Kotoha adalah pemandangan yang sangat menyedihkan saat douma pertama kali menemukannya. Dia mungkin tengah mencari makanan dan tempat berlindung.
Namun tubuhnya yang lemah sudah tidak sanggup untuk berjalan, dan berakhir dengan tersandung dan merosot ke batang pohon rindang. Mencoba bersembunyi dari angin musim dingin yang keras. Namun rasa dingin tidak mengganggunya sedikit pun, tetapi tubuhnya menggigil dan dipenuhi dengan memar. Dan salju tebal perlahan mulai menutupi jejak dan tubuhnya.Anehnya douma merasakan perasaan iba, kemudian iblis itu berjongkok di depan wanita lemah itu. Sebuah tangan bercakar menjangkaunya untuk mematahkan leher wanita itu dengan cepat.
Namun kemudian dia berhenti ketika tangannya dicengkeram, tangan yang kecil dan rapuh yang bahkan lebih dingin dari suhu tubuhnya saat itu. Matanya yang sayu dengan netra sewarna zamrud terbuka untuk melihat Douma. Dia mengernyit sebelum berjuang untuk berdiri.
"Tolong." Kemudian wanita itu benar-benar terjatuh ke dalam pelukan Douma. Pria iblis itu bersenandung sejenak dan membelai rambutnya. Mata wanita itu adalah warna hijau yang indah dan cerah pada akhirnya. Jika dia pulih, dia bisa menjadi pemandangan yang sangat indah untuk dilihat.
Douma berlutut dan mengangkatnya dengan benar dan membungkusnya dengan jubahnya.
Pada akhirnya iblis itu tidak bisa membuat wanita itu sekarat.
-
Kotoha terbangun karena suara api yang berderak dan seseorang bersenandung saat mereka menyodok api. Dia melihat punggung seorang pria berambut platinum, mengenakan kemeja merah berlengan panjang yang telah memeluk sosoknya. Kotoha mencoba bergeser, hanya untuk mendapatkan tangan di bahunya.
"Ah~, aku tidak akan menyarankanmu untuk banyak bergerak." Kotoha tersentak, terakhir kali seorang laki-laki menyentuhnya, adalah suaminya. Pria itu memukul bagian samping kepalanya hingga buta. Dengan satu matanya yang masih bagus, dia melihat senyum pada pria itu dan-
Douma menonton hampir geli saat dia tersipu di hadapannya. Tentu saja, dia lebih bugar secara fisik daripada laki-laki lain di zaman ini dan dia telah melihat bagaimana pengikut perempuannya bertindak di sekitarnya.
Mungkin dia akan mengatakan kalau douma tampan atau mengeluhkan warna matanya yang indah dan betapa cantik dan anggunnya mereka-
Wanita itu memegang tangannya dan meremasnya sekali sebelum melepaskannya.
"Terima kasih." Ujar Kotoha dan ia segera bergegas keluar.
Sekali lagi dan Douma dibuat merasa...bingung.
-
Douma akan menyembuhkan apa yang bisa dia sembuhkan, bagaimanapun manusia akan tetap menjadi manusia dan mereka sangat lambat untuk pulih dari terluka. Pada akhirnya douma menampung mereka hanya untuk dijadikan sebagai hewan ternak. Menunggu mereka tumbuh dewasa sebelum mereka siap untuk disembelih.
Setelah beberasaat akhirnya douma mendengar cerita atau pengalaman buruk yang telah dilalui oleh Kotoha, dan alasan mengapa wanita itu berkeliaran diluar di hari bersalju. Douma tetap setia mendengarkan walaupun sebenarnya dia sangat bosan. Dan diluar sana beberapa pengikut kultusnya sedang mencari lebih banyak anggota.
Mendengar cerita pilu dari kotoha, Douma berusaha untuk menjaga wajah ibanya. Sesekali ia akan mengangguk perihatin dan menangis di sana-sini, untuk mempertahankan tindakannya sebagai pemimpin kultus yang peduli.
Douma mengangkat tangannya dan menangkup pipi kotoha, kemudian membelai halus pipnya dan menyeka air matanya.
"Tidak apa-apa, aku bisa menghapusnya sendiri." Kotoha mendengus, emosi menguasai dirinya. Karena sejujurnya kotoha tidak pernah diperlakukan dengan baik dan lembut oleh seorang pria.
![](https://img.wattpad.com/cover/345109506-288-k711323.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Douma Tou-San [Douma X Kotoha]
Fanfiction[Demon Slayer FanFiction] [ On Going ] Ringkasan: Douma dan gelarnya sebagai papa yang bangga. - "Ssst~ kami tidak ingin membangunkan orang lain' Douma kemudian menoleh ke arah bayi itu, dan Akaza hampir muntah saat Douma mengubah nada bicara menj...