"Diam bukan berarti dia bodoh, tetapi dia memendam kepintarannya itu saat memang benar benar dibutuhkan"
-ASPJ"NIKAAA BANGUN UDAH PAGI INI, NIKA" Mama Arunika meneriaki anak gadisnya yang satu ini dari lantai satu
"Ck ni anak di bangunin kebo banget. Dor dor dor" Mama Arunika pun menggedor gedor pintu kamarnya itu
Cklek...
"Duh Gusti... Nika bangun ini sudah jam berapa kamu masih belum bangun" Mama Arunika menarik selimut anaknya itu
"Apa sih mah 5 menit lagi Nika bangun deh" ucap Nika sambil menarik selimutnya kembali
"5 menit? Lihat itu sudah jam berapa Nika?"
"Masih jam setengah tujuh lewat lima mah hoam. EH SETENGAH TUJUH?" Arunika pun langsung melompat dari kasurnya itu dan bergegas untuk mandi
"Nah makanya dibilangin mama itu nurut jangan pulang di atas jam sepuluh. Gini kan jadinya susah di bangunin" kata mama nya itu marah
"Mah, marah nanti aja ya sekarang Arunika mau mandi dulu" Arunika pun segera berlari ke kamar mandi
***********
07:15 Arunika baru sampai ke sekolah, ia melihat gerbang sekolah telah ditutup. Saat ini warga sekolah sedang melaksanakan upacara
"Duh di tutup lagi. Lewat mana nih biar kagak ketahuan? Ah lewat belakang bisa kali ya" Arunika pun pergi ke pintu belakang sekolahnya itu
"Nah ni dia nih"
Greeekk
Saat Arunika membuka pintu gerbangnya itu, ia melihat dua anggota osis yang berdiri di samping pintu itu
"Hai Arunika telat lagi ya " Kata osis itu sambil tersenyum
"Hehehe" Tanpa basa basi lagi Arunika pun lari ke halaman dan berdiri di barisan paling belakang"Heh tu anak udah telat main nyelonong aja"
"Udah Zy habis upacara nanti kita laporin ke pembina nya"
"Tapi kan Vin"
"Udah lah yok ke halaman"
Dua orang osis itu adalah Enzy dan Gavin. Mereka berdua merupakan osis bagian sesi kedisplinan.
Upacara pun berlangsung dengan khidmat, hingga akhirnya upacaranya pun selesai. Namun hal itu belum selesai menurut Arunika, ia di panggil oleh pembina upacaranya itu saat upacara telah bubar
"Disampaikan kepada Arunika Kieran Pramudita setelah upacara selesai dimohon untuk tetap berada di halaman. Terima kasih" Kata Enzy
"Duh mampus, pasti gue dihukum nih" gumam Arunika
Upacara pun selesai, kini hanya Arunika yang berada di halaman tersebut bersama Enzy, Gavin, beserta pembina upacara tadi
"Kenapa kamu telat?" Tanya pembina itu
"Maaf pak saya tadi bangunnya kesiangan" ucap Arunika
"Kenapa bisa kesiangan?" Tanya Enzy
"Tadi malam saya tidur jam setengah dua belas kak jadinya bangunnya kesiangan"
"Alasan. Waktu MPLS kamu juga telat kan?" Kata Gavin menambah nambahi
"Iya kak"
"Berarti kamu sudah siap dapat hukaman sekali lagi?" Tanya pembinanya itu
"Siap pak"
"Mau hukuman dari osis atau dari sekolah?" Tanya Enzy
"Sekolah aja kak. Soalnya kalo osis ngasi hukuman kadang suka diluar nalar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika Sang Pengagum Jumantara
Teen Fiction"Akulah Arunika sang pengagum Jumantara. Seperti yang diibaratkan sebuah kata, fajar akan tetap ada di langit yang sama" "Langit mempunyai warna yang berbeda. Namun ini bukan tentang warna, melainkan sebuah rasa"