Chapter 4

336 31 12
                                        

Iyen terlihat begitu canggung saat makan di hadapannya, dan tentunya Sam menyadari hal itu. Dia tidak pernah menyangka bahwa dia bisa melihat wajah laki-laki di depannya merona saat mereka sedang tidak bercinta. Apa Iyen menjadi semalu ini sejak dia mengiyakan tawarannya untuk berpacaran? Dia sangat menyukai wajah Iyen yang bersemu, kali ini terlihat begitu polos dan menggemaskan, dia ingin menggodanya, mencaritahu apakah wajah laki-laki itu bisa lebih bersemu.

"Gue baru tau kalo Earth manggil Chris hyung itu daddy, dan manggil Sky dadda. Kalo kita punya anak, nama panggilan kita apa?" tanya Sam seraya dengan santainya menyuapkan daging ke dalam mulutnya, sedangkan Iyen langsung tersedak saat mendengar ucapannya. Sam mengulum senyum, memberikan segelas air putih kepada Iyen dan ternyata wajahnya semakin memerah, laki-laki itu bahkan menutup wajahnya dengan satu tangannya dan terus makan.

"Jawab dong!" goda Sam seraya menendang kaki Iyen lembut dari bawah meja makan. Iyen menggeser kakinya, menghindari tendangan Sam, tapi laki-laki itu terus mencari kakinya hingga akhirnya dia menjepit kedua kakinya dengan kakinya dan Iyen pun akhirnya mengangkat kepalanya, mencoba menghiraukan wajahnya yang memanas. Dia harus memberikan jawaban jika tidak ingin terus digoda oleh laki-laki tampan di hadapannya, laki-laki yang mulai malam ini resmi menjadi kekasihnya. Mereka sudah berpacaran selama satu jam.

"Gak tau, tapi Aiden juga manggil Peter sama Rhino hyung pake panggilan yang beda. Dia manggil Rhino hyung papa, Peter dipanggil pipi," jawab Iyen dan Sam menganggukkan kepalanya seraya berpikir hingga kemudian laki-laki itu berkata "Berarti kita juga harus pikirin nama panggilan yang beda."

"Hyung... kita baru pacaran satu jam, kenapa udah bahas anak?" tanya Iyen, mencoba membaca raut wajah Sam, tapi tentu saja dia tidak bisa karena Sam begitu ahli menyembunyikan perasaannya, tidak mungkin tercetak di wajahnya kecuali saat laki-laki itu sedang dalam mood yang buruk.

"Ya mana tau kalo nanti kita hs langsung jadi anak. Chris hyung sama Sky aja bikin Earth dulu sebelum nikah, jadi gak menutup kemungkinan itu terjadi sama kita," jawab Sam, lagi-lagi menggoda Iyen dan dia bisa melihat semburat merah kembali muncul di pipi laki-laki itu. Sam terkekeh pelan dan mengulurkan tangannya, mengelus pipi Iyen lembut dan berkata "Aku bercanda, cuma mau godain kamu aja. Ternyata kamu bisa merona juga di luar kamar."

Sam membuka pintu kamar Iyen dan menghampiri kekasihnya itu, dia bisa melihat Iyen mengernyit menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sam membuka pintu kamar Iyen dan menghampiri kekasihnya itu, dia bisa melihat Iyen mengernyit menatapnya. "Aku harus balik. Besok ada flight jam tiga pagi ke Hawaii. Kalo aku nginep di sini nanti malah ngebangunin kamu pas aku harus berangkat," ucap Sam menjelaskan seraya mengulurkan tangannya ke wajah Iyen yang mengangkat kepalanya dengan posisi menelungkup. Sam menundukkan wajahnya dan mengecup bibir Iyen lembut, berniat untuk memberikan kecupan singkat, tapi laki-laki yang lebih muda itu justru menarik bagian depan bajunya dan memperdalam ciuman mereka hingga akhirnya keduanya pun berciuman cukup lama sebelum menjauhkan wajah mereka dan terlihat sedikit terengah.

"Hati-hati," ucap Iyen dan Sam mengulurkan tangannya untuk mengusak rambut Iyen dan mengecup kepalanya lembut. "Tidur yang nyenyak. Besok aku kabarin pas aku mau take off sama pas aku udah sampe," ucap Sam berpamitan dan dia pun pergi dari kamar Iyen, sedangkan si yang lebih muda menelungkupkan kepalanya dan saat dia mengangkat kepalanya, wajahnya terlihat begitu merona. Tidak pernah dia bayangkan sebelumnya bahwa Sam ternyata memiliki sisi selembut itu. Oh Tuhan! Apakah nanti dia akan benar-benar jatuh cinta pada laki-laki itu?

DLMLU - HyunJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang