Happy Reading guys
************
"Apa kaos kaki juga?" lagi lagi mereka mengucapkan itu secara bersamaan
"Iya, cepet dipake"
"Kalo bukan karena hukuman gue gak mau pake sepatu sama kaos kaki lo" ucap Arunika pelan
"Lo pikir gue mau?" Kata Gama. Lalu mereka pun telah memakai sepatu dan kaos kaki itu
"Duhhh sepatu gue" batin Arunika
"Ni osis apaan sih. Ngasi hukuman gak jelas banget" batin Gama
"Oke sekarang udah di pasang kan? Lanjut setelah istirahat nanti, kalian minta foto sama guru guru disini setelah itu kalian foto sama kakak osis ini, dan jangan lupa kalian pakai kalung ini" ketos itu mengambil kalung yang telah diikat dengan sampah
"Nih, pakai sekarang" Gama dan Arunika pun memakai kalung itu
"Apaan sih perkara telat lima menit doang" Arunika bergeming. Namun ia tidak tahu kalau Jumantara ketua osis itu mendengarnya
"Teman teman kalian di depan ini sebagai contoh, kalau kita harus disiplinkan waktu. Mau telat 1 menit 2 menit pun kalau itu adalah hal penting kita harus mentepatinya. Semoga kalian bisa belajar menghargai waktu dan jangan ditiru perbuatan teman temannya ini, oke. Dan kalian jangan sampai tukar sepatu sama kaos sampai acara MOS selesai"
Jumantara pun melirik sekilas Arunika dan mempersilahkan osis yang lain untuk mengisi acara
Ketiga acara pun selesai, sekarang waktunya untuk istirahat. Alin menghampiri Arunika yang masih duduk di tempatnya itu
"Woy, Nik lo gak mau istirahat?" Tanya Alin
"Gue malu Lin, lo tau sendiri kan sekarang gue jalanin hukuman? Mana ni sepatu gak di bolehin di tuker lagi" ucap Arunika
"Ohhh, btw tu sepatu bagus juga nik"
"Ihh apaan sih lo, sepatu kek gini mah banyak"
"Hehehehe. Jadi beneran lo kagak ke kantin?" Tanya Alin sekali lagi
"Nggak Alin nggak. Gue malu, ntar gue jadi pusat perhatian gimana? Perkara ni sepatu?" Ucap Arunika
"Ya lo..." ucapan Alin terpotong saat Gama tiba tiba datang
"Gitu doang malu, lo teriak teriak depan rumah lo tiap hari kok gak malu?" Ucap Gama
"Heh, lo tau darimana? Jangan sok tau ya" kata Arunika. Lalu Gama pun pergi bersama temannya itu
"Tu kutub kok tau sih anjir?" batin Arunika
"Jadi lo beneran gak ke kantin?" Kata Alin yang sudah tiga kali ia bertanya kepada Arunika
"I...iya gue ke kantin"
"Yok lah" mereka pun berjalan menuju kantin. Saat Arunika melihat kantin tersebut sangat ramai, ia menjadi malu karena sepatunya itu, untung saja kalung tadi diperbolehkan untuk di lepas
"Lin lin lin sumpah gue malu banget anjir" kata Arunika
"Malu apaan? Kita kan makannya duduk bukan berdiri, kalo lo malu, gue aja dah yang pesenin" ucap Alin
"Hmmm ya udah deh. Gue titip Es teh sama cemilan terserah asalkan pedes"
"Oke yuk" Saat mereka memasuki kantin Arunika langsung mencari tempat duduk yang kosong
"Nah akhirnya ada juga yang kosong. Lin sini" Arunika pun melambaikan tangannya itu
"Gimana? Ada yang ngeliatin lo gak?" Tanya Alin
"Nggak ada, mereka semua kayaknya gak sadar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika Sang Pengagum Jumantara
Teen Fiction"Akulah Arunika sang pengagum Jumantara. Seperti yang diibaratkan sebuah kata, fajar akan tetap ada di langit yang sama" "Langit mempunyai warna yang berbeda. Namun ini bukan tentang warna, melainkan sebuah rasa"