"Dari sekian ratusan orang disini gak ada yang mau ngaku ini ulah siapa?"
"S...saya k...kak" kata seorang perempuan itu sambil mengangkat tangannya yang hanya sebatas kepalanya itu
"Apa maksud kamu ngelempar botol ini ke arah saya?" Tanya seseorang itu sambil berjalan ke arah anak perempuan tersebut
"Maaf kak itu saya nggak sengaja. Tadinya saya mau ngelemparin botol ini ke Alin kak, eh malah meleset ke kakak. Maaf ya kak hehe"
"Halah alasan pasti kamu sengaja kan nge lemparin botol ini ke saya?. Udah berapa kali saya pernah di lemparin beberapa barang sama anak cewek sewaktu MPLS hanya karena ingin di notice saya"
"Dih norak banget sih ni orang, siapa juga yang mau di notice sama dia, kek gak ada cowok lain aja" kata perempuan itu berbicara dengan mengecilkan suaranya itu.
Mendengar perkataan anak barunya itu, Jumantara pun mengepal erat tangannya. Baru kali ini ada orang yang berani mengatakan hal tersebut di hadapannya apalagi mendengar kata "norak" yang perempuan itu ucapkan.
Meskipun yang dikatakan perempuan tersebut tidak terlalu keras, bahkan hampir tidak terdengar oleh teman temannya itu.
"Lo ngomong apa tadi?" Kata Jumantara yang mendekatkan dirinya ke arah anak baru itu
"Ng...nggak kok gu..gue gak ngomong apa apa" kata perempuan itu dengan paniknya
"Asal lo tau, biarpun gue norak di mata lo tapi gue tetep keren di mata murid yang lain"
Setelah mengatakan itu Jumantara pergi menuju teman temannya yang berada di belakang ratusan anak MPLS itu.
"Buset tu ketos kok bisa denger sih anjir? Padahal gue ngomongnya gak terlalu keras juga" kata perempuan itu berbicara pada dirinya sendiri
"Girlfriend lo tar?" Kata Enzy sambil menyenggol lengan Jumantara yang berada di sampingnya itu
"Dih bukan lah bangsat, ya kali gue punya girlfriend kayak dia. She's not my type you know" kata jumantara sambil bersedekap dada
"Halah si juman mah sok sok an ngomong not my type not my type. Jodoh mampus lo" Kata Enzy
"Tar, lo gak ada niatan mau cari pacar gitu? biar gak ngebosenin tuh hidup lo"
"Emang kalo gue udah punya pacar, hidup gue bakalan di jamin gak ngebosenin?"
"Ya iyalah Tara. Nih ya kalo elo udah punya pacar, pacar lo tuh bakalan ngingetin lo makan, ngingetin lo ini itu, pokoknya lebih care gitu deh" kata Gavin menjelaskan panjang lebar kepada Jumantara
"Gue masih punya orang tua buat ngingetin gue makan" Lalu Jumantara pergi meninggalkan ketiga teman temannya itu
"Jum lo mau kemana?" Kata Gavin seraya mengikutinya
"Ke ruang kapsek"
"Ohh gue ikut, tapi gue mau ke ruang guru"
Mereka pun pergi menuju ruangan yang mereka tuju masing masing. Berbeda lagi dengan anak MPLS tadi, ia terlihat kesal dan uring uringan kepada sahabatnya itu
"Ihhh Alin lo tau gak sih, tadi gue manggil elo, tapi lo nya gak denger. Jadinya gue ngelempar lo pake botol"
"Hah? Ngelempar gue pake botol? Tapi dari tadi gue gak ngerasa ada yang orang yang ngelempar gue pake botol" Kata Alin
"Niat gue emang ngelempar tu botol ke lo, tapi apesnya tu botol malah kena ke kepala si ketos tadi, sapa tuh namanya? Ara, ara sapa tuh"
"HAHAHAHA... Jumantara, Arunika, Jumantaraaa. Ara ara lo pikir tu ketos anime" Alin tertawa sangat keras sampai anak MPLS lainnya menatap ia tajam
"Ya itulah intinya" kata Arunika sambil menutup mukanya itu menggunakan telapak tangannya
"Ohhh jadi tadi itu yang kak Jumantara nanya "siapa yang ngelempar botol ini?" ternyata itu elo? Hahahaa... ehh sorry sorry"
"Ck, iya baru hari pertama juga udah apes"
"Ya lo nya juga gak hati hati udah tau di depan masih ngomong, lah elo nya malah main main"
"Ya habisnya gue panggil lo, lo nya gak denger. Ya gue lemparin botol lah"
"Pfftt Arunika...Arunika... kocak banget sih lo"
Haii ini cerita baru akuu
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika Sang Pengagum Jumantara
Teen Fiction"Akulah Arunika sang pengagum Jumantara. Seperti yang diibaratkan sebuah kata, fajar akan tetap ada di langit yang sama" "Langit mempunyai warna yang berbeda. Namun ini bukan tentang warna, melainkan sebuah rasa"