Hewan trenggiling sedang membaca
Happy reading semuanya🍁"Lo nyindir gue?"
"Hah ng...nggak siapa juga yang nyindir lo. Lo nya aja yang ngerasa ke sindir" ucap Arunika
"Gue memang ngerasa kesindir karna ucapan lo tadi" kata Jumantara sambil melangkah ke arah Arunika
"Karna tadi lo ngelihat gue ada di kelas musik persis dengan outfit yang lo bilang tadi"
"Ya... gu...gue kan" lalu Arunika melihat ke arah Alin yang menatapnya itu
"Nik cepetan bokap gue udah nunggu nih" Alinpun paham gerak gerik Arunika yang butuh bantuannya. Lalu Alin langsung menarik tangan Arunika itu.
Jumantara melangkah sangat dekat dengannya, sampai sampai Arunika bisa mencium parfum Jumantara itu
"Huuffttt thanks ya hehehe" ucap Arunika
"Lo sih sok sok an nyindir kak Jumantara, udah tau si kak Jumantara lagi gak mood" kata Alin
"Lo tau dari mana kalo si Jumantara itu gak mood?"
"Dari raut wajahnya aja beda Nik"
"Ohh" saat ini mereka berada di gazebo dekat dengan lapangan basket
Triiingggg...triinggggg
Bel istirahat pun berbunyi, saat ini para siswa dan siswi SMA ADHIKARA menuju ke kantin untuk mengisi perut kosong mereka
Tapi tidak dengan Enzy, Gavin, dan juga Arka. Mereka langsung menuju ke lapangan untuk bermain basket
"Ka sini bolanya" perintah Gavin
"Nih" Arka pun melempar basket itu ke arah Gavin
Mereka pun mulai bermain, dan saat mereka mulai bermain Jumantara gabung bersama mereka
"Gue gabung" Jumantara pun menyuruh Enzy untuk mengarahkan bola basket itu kepadanya
"Tanding yu guys kayaknya bakalan seru deh" ucap Gavin
"Setuju" kata mereka semua
"Gue sama kak Jumantara dan kak Enzy sama kak Gavin" ucap Arka
Mereka pun mulai bertanding. Fyi di antara Jumantara, Enzy, Gavin, dan Arka, Arkalah yang paling muda, ia masih duduk di kelas X (sepuluh) sedangkan Jumantara, Enzy, dan Gavin kelas XI (sebelas)
Arka bukan anggota osis, tapi ia kenal dengan mereka semua itu karena mereka dari sekolah menengah pertama yang sama. Arka sempat mendapatkan perundungan dari teman sekolahnya dulu, jadi mereka semua membantu Arka agar tidak dirundung lagi oleh teman temannya, sehingga mulai dari sana lah Jumantara, Enzy, dan Gavin berteman dengan dia
Bukan hanya sekedar teman, mereka telah menganggap temannya itu seperti saudara sendiri
"Wiihhh Nik coba lihat ke sana" Alin menunjuk ke arah lapangan basket itu
"Apaan? Oh ada yang main basket"
"Iya, tapi coba deh lo lihat siapa yang main"
"Siapa?"
"Kak Enzy woi gila ganteng banget" kata Alin
"Ck kebiasaan nih anak"
"Nik coba lo lihat sendiri tuh, vibes nya beda banget woi apalagi kak Jumantara beuhh damage nya pas main gak ngotak sumpah" histeris Alin
"Hmmm kebiasaan"
"Tapi bener juga sih kata Alin, si Juman damage nya gak main main pas lagi main basket" batin Arunika
"Woi Nika, senyum lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika Sang Pengagum Jumantara
Teen Fiction"Akulah Arunika sang pengagum Jumantara. Seperti yang diibaratkan sebuah kata, fajar akan tetap ada di langit yang sama" "Langit mempunyai warna yang berbeda. Namun ini bukan tentang warna, melainkan sebuah rasa"