le chapitre 3 (MARKNO)

938 71 0
                                    

This story is contain bromance and fiction.
Skenario yang ada disini cuma salah satu dari sekian banyak skenario yang aku ciptain di kepalaku.

CW 🔞

.
.
.

Jeno buru-buru menghampiri Mark saat mereka baru turun dari panggung. Wajahnya terlihat khawatir saat melihat si Leo yang berjalan dengan langkah tertatih sambil meringis kecil.

"Kak kamu baik-baik aja ? Pasti sakit banget ya." Ucap si April dengan wajah khawatir.

Mark hanya menggeleng dengan tawa kecil, mengusak gemas kepala pirang si April dan merangkulnya mendekat.

"Ini nggak sakit kok, tapi aku sedikit kesulitan berjalan."

Jeno berdecak mendengar ucapan yang lebih tua, akhirnya si April memapah Mark kearah sofa, membantunya duduk dengan nyaman sebelum berjongkok untuk memeriksa kaki sebelah kanan si pemuda Kanada yang tidak sengaja terkilir saat menari tadi.

Keduanya menoleh saat mendengar banyak langkah kaki, beberapa staff dan anggota NCT Dream yang lain ikut mengerubuni keduanya untuk memeriksa keadaan Mark.

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja." Ucap Mark dengan tawa pelan, merasa sedikit tidak enak.

Anggota NCT Dream yang lain berdecak, tau sekali kalau kakak tertua mereka mencoba terlihat baik-baik saja dibalik tawa sumbangnya.

"Apanya yang baik-baik saja, cara jalanmu saja sudah seperti bebek." Ejek Haechan.

Suasana yang awalnya tegang sedikit mencair karena celetukan si pemuda Gemini.

Sedangkan Mark mendengus dan memutar mata, terlalu malas menanggapi, karena berbicara dengan Haechan tidak akan ada habisnya.

Tidak ada yang berbicara setelah itu. Seorang staff memijit pelan betis dan kaki sebelah kanan Mark, membuat pemuda itu meringis dan mengumpat kecil.

Jeno yang sejak tadi berlutut disebelah si pemuda Kanada ikut meringis dan membalas genggaman erat Mark ditangannya.

Setelah seorang staff selesai menyemprotkan pain killer dan memastikan Leader NCT Dream itu baik-baik saja, yang lain memilih menepi dan meninggalkan si pemuda Kanada dengan Jeno yang sekarang berpindah duduk disebelahnya.

Mark mengatur nafas, sebelum menoleh kearah Jeno yang masih menunduk untuk menatapi kakinya.

"Hei cupcake, aku baik-baik saja." Ucap Mark pelan.

Pemuda itu menyentuh pipi bulat sang kekasih dan memaksa Jeno untuk menatap kearahnya.

"Maaf, pasti sakit sekali ya ?!" Tanya Jeno, si April terlihat akan menangis sebentar lagi.

Si Leo ingin tertawa, karena jujur saja kekasihnya itu terlihat lucu dan menggemaskan dengan mata merahnya yang sedikit berair.

Tapi Mark sadar, ini bukan waktu yang tepat untuk tertawa.

"Hei, kenapa minta maaf. Ini bukan salahmu, aku saja yang ceroboh." Balas Mark.

Mark menarik Jeno mendekat, memeluk erat tubuh kekasihnya sambil sesekali menciumi keningnya.

Dalam situasi biasa, pemuda itu pasti menolak pelukannya. Karena Jeno tidak begitu suka disentuh saat masih berkeringat.

CERITANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang