A Rated AU
DLMLU (Sam & Iyen's story)
Supermodel x bayi gula
ADULTS ONLY
Empat tahun berlalu, kini Sam dan Iyen menjadi rekan kerja. Tidak seperti teman-temen mereka, hubungan mereka tidak diwarnai romansa sama sekali. Apakah benar-benar tidak...
Adegan panas versi 18+ bisa dibaca di http://tiny.cc/DLMLU1 (ketik di web browser ya)
Adegan panas versi NC-21 https://tinyurl.com/21DLMLU1 (ketik di web browser ya)
Sam membenarkan kembali baju dan juga celananya, begitu juga Iyen. Dia kemudian menjulurkan tubuhnya ke kursi depan dan menyalakan mobil, menyalakan AC lebih tepatnya dan merebahkan tubuhnya di kursi belakang, menarik Iyen untuk berbaring di sebelahnya. "Gue ngantuk. Gak akan kuat untuk nyetir. Kita tidur dulu," ucap Sam dengan mata terpejam dan Iyen pun menyamankan posisi tidurnya, menyamping, memeluk Sam dengan erat agar dia tidak jatuh dan juga tidur bersama laki-laki itu.
Tok tok tok... Suara ketukan terdengar beberapa saat kemudian dan Sam membuka matanya perlahan. Dia bisa melihat managernya berdiri di dekat jendela dan dia pun membuka jendela tanpa bergerak duduk karena Iyen masih tidur di dalam dekapannya.
"Kalian gak kenapa-napa? Gue kaget pas liat mobil nyala," tanya managernya, Leo. Sam kemudian membuka kunci pintu kemudi, membiarkan managernya masuk dan dia kembali merebahkan tubuhnya. "Jadwal gue udah beres kan untuk hari ini? Tolong anterin gue balik ya," ucap Sam dan Leo menganggukkan kepalanya. Dia pun memakai sabuk pengaman dan melajukan mobil Sam, menembus jalanan Seoul yang terlihat begitu indah sore itu, ternyata sudah senja. Berarti cukup lama juga dia dan Iyen berada di mobil.
Sam mendekap tubuh Iyen, mengecup kening laki-laki itu lembut. Dia tau bahwa apa yang dia lakukan tadi sangatlah di luar kebiasaannya. Tapi, itu adalah hal yang wajar, kan? Wajar jika dia tidak bisa menahan dirinya setelah melihat tubuh telanjang Iyen saat sesi pemotretan. Dan... bercinta di dalam mobil pun bukan suatu hal yang tabu untuk dilakukan, bukan? Toh dia tau bahwa Iyen pun menikmatinya, jadi seharusnya itu bukan merupakan sebuah masalah.
Sam mendekap Iyen semakin erat saat mereka melewati polisi tidur, tidak ingin laki-laki itu terbangun dan ajaib sekali bahwa Iyen tetap tidur dengan begitu lelap. "Masih belom nyatain perasaan lo?" terdengar suara Leo dari depan dan Sam berkata dingin "Gak usah bahas itu, anaknya ada di sini."
"Dia tidur," ucap Leo seraya melirik ke arah spion tengah dan dia bisa melihat tatapan membunuh dari Sam, tapi dia sudah sangat terbiasa dengan tatapan itu, jadi itu tidak berarti apapun untuknya. "Kalo lo gak berani mulai, gak akan ada yang dimulai, Sam. Mana tau dia bisa nerima lo apa adanya, nerima lo dengan segala kerumitan di diri dan hidup lo," ucap Leo lagi dan Sam menatap Iyen, mengusap pipinya lembut dan dia berkata "Gue gak mau bawa kerumitan ke hidup dia yang sangat simple. Dia suka hidup yang simple dan gak bikin sakit kepala. Kalo gue hadir di hidup dia bawa semua kerumitan gue, yang ada senyum dia akan ilang karena hal itu."
"Dia laki-laki dewasa, Sam. Hidupnya gak mesti kayak pelangi terus. Plus, gak ada salahnya lo berbagi kerumitan hidup lo sama dia. Dua kepala lebih baik dari pada satu kepala. Lo udah bantuin dia sama masalahnya, dan menurut gue dia pun gak akan keberatan untuk bantu ringanin beban lo. Selain itu, pemikiran dia yang simple itu mana tau justru bisa bantu nyelesein masalah-masalah lo yang super ribet," ucap Leo dan dia berbelok untuk memarkirkan mobil Sam, mereka kini sudah tiba di kediamannya.
Mobil pun berhenti, Leo melepas sabuk pengamannya dan memutar tubuhnya menghadap Sam. "Iyen percaya sama lo untuk bantu nyelesein masalah dia. Kenapa lo gak bisa taro kepercayaan lo, sedikit kepercayaan lo ke dia kalo dia bisa bantu lo?" tanya Leo dan laki-laki tampan itu menatap Sam dengan begitu sedih saat mendengar jawabannya "Karena pada akhirnya dia pun akan pergi. Pilihan apapun yang gue punya, ntah kami pacaran atau nggak, ending dari semua itu adalah perpisahan. Dan yang bisa gue lakuin adalah ambil pilihan yang bisa kasih gue rasa sakit paling sedikit saat dia pergi."
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.