Pesan yang singkat namun membuat danielle rasanya hampir vertigo.
"Apa lagi kali ini? Bukan kah sudah mereda?" Ucap Danielle dibumbui helaan napas yang berat.BERSAMBUNGGG
Thx for reading guys jangan lupa komen, vote dan follow author supaya lebih sering update lagiiii.
See you next bab

KAMU SEDANG MEMBACA
Look at the Stars
Roman pour Adolescentsmenceritakan tentang seorang pemuda yang kehilangan sosok keluarga karena kejadian dimasa lalu dan selalu menggantungkan harapan kepada bintang yang selalu ia ajak bicara setiap malam, haruto dengan segala mimpi dan harapannya. dipertemukan oleh sos...